Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Membangun keimanan dan ketakwaan sejak dini melalui Al-Qur’an dan Hadis
21 Mei 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Putri Anisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, pendidikan keimanan adalah hal yang mendasar. Ini berarti mengajarkan keyakinan kepada Allah sebagai pencipta, para Rasul dan Malaikat, kitab-kitab suci, serta hari akhir. Memahami tentang Allah sejak dini sangatlah penting. Pengenalan dini ini akan menjadi pondasi bagi perkembangan agama anak dan menumbuhkan iman yang kuat dan langgeng. Dengan metode yang tepat, pendidikan agama anak usia dini bisa sangat bermanfaat dalam menanamkan pemahaman mereka tentang konsep Tuhan dan Islam. Selain itu, iman dapat berfungsi sebagai katalisator, penggerak, dan sumber kebaikan tertinggi di dunia untuk kehidupan manusia. Iman adalah dasar dari semua tindakan manusia. Ia adalah imam tertinggi, atau pemimpin, yang akan memimpin manusia ke arah tujuan dan moralitas yang baik. Iman pada dasarnya mencakup semua aspek kehidupan manusia dan kepribadian. Namun, orang yang beriman adalah orang yang paling dekat dengan Allah SWT. Arti, tujuan, dan dampak iman kadang-kadang menjadi kurang jelas, bahkan menjadi kurang jelas. (Salmi Wati, Rezki Amelia,2021:139-143)
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang memadai harus diberikan kepada anak usia dini, termasuk pembinaan moral, terutama saat banyak orang tua tidak memahami pendidikan Islam untuk anak usia dini. Pada dasarnya, pendidikan Islam berfokus pada tiga tujuan utama: membangun kepribadian Islam, menguasai tsaqafah Islam (ilmu-ilmu yang didasarkan pada aqidah Islam), dan memperoleh kemampuan dasar. Pembentukan kepribadian Islam pada usia dini lebih ditekankan sebagai kebiasaan untuk mempersiapkan anak untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, giat beribadah, dan berakhlak mulia. Pembiasaan ini membutuhkan contoh dari pendidik.Pendidikan Islam harus mengedepankan keteladanan dalam pendidikan anak usia dini. Ini adalah ayat lain yang mengatakan, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, serta ia banyak menyebut Allah."Salah satu filosof Islam terkenal, Al-Ghazali, menyatakan bahwa: “Guru dan ulama adalah orang-orang yang memberikan sesuatu yang baik, positif, kreatif, atau membangun kepada orang yang sangat menginginkan pada tingkat kehidupan apa pun, dengan cara apa pun, tanpa mengharapkan balasan finansial yang sepadan”. (Amrindono,Nuraya,2021:1-15)
ADVERTISEMENT
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:
a. Hubungan manusia dengan Allah swt.
b. Hubungan manusia sesama manusia, dan
c. Hubungan manusia dengan makhluk lain (selain manusia) dan lingkungan
Kesesuaian materi dengan siswa dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti berikut:
A. Aspek Psikologis: Murid-murid SD lebih suka materi yang sederhana dan disertai dengan gambar karena daya pikir mereka berbeda dari SMP atau MT pada usia ini, sehingga lebih mudah untuk memahami materi sambil bergerak.
B. Aspek Filosofis: Materi yang diajarkan untuk usia kelas SD ini merupakan materi yang pernah diajarkan secara alami di rumah dan di TK, sehingga tidak terlalu sulit bagi mereka untuk menganalisa masalah dengan bantuan gambar. Mereka juga lebih mudah untuk melihat, dan guru membantu mereka mempraktikkan tema kasih sayang untuk mempermudah proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Secara umum, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berada pada lingkup Alquran dan Hadits, keimanan, akhlaq, fiqih, dan sejarah, serta mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah swt, dirinya sendiri, orang lain, dan makhluk lainnya (Hablun minallah wa hablun minannas). Jadi, pendidikan agama Islam adalah upaya sadar yang dilakukan pendidik untuk mempersiapkan siswa untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, atau pelatihan yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. (Muh.Haris Zubaidillah, M. Ahim Sulthan Nuruddaroini,2019:1-10)
Pendidikan karakter adalah program yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk mengajarkan siswa pemahaman tentang nilai-nilai perilaku manusia yang berkaitan dengan Allah, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana konsep pendidikan karakter dibentuk dari perspektif AlQuran dan Hadits. Landasan-landasannya adalah bagian pertama dan paling penting dari pengembangan pendidikan karakter. Landasan di sini menunjukkan dasar dari mana pendidikan karakter ini berasal. Mungkin juga disebut sebagai pertanyaan, "Mengapa karakter-karakter yang mulia ini lahir?. Maka, jawaban dari pertanyaan ini adalah yang disebut sebagai landasan landasannya." Islam adalah agama yang sempurna, jadi setiap ajarannya memiliki dasar pemikiran dan pendidikan karakter. Dalam Islam, al-Qur'an, al-Hadis, dan takwa adalah dasar pendidikan karakter, dan keduanya senantiasa bergantung pada al-Qur'an, al-Hadis, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Akhlak atau karakter juga dianggap memiliki peran penting dalam mengarahkan kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ajaran Islam dan pendidikan karakter mulia yang harus diteladani agar manusia hidup sesuai dengan tuntutan syari'at, yang bertujuan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan umat manusia. Islam adalah agama yang sempurna, sehingga setiap ajarannya memiliki dasar pemikiran dan pendidikan karakter. Al-Qur'an dan al-Hadits adalah dasar pendidikan karakter, dan al-Qur'an dan al-Hadits selalu bersumber dari dasar lain. (Rafiatul Hasanah,2020:22-25)
Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran dan Hadits yang berfungsi sebagai dasar pendidikan karakter Islam. berbicara tentang karakter: Ingatlah ketika Luqman memberi pelajaran kepada anaknya, berkata kepadanya, Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada “anaknya, di waktu ia memberi Pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (Q.S. 31: 13).
ADVERTISEMENT
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk halhal yang diwajibkan (oleh Allah)” (Q.S. 31:17).
Undang undang No. 20 of 2003 Pendidikan karakter dalam Islam memiliki istilah khusus, yaitu pendidikan akhlak. Para filosof dari agama Islam merumuskan bahwa pendidikan berpusat pada moralitas. Pendidikan karakter sangat penting bagi siswa SD karena pada usia ini mereka harus sudah memiliki sikap tanggung jawab, kepedulian, dan kemandirian yang sesuai dengan tahap perkembangan moral mereka. Didasarkan pada Al-Quran dan Hadits, pendidikan karakter Islam menggunakan model TADZKIRAH). (Ani Nur Aeni,2014:52-58)
Referensi :
Wati Salmi, Rezki Amelia. (2021). Pendidikan Keimanan dan Ketaqwaan Bagi Anak-anak. Jurnal Penelitian Sosial Agama. Vol.6 No.2 Hal. 139-143
ADVERTISEMENT
Amrindono, Nuraya. (2021). Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol.3 No.1 Hal. 1-15
Zubaidillah Muh.Haris, M. Ahim Sulthan Nuruddaroini. (2019). Analisis Karakteristik Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Jenjang Sd, Smp, Sma. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol.2 No.1 Hal. 1-10
Hasanah Rafiatul. (2020). Pendidikan Karakter Dalam Prespektif Al-Qur’an Hadits. Jurnal Ilmiah PGSD. Vol. 4 No.1 Hal. 22-25
Aeni Ani Nur. (2014). Pendidikan Karakter Untuk Siswa Sd Dalam Perspektif Islam. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar. Vol.1 No.1 Hal. 52-58