Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
ASEAN dan Penantian Panjang Timor Leste
13 November 2022 17:34 WIB
Tulisan dari Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kini, Timor Leste resmi menyandang status baru. Status yang telah dinanti lama sejak 1 dekade lalu. Ya, negara yang dahulu pernah menjadi bagian dari Indonesia itu telah resmi menyandang status sebagai anggota dari Association of South East Asian Nation (ASEAN). Keputusan itu resmi diumumkan pada pertemuan para pemimpin ASEAN di Kamboja, Jumat 11 November 2022.
ADVERTISEMENT
Menjadi bagian dari ASEAN merupakan kado istimewa bagi negara yang berada di timur Indonesia itu. Pasalnya, Timor Leste merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang belum bergabung dengan organisasi regional itu selain Papua New Guinea. Namun, perjuangan panjang yang telah dilakukan sejak lama, kini terwujud di tahun 2022.
Upaya Timor Leste Menjadi Anggota ASEAN
Timor Leste telah mengajukan diri untuk bergabung dengan ASEAN sejak 4 Maret 2011 lalu. Kala itu, Timor Leste berharap bisa menjadi anggota ASEAN pada 2015. Namun, hingga 1 dekade berlalu, negara itu masih saja belum mendapat pengakuan dari ASEAN sebagai anggotanya.
Sejatinya, Timor Leste telah mencurahkan berbagai upaya agar bisa bergabung dengan ASEAN. Mulai dari memiliki perwakilan resmi di sepuluh negara ASEAN pada 2015, mengadakan sebuah acara bertajuk Forum Rakyat ASEAN pada 2016, membangun sekretariat ASEAN di Dilli, dan melakukan kunjungan ke negara-negara ASEAN. Namun, semua upaya itu masih belum mampu mengantarkan Timor Leste untuk meraih impiannya pada 2015, yakni menjadi negara anggota ASEAN. Perjuangan negara itu untuk menjadi bagian dari ASEAN terasa begitu sulit. Lantas, mengapa hal tersebut terjadi?
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada dua faktor yang menjadi penyebab akan sulitnya Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN. Pertama ialah faktor ekonomi. Pada 2016, Timor Leste dinyatakan mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk membangun perekonomian negara. Setelah lepas dari Indonesia pada 1999, keadaan ekonomi Timor Leste mengalami kemunduran. Oleh karena itu, Singapura dan Laos dengan lantang menyatakan penolakannya terhadap Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN. Kedua negara itu menilai bahwa keadaan ekonomi Timor Leste masih belum stabil. Selain itu, Singapura dan Laos juga khawatir Timor Leste akan menjadi beban keuangan bagi negara ASEAN lainnya karena membantu negara yang keadaan dan situasi ekonominya belum berkembang. Faktor ke-2 ialah usia kemerdekaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Timor Leste resmi menjadi negara merdeka pada 1999 atau ketika Presiden ke-3 Indonesia, Almarhum BJ Habibie, mengizinkan negara itu untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, sebagian dari negara ASEAN menilai bahwa kemerdekaan Timor Leste masih tergolong baru sehingga negara tersebut belum cocok untuk menjadi bagian dari ASEAN.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, negara-negara ASEAN pun menurunkan egonya. Perlahan, beberapa negara ASEAN mulai menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk menjadi bagian dari ASEAN. Dimulai dari Filipina yang memberi dukungannya pada 2015. Hal serupa kemudian turut dilakukan oleh negara-negara ASEAN lainnya, yakni Indonesia, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Kelima negara itu resmi menyatakan dukungannya terhadap Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN.
Pada 2021, pengajuan Timor Leste menjadi anggota ASEAN pun kembali dibahas. Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, mengatakan bahwa negaranya akan terus berjuang demi bergabung dengan ASEAN. Hingga pada 2022 ini, impian negara itu pun terwujud. Pada Jumat 11 November 2022, Timor Leste resmi dinyatakan sebagai negara anggota ASEAN yang ke-11.
ADVERTISEMENT
Manfaat Keanggotaan ASEAN untuk Timor Leste
Menjadi bagian dari ASEAN tentu akan memberi manfaat bagi Timor Leste. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa negeri itu begitu ingin untuk menjadi bagian dari ASEAN. Salah satu manfaat yang akan diperoleh Timor Leste usai bergabung dengan ASEAN ialah manfaat ekonomi. ASEAN memiliki salah satu misi, yakni terbentuknya kerja sama ekonomi yang diwujudkan dalam pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Salah satu tujuan dibentuknya MEA ini ialah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian negara ASEAN agar bisa bersaing secara global.
Melihat tujuan dibentuknya MEA, tentunya ada juga manfaat yang akan diperoleh negara-negara ASEAN. Lantas, apa saja manfaatnya? Berikut ini merupakan manfaat pembentukan MEA bagi negara anggota ASEAN:
ADVERTISEMENT
1. Hilangnya hambatan ekspor dan impor bagi negara ASEAN
2. Meningkatnya keuntungan dan laba negara melalui perdagangan
3. Industri kreatif makin berkembang
4. Meningkatnya stabilitas perekonomian negara
5. Meningkatnya investasi dari luar negeri.
Oleh karena itu, penulis menilai bahwa bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN akan memberi dampak baik bagi perekonomian negara itu. Sebab, adanya MEA menjadi peluang besar bagi Timor Leste untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya yang terpuruk usai lepas dari pangkuan Indonesia.