Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Review Film Missing (2023): Memecahkan Teka Teki Penuh Plot Twist
22 Oktober 2023 21:53 WIB
Tulisan dari Puspasari Ayu Heriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul Film: Missing
Produksi: Sony Pictures
Sutradara: Nicolas D. Johnson dan Will Merrick
ADVERTISEMENT
Tanggal Rilis: 20 Januari 2023
Durasi: 1 Jam 51 Menit
Missing menceritakan tentang hilangnya Grace Allen saat pergi berlibur ke Kolombia bersama kekasihnya. Grace sendiri merupakan seorang ibu tunggal dari gadis remaja bernama June. Tumbuh tanpa sosok seorang Ayah membuat June cenderung menjadi pribadi yang keras kepala dan pemberontak. Sehingga kepergian ibunya untuk berlibur menjadi momen yang tepat bagi June untuk bersenang-senang layaknya remaja belasan tahun lainnya. Namun ternyata hingga sepekan setelahnya, Grace tidak pernah kembali.
Film Missing merupakan spin-off dari film sebelumnya yang berjudul Searching (2018). Film ini juga ditulis oleh penulis naskah yang sama, yaitu Sev Ohanian. Walaupun demikian, film karya sutradara Nicolas D. Johnson dan Will Merrick ini dapat ditonton tanpa harus menonton film sebelumnya. Film dengan rating usia 16+ ini bergenre Drama-Thriller yang berisi banyak teka-teki untuk dipecahkan. Sepanjang menikmati film, penonton akan diajak berpikir untuk mencari segala kemungkinan yang bisa terjadi atas kasus yang dihadapi para tokohnya.
ADVERTISEMENT
Usai menemukan fakta bahwa Ibunya tidak dapat dihubungi, kebahagiaan akan kebebasan yang June rasakan perlahan berubah menjadi kekhawatiran. Ponsel Grace tidak bisa dihubungi. Begitu pula dengan pacar Ibunya yang bernama Kevin Lin. June menghubungi sahabat Ibunya yang bernama Heather dan sahabatnya Veena untuk membantu menemukan jalan keluar. Dengan memanfaatkan teknologi berupa internet dan sosial media, June menghubungi banyak pihak yang menurutnya memiliki andil besar atas hilangnya sang ibu. Ia menghubungi pihak hotel tempat Grace dan Kevin menginap selama di Kolombia. Menemukan sepotong fakta mengejutkan yang membuatnya semakin yakin bahwa hilangnya sang ibu bukan sebuah kesalahpahaman, melainkan sebuah kasus kriminal yang sudah direncanakan. Pencarian June terus berlanjut dengan semakin melibatkan banyak pihak. Bahkan polisi dan FBI turut serta mengusut kasus ini.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar film ini masih mengadopsi beberapa hal dari film sebelumnya, seperti penggunaan teknologi sebagai sarana pencarian dan kasus hilang yang dialami salah satu tokohnya. Namun juga terdapat beberapa perubahan dalam detail cerita. Dalam film Searching (2018), David lebih memanfaatkan sosial media seperti Facebook dan Tumblr. Sedangkan dalam film Missing (2023), Jane lebih banyak menggunakan Live Cam, fitur Google, dan GPS.
Salah satu keistimewaan dari film ini terdapat pada kecerdasan tokoh June dalam mengumpulkan segala petunjuk yang mungkin dapat mengantarkannya kepada sang Ibu. Selain itu, kemahiran June dalam mengoperasikan komputer juga patut diacungi jempol. Remaja belasan tahun itu bahkan berhasil membobol keamanan beberapa akun sosial media milik Kevin dan Grace demi menelusuri jejak yang ditinggalkan oleh mereka. June mengerahkan segala upaya yang bisa dia lakukan dengan menghabiskan waktu berminggu-minggu di depan layar komputer. Hal ini menjadi representasi keadaan manusia di zaman sekarang yang seolah dapat menjangkau seluruh penjuru dunia hanya melalui internet. Kemajuan teknologi yang seakan berhasil melipat jarak mempertemukan June dengan Javier, seorang cleaning service yang dipesannya melalui internet untuk membantunya dalam melakukan pencarian Ibunya di area sekitar hotel tempat terakhir Ibunya berada.
ADVERTISEMENT
Selain menggambarkan kehebatan teknologi di masa kini, film ini juga berusaha mengangkat fakta tentang penyebaran hoax yang sangat rentan terjadi. Setelah kasus hilangnya sang Ibu mulai diketahui banyak orang, June mendadak menjadi perhatian publik. Berita yang beredar tumpang tindih setiap harinya. Bahkan banyak orang yang mulai memberikan opini dan spekulasi tanpa bukti terhadap kasus itu. Beberapa dari mereka juga mulai melakukan teror dengan mendatangi rumah June demi memuaskan rasa penasarannya. Hal ini tentunya memberikan tekanan tersendiri bagi June di tengah kesedihan yang dirasakannya.
Aspek lain yang menjadi nilai tambah dari film ini terdapat pada plot twist ending yang cukup mengejutkan. Sejak awal cerita, penonton diarahkan untuk mencermati gerak-gerik setiap tokohnya. Seperti film misteri pada umumnya, ada banyak karakter yang memiliki label patut dicurigai. Mulai dari orang terdekat June, orang yang akrab dengan Ibunya, atau bahkan orang-orang yang bertugas melakukan penyelidikan. Namun setelah dihadapkan pada banyak kemungkinan, sebuah fakta besar tiba-tiba terkuak. Segala prasangka June pada orang-orang di sekitarnya satu per satu terbantahkan. Bukti-bukti yang telah June kumpulkan berhasil menemukan titik terang setelah kedatangan seseorang ke rumahnya di suatu malam. Seseorang yang tidak pernah dia bayangkan akan menjadi dalang dari hilangnya sang Ibu.
ADVERTISEMENT
Film Missing memberikan gambaran internet sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi dapat mempermudah manusia mendapat informasi dari belahan bumi manapun dengan sangat cepat seperti yang dilakukan June. Namun di sisi lain, kemudahan ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan hal negatif seperti penyalahgunaan informasi, pemanipulasian data, pemerasan, dan lain sebagainya.
Meskipun diawali dengan penggambaran hubungan antara June dan Grace yang kurang harmonis, Missing menyisipkan pesan tentang pentingnya menghargai kehadiran orang tua. Keseluruhan alur cerita juga sangat berfokus pada problematika keluarga. Selain itu, penggambaran karakter tokoh June dan Grace sebagai anak dan orang tua yang adaptif dengan masa sekarang membuat film ini sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga.
ADVERTISEMENT