Peningkatan Pemasaran Produk Batik Tulis dan Bangkit bersama JNE

Tersiarnya berita pandemi Covid 19 di Indonesia untuk pertama kalinya membuat pengusaha batik tulis di Kota Pekalongan mengalami dampaknya. Salah satunya yang dialami oleh pengusaha Batik Bulan. Di tengah-tengah kondisi yang tidak menentu dan maraknya produksi batik printing secara industrial. Hal tersebut membuat keberadaan batik tulis semakin tergilas.

Ketika sistem lockdown diberlakukan oleh pemerintah guna mengurangi mobilitas. Segala macam upaya pun dilakukan untuk beradaptasi dengan keadaan. Pemasaran produk yang semulanya bertatap muka secara langsung dengan pelanggan beralih menjadi tatap maya. Tentu bukan menjadi hal yang mudah untuk meyakinkan pelanggan dengan cara itu. Sebab, detail dari batik tulis yang tidak terlihat cukup jelas tanpa memegang atau mengecek sendiri bentuk fisiknya.

Kendala yang dihadapi oleh Batik Bulan tidak berhenti pada pemasarannya saja, melainkan hingga proses produksi. Proses produksi terkendala karena tempat produksi batik tulis mengalami penutupan. Diketahui sebanyak 20 tempat produksi batik tulis ditutup selama kebijakan lockdown berlangsung. Akibat dari penutupan tempat produksi, para pengerajin batik tulis yang bekerja di Batik Bulan pun berhenti. Puncak tertinggi dalam keterpurukan yang dialami oleh pengusaha Batik Bulan.

Koleksi karya batik tulis dari galeri Batik Bulan (2), Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Foto: Radit Bayu Anggoro.

Seiring dengan berjalannya waktu, Batik Bulan merintis dari nol kembali. Kondisi sedikit demi sedikit mulai pulih. Namun, tidak sepenuhnya. Ada yang benar-benar bisa diselamatkan ataupun sebaliknya.

Bantuan binaan untuk UMKM dari pemerintah pun turut andil dalam mengembalikan kondisi.

Penyaluran bantuan berupa pameran dalam jaringan (daring) taraf nasional dan internet gratis. Berkat bantuan binaan UMKM dari pemerintah selama pandemi, Batik Bulan terus meningkatkan koneksi dan relasi pemesaran produk. Meskpun, belum mendapatkan kesempatan untuk memasaran produk lewat website/marketplace. Rasa percaya para pelanggan pun tumbuh untuk membeli produk batik tulis.

Berdasarkan kabar baik yang terjadi sungguh tidak memungkinkan untuk membelas pesan tersebut satu per satu. Kontak person yang tercantum di dalam bio Instagram @batikbulanofficial banjir dengan pesan-pesan pelanggan dari penjuru pulau. Mayoritas pelanggan yang membeli karya batik tulis berasal dari kalangan menengah ke atas. Banyak juga yang bertempat tinggal di ibu kota. Maka, dibuatlah Whatsapp Grup oleh tim admin Batik Bulan agar tidak melewatkan momentum kebangkitan ini.

Koleksi karya batik tulis dari galeri Batik Bulan (2), Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Foto: Radit Bayu Anggoro.

Di satu sisi ketatnya kebijakan yang sedang berlaku di ibu kota untuk menekan turunnya angka penyebaran virus Covid-19. Pesanan batik tulis pun akan diantarkan melalui jasa pengiriman paket guna rasa aman para pelanggan. Terdapat beragam layanan yang disediakan oleh pihak jasa pengiriman paket. Namun, tetap saja hal yang dikeluhkan oleh para pelanggan selalu sama: Waktu kedatangan paket. Barang kali kejadian keterlambatan datangnya paket pada saat itu bisa menjadi hal yang diwajarkan karena mempertimbangkan kondisi.

Kerterbatasan kondisi bukan sebuah halangan untuk terus meningkatkan pemasaran produk batik tulis. Maka untuk mengatasai kendela, pihak bagian marketing product Batik Bulan pun mencari rekomendasi jasa pengiriman paket yang tepat dan aman. Pilihan tersebut jatuh kepada jasa pengiriman paket JNE setelah melihat berbagai macam jenis layanan yang ditawarkan.

Tawaran pada layanan YES (Yakin Esok Sampai), misalnya. Layanan ini dapat memastikan waktu kedatangan paket pada hari esoknya (sehari setelah pengiriman paket) sampai pada tujuan yang sudah dipastikan. Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku agar kedatangan paket sesuai dengan harapan. Syarat dan ketentuan tersebut dapat dilihat dalam laman website resmi JNE dan pastinya sangat mudah untuk dilakukan. Kemudahan regulasi yang memberikan pengalaman luar biasa.

#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappines