Self Improvement: Saat Kata-Kata Motivasi Berujung Adiksi

Wanita sedang membaca buku/Foto: Unsplash/ https://unsplash.com/photos/B5Thyv8d3mo

Saat mood yang terkadang berubah ketika terjebak dalam kondisi tertentu, bahkan hingga mengalami mental blocking yang berdampak terhadap produktivitas, di sini lah peranan self improvement hadir. Kini banyak konten yang memuat tema self improvement, baik media daring maupun cetak.

Memang benar jika self improvement diterapkan dapat mengubah hidup seseorang, mari kita ingat berapa banyak perubahan yang sudah kita buat atau ilmu self improvement apa saja yang sudah kita terapkan? Atau bahkan kita tidak menerapkan ilmunya sama sekali? Bisa saja kita terjebak dalam kondisi kecanduan kata-kata motivasi atau konten self improvement.

Di saat sedang merasa down kemudian kita mencari dukungan melalui konten kata-kata motivasi atau buku self improvement, kita merasa tenang dan mendapatkan dukungan serta dorongan untuk menjalani kehidupan seperti sedia kala. Hal ini lumrah terjadi, pasalnya otak kita dipenuhi oleh dopamine yang bertugas memberikan efek senang dan gembira saat menerima informasi baru, sehingga kesedihan perlahan memudar.

Dikhawatirkan jika informasi yang telah diperoleh tidak diterapkan dalam kehidupan, kegiatan membaca buku self improvement serta kata-kata motivasi dianggap hanya hiburan semata. Setelah selesai membaca satu buku kemudian melanjutkan dengan menonton video motivasi, setelah selesai menonton satu video kemudian menonton video yang lain. Kondisi ini akan menjerumuskan kita, akan menjadi pemalas untuk mengubah keadaan dengan aksi nyata.

Tidak ada salahnya kita berusaha untuk meningkatkan kualitas diri, mencari motivasi untuk menjalani keseharian. Namun yang patut diingat yakni untuk menerapkan ilmu yang kita dapatkan agar tak terbuang sia-sia dan perlahan menjadikan kita sebagai individu yang jauh lebih baik.