Konten dari Pengguna

Dilema Mahasiswa, Organisasi atau Kampus Merdeka?

Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara
Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
26 Februari 2023 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo program Kampus Merdeka (Foto: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Logo program Kampus Merdeka (Foto: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Di masa kuliah, mahasiswa akan disodorkan dengan berbagai macam kegiatan menarik. Salah satunya ialah kegiatan organisasi, baik organisasi yang ada di dalam maupun di luar kampus. Kegiatan yang ada di dalamnya pun juga beragam. Ada yang bergerak di bidang bahasa, bisnis, seni, jurnalistik, hingga bidang pertanian. Semua organisasi tersebut tentunya dapat dipilih sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, tak ayal jika organisasi mahasiswa (Ormawa) sering menjadi incaran para pelajar ketika mereka menduduki bangku kuliah. Bahkan, beberapa dari mereka juga telah merencanakan sejak awal terkait organisasi apa yang ingin mereka ikuti ke depannya.
Apalagi, saat ini, juga beredar stigma bahwa mahasiswa seakan-akan wajib mengikuti organisasi. Hal itu disebabkan lantaran pengalaman organisasi dianggap akan menjadi modal mahasiswa ketika melamar pekerjaan.
Meski begitu, kini organisasi bukan lagi satu-satunya pilihan mahasiswa untuk mengembangkan diri di luar kegiatan belajar mengajar. Sebab, saat ini, ada banyak kegiatan menarik yang bisa digeluti mahasiswa selain organisasi. Salah satu contohnya ialah Kampus Merdeka.
Kampus Merdeka merupakan sebuah program yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia pada akhir Januari 2020. Di program ini, mahasiswa akan diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester atau mengikuti kegiatan yang ada di luar kampus selama 2 semester.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang ada pada program Kampus Merdeka ini pun cukup beragam, mulai dari magang, pertukaran mahasiswa, penelitian, hingga wirausaha. Sama halnya dengan organisasi, semua kegiatan tersebut tentu bisa dipilih sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa. Sebab, program ini memberi kebebasan seluas-luasnya bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan menentukan kegiatan mana yang ingin diikuti.
Sesuai dengan namanya, program Kampus Merdeka bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri di luar kampus mereka. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, tuntutan zaman, dan perkembangan teknologi yang makin pesat.
Namun sayang, kehadiran program Kampus Merdeka di tengah-tengah kehidupan mahasiswa, kini kerap mengundang dilema. Dilema yang membuat mahasiswa bimbang dalam memilih kegiatan mana yang ingin mereka ikuti. Apakah itu organisasi atau Kampus Merdeka.
ADVERTISEMENT
Manfaat mengikuti organisasi dan Kampus Merdeka
Ilustrasi manfaat (Foto: istockphoto.com)
Jika menilik manfaatnya, kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi mahasiswa dan Kampus Merdeka, sama-sama dapat memberi dampak positif. Hanya saja, kedua kegiatan tersebut memiliki dampak yang berbeda ketika mahasiswa lulus dari dunia perkuliahan.
Saat mengikuti organisasi, misalnya, mahasiswa akan belajar berbagai macam soft skill yang nantinya dapat berguna di dunia kerja, seperti komunikasi, kolaborasi, kepemimpinan (leadership), hingga manajemen waktu. Tak hanya itu, mahasiswa juga akan belajar berbagai hard skill yang nantinya juga akan berguna ketika mereka bekerja.
Sebagai contoh ialah ketika mengikuti organisasi pers mahasiswa. Di organisasi tersebut mahasiswa akan belajar banyak hard skill yang berhubungan dengan bidang jurnalistik. Beberapa di antaranya ialah teknik reportase, teknik wawancara, hingga teknik menulis berita. Semua skill tersebut tentunya sangat berguna bagi mahasiswa yang bercita-cita untuk menjadi seorang jurnalis.
ADVERTISEMENT
Namun, lain halnya dengan program Kampus Merdeka. Dalam kegiatan magang bersertifikat, misalnya. Kegiatan yang satu ini memang menjadi idaman bagi tiap mahasiswa. Selain karena insentif yang didapat, kegiatan magang juga akan menjadi salah satu privilege tersendiri bagi mahasiswa. Apalagi, jika mereka mengikuti kegiatan magang di perusahaan bergengsi.
Di kegiatan magang, mahasiswa akan memperoleh banyak pengalaman kerja secara real life. Pengalaman tersebut tentu sangat berguna bagi mahasiswa setelah lulus kuliah mengingat banyaknya lowongan pekerjaan yang mensyaratkan pengalaman dari tiap pelamarnya. Selain itu, di kegiatan magang, mahasiswa juga akan mendapat arahan dari mentor profesional agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
Sebagai contoh ialah ketika seorang mahasiswa melakukan kegiatan magang di perusahaan media. Di perusahaan tersebut, tentunya mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman kerja sebagai wartawan, seperti pengalaman liputan, mewawancarai narasumber, hingga pengalaman menulis berita. Tak hanya itu, mahasiswa juga akan mendapat arahan dari para jurnalis profesional agar dapat bekerja bak jurnalis atau wartawan sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa organisasi dan Kampus Merdeka sama-sama berguna untuk mengembangkan diri mahasiswa di luar kegiatan belajar mengajar. Sebab, keduanya sama-sama mengajarkan hal-hal yang mungkin saja tak diperoleh mahasiswa saat belajar di kelas.
Pilihan terkait mengikuti organisasi atau Kampus Merdeka hanyalah masalah prioritas. Mahasiswa berhak memilih kegiatan mana yang ingin diikuti di antara keduanya. Sebab, baik organisasi maupun Kampus Merdeka, sama-sama memberikan dampak positif bagi tiap mahasiswa. Dampak positif yang tentu saja berguna bagi mereka saat masih maupun setelah lulus dari bangku kuliah.