Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Teori HI non-barat: Potensi Teori HI Tiongkok
22 November 2023 10:04 WIB
Tulisan dari Radiyah Mutmainnah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tiongkok kini menjadi salah satu negara yang sangat berkembang pesat. Perekonomiannya bahkan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Dengan berbagai prestasi yang diraih Tiongkok saat ini menunjukkan eksistensi Tiongkok dalam dunia global sebagai negara yang tidak kalah saing dengan negara-negara barat. Begitupun dalam studi mengenai hubungan internasional (HI).
ADVERTISEMENT
Teori-teori HI mayoritas berasal dari barat. Banyak akademisi HI non-barat yang berusaha untuk mengembangkan atau menciptakan teori HI nasional yang sesuai dengan karakteristik negaranya tak terkecuali Tiongkok. Teori HI dari Tiongkok berpotensi menjadi pelengkap atau bahkan alternatif baru dalam disiplin HI melihat kebangkitan Tiongkok dari berbagai aspek.

Walaupun hingga saat ini belum ada teori HI Tiongkok yang ditetapkan, teori HI Tiongkok berpotensi untuk menjadi pelengkap teori-teori barat. Kita bisa melihat bahwa Komunitas HI di Tiongkok merupakan komunitas HI terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Banyak para akademisi atau cendikiawan yang menerjemahkan buku-buku maupun jurnal barat dengan cepat. Sumber-sumber mengenai HI sangat mudah didapatkan karena para akademisi menerjemahkan banyak buku yang memudahkan para penstudi HI untuk mempelajarinya. Jumlah akademisi HI Tiongkok yang berkembang pesat membantu negara dalam mengembangkan teori-teori HI yang mengandung karakteristik Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Kemudian, sebagian besar upaya akademisi Tiongkok untuk menciptakan teori HI mereka sendiri dimulai dari pengalaman sejarah. Karena banyak sarjana Tiongkok mendasarkan teori mereka pada sejarah Tiongkok kuno atau modern. Seperti yang kita ketahui, filsuf paling berpengaruh di Tiongkok adalah Konfusius dan Mencius. Dalam ide filosfisnya, mereka menekankan pada moralitas dan kebajikan. Mereka menonjolkan peran etika dan mengecilkan peran kekuatan dalam politik dalam negeri dan antar negara. Ide-ide ini lah yang kemudian mendasari perkembangan teori HI di Tiongkok dan berpotensi sebagai teori alternative atau pelengkap teori HI barat.
Selain itu, mengapa teori HI Tiongkok ini dapat berkembang pesat karena universitas dan lembaga think tank Tiongkok secara proaktif mengundang sarjana HI terkemuka di seluruh dunia agar berkontribusi dalam mempelajari tren baru dalam HI. Lembaga think tank yang dikelola negara atau kuasai negara misalnya seperti Chinese Academy of Social Science, China Institute of Contemporary, dan China Institute of International Studies. Tiongkok juga memiliki “The Chinese School” yang mana sebagai upaya pembangunan teori HI mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, Teori HI non-barat sangat diperlukan mengingat teori HI barat tidak semuanya sesuai dengan keadaan suatu negara. Kita perlu membentuk teori HI yang sesuai atau relevan dengan negara kita. Dalam sejarahnya, Tiongkok sudah lebih dulu memiliki potensi-potensi teori HI non-barat yang dapat menjadi pelengkap atau bahkan menjadi alternatif baru dalam HI.
Para akademisi atau sarjana HI di Tiongkok berorientasi pada pengalaman sejarah misalnya dalam ide filosofis filsuf Konfisius dan Mencius. Kemudian keseriusan Tiongkok dalam mengembangkan teori HI nasionalnya terlihat dengan memanfaatkan universitas dan juga lembaga think tank untuk membantu dalam pengembangan ilmu HI di negaranya. Lalu para akademisi dan sarjana HI dengan cepat menerjemahkan buku-buku maupun jurnal barat sehingga memudahkan para penstudi HI untuk memahami dan mempelajarinya. Hal-hal ini lah yang menyebabkan pesatnya perkembangan HI di Tiongkok. Walaupun hingga saat ini belum ada teori HI Tiongkok yang ditetapkan, teori HI Tiongkok berpotensi untuk menjadi pelengkap teori-teori barat.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Geeraerts, G dan Jing, M. (2001) International Relations Theory in China, 15(3), pp.251-276 [daring]. Tersedia di: https://www.researchgate.net/publication/233028642_International_Relations_Theory_in_China
Hun Joon, K. (2016) Will IR Theory with Chinese Characteristics be a Powerful Alternative?, 9(1), pp.59-79 [daring]. Tersedia di: https://academic.oup.com/cjip/article/9/1/59/2365936