Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Wisata Literasi ke Ho Chi Minh City Book Street di Vietnam
11 Desember 2023 10:27 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Rachmi Yamini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara umum pergi berwisata mengunjungi suatu lokasi yang berkaitan dengan literasi juga termasuk dalam wisata literasi . Lokasi tujuannya pun bisa beragam, tidak hanya perpustakaan, museum, atau pameran, tetapi bisa juga sebuah jalan.
ADVERTISEMENT
Iya, sebuah jalan yang Instagramable ternyata tidak hanya bisa memanjakan mata dan memenuhi stok foto untuk diunggah ke media sosial, tetapi juga bisa memberikan banyak informasi dan menjadi inspirasi dalam berliterasi. Salah satunya adalah Ho Chi Minh City Book Street di Vietnam yang sempat saya kunjung beberapa waktu lalu.
Ho Chi Minh City Book Street merupakan salah satu jalan tertua yang ada di Vietnam. Pada masa penjajahan Prancis, jalanan ini dikenal dengan nama Hong Kong Street. Setelah beberapa kali berganti nama, jalanan ini bernama Nguyen Van Binh Book Street sejak 4 Juli 2000. Namun tetap saja jalan ini lebih dikenal sebagai Ho Chi Minh City Book Street sebagai bentuk penghormatan dan kekaguman terhadap Presiden Vietnam, Ho Chi Minh.
ADVERTISEMENT
Ho Chi Minh City Book Street terletak di pusat kota Ho Chi Minh City (dulunya Saigon City), tepatnya di Nguyen Van Binh Street, Ben Nghe Sub-District, District 1. District 1 merupakan salah satu area tersibuk dan terbesar di Ho Chi Minh City yang berisi kantor administrasi, konsulat, gedung-gedung tinggi, dan tempat-tempat bersejarah dengan arsitektur yang megah dan cantik khas Eropa.
Lokasinya yang berdekatan dengan berbagai gedung dan pusat atraksi tujuan wisata, Ho Chi Minh City Book Street bisa masuk ke dalam itinerary wisata 1 hari di area District 1 bersamaan dengan beberapa destinasi populer lain, Notre Dame Cathedral dan Saigon Central Post Office. Apalagi dengan waktu operasional yang cukup panjang, yaitu jam 08.00-22.00 sehingga memungkinkan untuk mengatur waktu kunjung lebih leluasa.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ke Ho Chi Minh City Book Street
Saya memutuskan untuk mengunjungi Ho Chi Minh City Book Street di penghujung hari setelah puas mengelilingi beberapa tempat di area District 1 dengan berjalan kaki. Perjalanan bisa dimulai dari Bach Dang Wharf, lalu dilanjutkan dengan menyusuri Nguyen Hue Street.
Di sana kita bisa melihat Patung Ho Chi Minh, Gedung People's Committee of Ho Chi Minh City, dan Museum of Ho Chi Minh City. Jangan lupa untuk mampir ke salah satu cafe yang terletak di gedung Cafe Apartment. Konsep unik ini mengumpulkan beberapa cafe, salon, dan toko yang terkumpul di dalam sebuah gedung yang dulunya adalah apartemen.
Jika lapar, di sekitar Nguyen Hue Street juga terdapat beberapa destinasi kuliner yang patut dikunjungi. Pencari makanan halal bisa mendatangi Halal @Saigon Restaurant yang letaknya dekat dengan Saigon Central Masjid. Sekalian berkunjung ke Ho Chi Minh Opera House juga bisa, karena lokasinya sangat berdekatan. Wisata kuliner juga bisa dilakukan di Ben Nghe Street Food yang lokasinya ada di antara Museum of Ho Chi Minh City dan Independence Palace. Sedikit menjauh dari tujuan utama Ho Chi Minh City Book Street, ada Ben Thanh Market sebagai surga belanja dan pusat oleh-oleh. Lokasinya dekat juga dengan jalanan yang dipenuhi beberapa restoran halal Melayu yang dikenal Malaysian Street.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk mengunjungi The Daun Restaurant yang menyajikan masakan Vietnam dan Indonesia yang tentunya halal. Tidak jauh dari situ, ada Ho Chi Minh City Museum of Fine Arts yang menyimpan koleksi dan memamerkan karya seni Vietnam dari waktu ke waktu dalam berbagai bentuk.
Ketika saya berkunjung ke Ho Chi Minh City, bangunan tua nan megah Notre Dame Cathedral of Saigon masih dalam renovasi sehingga di sekeliling bangunannya terdapat rangka konstruksi yang sedikit menghalangi keindahannya. Meskipun tidak bisa berkunjung masuk ke dalamnya, saya sudah cukup merasa kagum dengan keindahan dan kemegahannya.
Di seberangnya, terdapat Saigon Central Post Office yang juga merupakan bangunan tua yang dibangun antara tahun 1886 dan 1891. Jangan lupa untuk membeli kartu pos dengan desain khas Vietnam dan mengirimnya langsung sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman di kantor pos ini.
Sesuai perkiraan, selesai mengunjungi Saigon Central Post Office, langit Ho Chi Minh sudah agak gelap, campuran antara mendung dan pertanda hari sudah menjelang malam. Saya langsung bergegas bergerak ke arah kanan menuju Ho Chi Minh City Book Street yang jaraknya tidak sampai 100 meter dari Saigon Central Post Office. Sesampainya di gerbang Ho Chi Minh City Book Street, gerimis tidak lagi bisa menahan diri untuk turun membasahi sore.
