Konten dari Pengguna

Peluang Startup pada Bidang Agribisnis

Radon Henry Wibowo
Pembina Pelaku Usaha di Dinas Pangan dan Perikanan Mojokerto
20 Januari 2023 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Radon Henry Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Startup Agribisnis. SC: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Startup Agribisnis. SC: Pexels
ADVERTISEMENT
Pada era digitalisasi ini, istilah startup sudah akrab didengar telinga kita. Secara singkat startup memiliki arti perusahaan rintisan. Ini adalah jenis perusahaan yang tengah berkembang di Indonesia. Menurut Kemenristek, lewat skema Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPBT), jumlah perusahaan ini selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Pada tahun 2015 jenis badan usaha tersebut berjumlah 52 kemudian pada tahun 2018 jumlah itu kemudian mengalami peningkatan menjadi 956. Dari data ini bisa dikatakan startup memiliki peluang yang besar untuk menjadi pilar perekonomian masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Zaman digital yang mampu membawa kemajuan teknologi pada berbagai aspek kehidupan dan usaha. Beragam startup bermunculan pada berbagai bidangnya masing-masing, termasuk pada bidang agribisnis. Progres pada bidang agribisnis yang didukung dengan kemajuan teknologi, menghasilkan kesempatan untuk startup beraktivitas pada bidang agribisnis. Banyak kemudahan dan kesempatan ditawarkan oleh para startup di bidang ini. Sertaannya dengan munculnya berbagai keperluan dan jasa pelayanan yang ditawarkan oleh startup bidang pertanian hadir dengan keunggulannya masing-masing.
Peluang startup dalam memberikan jasa pelayanan pada bidang agribisnis:
 Startup yang memberikan informasi mengenai cuaca, cara bercocok tanam, harga, dan berbagai fitur pemesanan peralatan untuk pertanian. Startup ini dapat menghubungkan pengguna dengan pengambil kebijakan, pemilik produk pertanian dan semua pihak yang berhubungan dengan bidang agribisnis.
ADVERTISEMENT
 Startup yang membantu petani mendapatkan perlengkapan pertanian dan pupuk, menjual hasil panen, edukasi pengelolaan sawah, hingga pinjaman modal untuk petani.
 Startup yang membantu menyelesaikan masalah yang dirasakan oleh petani dengan solusi yang diberikan oleh ahli pada bidangnya dan dapat berkomunikasi dengan petani lainnya
 Startup yang menyediakan layanan untuk menjual hasil pertanian kepada pembelinya.
 Startup yang menghubungkan antara investor, petani, dan pembeli produk pertanian dimana para petani yang melakukan cocok tanam. Hasil panennya dapat dibeli langsung oleh pengguna layanan startup.
Kesimpulan dari kajian ini adalah: Peluang startup pada bidang agribisnis sebagai pendobrak sistem pertanian konvensional sangat berperan besar tidak hanya menargetkan produksi dalam jumlah besar, tetapi juga bisa menjadi model baru agribisnis pada tatanan era digital untuk mengangkat tren pertumbuhan ekonomi global yang efektif, efisien, adaptif serta aktual.
ADVERTISEMENT