Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Akselerasi Pemberdayaan Pemuda melalui Digital Youth Social Enterprise Hub
13 November 2024 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Raden Ahmad Haikal El-Musyaddat Arya Negara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia saat ini berada di ambang pencapaian penting, menjelang 100 tahun kemerdekaannya pada 2045. Dalam konteks ini, visi Indonesia Emas memerlukan peran aktif pemuda sebagai agen perubahan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, sekitar 24% dari total populasi Indonesia adalah pemuda, menjadikannya kekuatan yang signifikan dalam pembangunan nasional. Dalam menghadapi tantangan global dan lokal, pemuda perlu diberdayakan agar dapat berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan bangsa.
ADVERTISEMENT
Program "Digital Youth Social Enterprise Hub" (D-YSEH) dirancang untuk mengintegrasikan teknologi digital, kewirausahaan sosial, dan pembangunan berkelanjutan. Program ini hadir sebagai solusi inovatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pemuda, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). D-YSEH mengedepankan pendekatan pentahelix yang melibatkan lima sektor: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, menciptakan ekosistem digital yang saling mendukung.
Program ini berfokus pada tiga strategi utama:
1. Inkubator Digital: Memberikan fasilitas bagi pemuda untuk mengembangkan social enterprise berbasis teknologi. Menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2022, Indonesia memiliki potensi wirausaha yang tinggi, dengan indeks kewirausahaan mencapai 3,4 dari skala 5. Inkubator ini akan menyediakan mentoring, pelatihan keterampilan, akses pendanaan, serta jaringan kolaborasi yang dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan usaha.
ADVERTISEMENT
2. Marketplace Digital: Menghubungkan produk dan layanan dari social enterprise dengan pasar potensial. Data dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) menunjukkan bahwa nilai pasar e-commerce Indonesia diperkirakan mencapai USD 53 miliar pada 2025. Marketplace ini akan menjadi platform yang memungkinkan pemuda untuk memasarkan produk dan layanan mereka, meningkatkan visibilitas, dan mendorong kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini juga diharapkan dapat memperluas akses pasar bagi usaha kecil dan menengah.
3. Sistem Monitoring AI: Mengukur dampak sosial dan kontribusi terhadap SDGs. Menurut laporan UNDP, Indonesia telah mencapai 61% dari target SDGs pada 2022, namun masih perlu upaya lebih untuk mencapai 100% pada 2030. Dengan sistem monitoring berbasis kecerdasan buatan, program ini akan mampu mengumpulkan data dan menganalisis dampak sosial dari setiap social enterprise, memberikan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan dan perbaikan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
D-YSEH bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan berkelanjutan dan mempercepat pencapaian SDGs melalui inovasi teknologi. Dengan target menciptakan 1 juta wirausaha sosial muda menjelang 2045, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia, yang saat ini berada di posisi 0,65 menurut Laporan Pembangunan Manusia 2023.
Implementasi D-YSEH berpotensi menciptakan multiplier effect dalam pembangunan nasional. Dampak yang diharapkan meliputi peningkatan partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial dan ekonomi, akselerasi pencapaian SDGs melalui solusi teknologi, serta penguatan kemandirian ekonomi berbasis kewirausahaan sosial.
Melalui inisiatif ini, pemuda tidak hanya menjadi pelopor transformasi digital, tetapi juga berperan sebagai katalisator dalam pembangunan berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045. Dengan dukungan dari semua pihak, D-YSEH dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT