Konten dari Pengguna

Solusi Alami dari Desa : Reformasi Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Qonita Maitsa Nur Anasya
Mahasiswa Aktif Jurusan Kimia Universitas Diponegoro
22 Agustus 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Qonita Maitsa Nur Anasya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi pasca demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pasca demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi
ADVERTISEMENT
Jungkare (05/08/2024) - Limbah minyak jelantah seringkali menjadi masalah lingkungan yang serius. Setiap hari, ribuan liter minyak bekas dari rumah tangga, restoran, dan industri makanan dibuang sembarangan, mencemari tanah dan air. Padahal, minyak jelantah memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi. Maka dari itu, Qonita Maitsa Nur Anasya salah satu Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro telah berhasil mendemontrasikan inovasi yang sedang berkembang yaitu transformasi minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, sebuah solusi kreatif yang menawarkan manfaat ganda bagi lingkungan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memberikan inovasi baru untuk Desa Jungkare, Mahasiswa KKN Undip telah mengambil langkah maju dengan mendemontrasikan pembuatan lilin aromaterapi ini. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Ibu-Ibu Kader Jentik Desa Jungkare. Melalui demonstrasi ini, Warga diajak untuk mengenal lebih dekat konsep pembuatan lilin aromaterapi dari minyak hasil limbah rumah tangga dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses transformasi minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dimulai dengan penyaringan dan pemurnian minyak bekas. Minyak yang sudah tidak layak konsumsi ini kemudian dicampur dengan parafin atau lilin alami dan juga bahan aromaterapi seperti minyak esensial. Hasil akhirnya adalah lilin berkualitas tinggi dengan aroma yang menenangkan, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari relaksasi hingga dekorasi rumah
ADVERTISEMENT
Manfaat lingkungan dari inovasi ini sangat signifikan. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin, kita mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran pembuangan, mencemari air tanah, dan merusak ekosistem air. Dengan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi, kita tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga menciptakan produk yang memiliki nilai ekonomi.
Selain manfaat lingkungan, lilin aromaterapi dari minyak jelantah juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Lilin ini dapat digunakan untuk terapi aroma, yang dikenal memiliki efek positif pada kesehatan mental dan fisik. Aroma dari minyak esensial yang digunakan dalam lilin ini dapat membantu meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, dan menciptakan suasana yang nyaman di rumah.
ADVERTISEMENT
Inovasi ini juga membuka peluang baru bagi industri kreatif dan ekonomi lokal. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk ramah lingkungan, permintaan akan lilin aromaterapi dari bahan daur ulang semakin meningkat. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan industri rumahan dan usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang produksi lilin.
Secara keseluruhan, transformasi limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi merupakan langkah maju dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan mendukung inovasi ini, kita tidak hanya membantu mengurangi limbah dan pencemaran, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat bersatu untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
Pengirim : Qonita Maitsa Nur Anasya - Universitas Diponegoro