Konten dari Pengguna

Vokasi dan Kampus Merdeka: Menuju Pendidikan Berkeunggulan

Hatib Rachmawan
Dewan Pembina Pegiat Pendidikan Indonesia (Pundi). Dosen Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Aktif di dunia perbukuan sebagai Direktur UAD Press dan Penerbit Semesta Ilmu.
16 Oktober 2024 6:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hatib Rachmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/anak-laki-laki-buku-membaca-5731001/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/anak-laki-laki-buku-membaca-5731001/
ADVERTISEMENT
Vokasi kini dipandang sebagai pilar penting dalam menyiapkan "future talent" dan "future skills" yang diperlukan di berbagai bidang, mulai dari teknologi, industri, hingga seni dan budaya. Melalui kebijakan Merdeka Belajar yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Indonesia telah memulai transformasi sistem pendidikan yang lebih terbuka, relevan, dan inovatif.
ADVERTISEMENT
Pada gelaran Vokasifest 2023 yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, terlihat antusiasme besar dari berbagai elemen pendidikan, industri, dan mahasiswa dalam menyiapkan talenta-talenta masa depan Indonesia. Dari panggung utama hingga lokakarya, berbagai hasil inovasi siswa pendidikan vokasi dipamerkan, menandakan kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menegaskan pentingnya transformasi pendidikan vokasi di era perubahan cepat ini. "Pendidikan vokasi punya peran yang sangat penting dan relevan untuk menyiapkan talenta masa depan yang dapat bersaing secara global," ucapnya. Presiden menilai bahwa pendidikan vokasi saat ini telah berhasil meningkatkan indeks daya saing talenta global Indonesia secara signifikan.

Vokasi dan Inovasi

Salah satu inovasi terbesar dalam pendidikan vokasi adalah penguatan kolaborasi antara dunia pendidikan dengan industri. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menjelaskan bahwa transformasi pendidikan vokasi telah membawa perubahan yang konkret dalam menyiapkan SDM unggul. Salah satu wujud nyata adalah program SMK Pusat Keunggulan, yang telah mencakup lebih dari 35 persen siswa SMK di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nadiem menegaskan bahwa sistem pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI) memungkinkan lulusan SMK dan politeknik untuk lebih siap terjun ke dunia kerja. Program-program seperti magang industri, sertifikasi kompetensi, dan Teaching Factory telah membantu siswa belajar dalam suasana yang menyerupai dunia kerja sesungguhnya. Hasilnya, lulusan pendidikan vokasi kini semakin diminati oleh dunia industri, dengan peningkatan serapan tenaga kerja yang signifikan.
Transformasi pendidikan vokasi tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga pada dunia industri. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja lulusan SMK dan diploma terus meningkat setiap tahunnya. Dari tahun 2020 hingga 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK mengalami penurunan sebesar 4,24 persen, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) meningkat sebesar 4,24 persen untuk lulusan SMK, dan 3,29 persen untuk diploma.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh sukses dari kolaborasi pendidikan vokasi dengan industri adalah kerja sama antara PT Industri Kereta Api (INKA) dengan SMK 2 Salatiga dan Politeknik Negeri Madiun. Melalui program Teaching Factory, siswa SMK dapat terlibat langsung dalam produksi komponen kereta api dengan standar industri. Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bekerja di industri.
Sebagai langkah menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah terus memperkuat pendidikan vokasi sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi menjadi landasan kuat bagi upaya peningkatan keterampilan di seluruh ekosistem pendidikan vokasi. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin, menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan industri dan lulusan vokasi.
ADVERTISEMENT
Kemendikbudristek juga terus berfokus pada peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui berbagai program, termasuk sertifikasi kompetensi dan magang industri. Ini memastikan bahwa para guru dan dosen memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

Transformasi Pendidikan Tinggi

Tidak hanya pendidikan vokasi, pendidikan tinggi juga mengalami transformasi besar melalui konsep Merdeka Belajar. Perguruan tinggi didorong untuk lebih terbuka, fleksibel, dan multidisiplin dalam mengembangkan kurikulumnya. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih terintegrasi dengan dunia industri dan membuka peluang kolaborasi lintas disiplin ilmu.
Kolaborasi antara universitas, sekolah vokasi, dan industri ini semakin memperkuat upaya mencetak talenta masa depan yang relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini terlihat jelas dalam penyelenggaraan Festival Kampus Merdeka, yang mengundang mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk menunjukkan inovasi dan kreativitas mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan transformasi yang terus dilakukan, baik di pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai visinya sebagai negara maju. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu bersaing di kancah global. Melalui Merdeka Belajar dan pendidikan vokasi yang semakin relevan, Indonesia siap menyongsong masa depan yang cerah menuju Indonesia Emas 2045.