ADVERTISEMENT
Ternyata keputusan untuk mengakhiri hari di Ho Chi Minh City Book Street ini tidak salah, karena saya jadi berkesempatan untuk menikmati suasana syahdu Ho Chi Minh City Book Street menjelang matahari terbenam dengan aroma petrikor yang khas. Deretan toko yang dihiasi lampu jalanan semakin menambah indahnya pemandangan sore itu.
Aktivitas di Ho Chi Minh City Book Street
Ho Chi Minh City Book Store dikenal sebagai tempat yang ideal untuk membaca buku dan sebagai ruang beraktivitas untuk menyebarkan kebiasaan membaca serta mendorong budaya membaca masyarakat Vietnam. Saat ini, Ho Chi Minh City Book Store menjadi tempat berkumpulnya para penerbit dari seluruh Vietnam dan menjadi penghubung antara buku, produsen buku (penulis, penerbit, distributor), dan penikmat buku. Selain itu, jalanan penuh buku ini juga menjadi tujuan budaya dan spiritual bagi penduduk lokal serta wisatawan domestik serta asing.
ADVERTISEMENT
Jalanan penuh buku ini menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewati saat berlibur ke Vietnam, khususnya Ho Chi Minh City. Dengan panjang sekitar 150 meter, jalanan ini dipenuhi sekitar 20 lebih toko-toko berdesain unik yang berjejer di sisi kanan dan kiri jalan. Toko-toko ini tidak hanya menjual buku-buku dari berbagai penulis dengan berbagai tema bacaan, tetapi juga menjual majalah, koran, alat tulis, kerajinan tangan yang unik berupa foto, gambar, kartu pos, pembatas buku, dll.
Tidak terlalu panjang dan luas memang, tetapi pemandangan yang artistik, suasana yang tenang dan damai, serta berbagai aktivitas yang dapat dilakukan selama berada di Ho Chi Minh City Book Street tidak akan membuat bosan dan mati gaya. Setiap sudut jalan ini, berbagai objek di luar dan dalam toko-toko yang berjejer bisa menjadi objek foto yang tidak ada habisnya dan bisa menjadi latar belakang untuk berfoto dengan gaya estetik.
Kebanyakan buku bacaan yang dijual di toko buku yang ada di Ho Chi Minh City Book Street memang buku berbahasa Vietnam yang tidak saya pahami. Jadi, alih-alih mencari dan membeli buku bacaan di sini, saya banyak menghabiskan waktu keluar masuk dari toko yang satu ke toko yang lain untuk window shopping karena memang toko-toko beserta isinya secantik itu.
ADVERTISEMENT
Ketika sampai di salah satu toko alat tulis, saya membeli sebuah buku catatan dengan cover bertuliskan "Vietnam" yang saya pikir bisa saya isi dengan catatan-catatan kecil selama saya berlibur di sana. Hitung-hitung sebagai oleh-oleh untuk diri sendiri.
Sepanjang jalan ini juga terdapat beberapa bangku yang kalau tidak hujan bisa digunakan untuk bersantai sambil membaca buku. Pohon-pohon dan tanaman di sekitarnya menambah adem suasana jalan. Lampu-lampu yang menyala menjelang sore menghiasi Ho Chi Minh City Book Street membuat pemandangan semakin indah dan suasana semakin syahdu.
Malam itu gerimis belum juga reda. Sambil menunggu gerimis benar-benar berhenti dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan, saya memutuskan untuk melipir ke salah satu kafe yang berada di tengah-tengah Ho Chi Minh City Book Street.
ADVERTISEMENT
Pilihan saya jatuh kepada Phuong Nam Book Cafe yang saat itu terlihat sangat terang dengan beberapa pelanggan di dalamnya. Beberapa ada yang duduk sambil berbincang, bekerja atau menonton di depan laptop, ada juga yang sedang membaca buku.
Setelah memesan Hot Vietnamese Coffee, saya memilih untuk duduk di kursi samping rak buku yang berisi deretan buku berbahasa Vietnam. Sebuah sudut cantik di kafe yang lagi-lagi patut diabadikan. Sambil menyesap kopi khas Vietnam yang manis dan hangatnya membuat hati saya merasa nyaman, saya membuka buku bacaan yang sengaja saya bawa dari rumah.
Di tengah-tengah bacaan, saya terpikir untuk membuka buku catatan yang baru saya beli dan menuliskan perjalanan panjang saya hari itu. Kadang, dengan suasana yang tenang seperti itu, yang ingin saya lakukan hanya duduk santai, menikmati setiap teguk kopi hangat hingga habis tak bersisa sambil mengamati betapa damainya keadaan sekitar dan orang-orang dengan aktivitasnya masing-masing. Rasa lelah setelah berjalan seharian terbayar sudah. Cara yang indah untuk menutup hari.
ADVERTISEMENT
Menurut saya Ho Chi Minh City Book Street tidak hanya menarik bagi pecinta buku, tetapi juga memesona bagi siapa saja yang ingin menghabiskan waktu di tempat yang cukup santai dan tenang di tengah hiruk pikuknya pusat kota Ho Chi Minh City. Bagaimana, tertarik untuk berkunjung ke Ho Chi Minh City Book Street?