Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Komunitas Benang Putih, Sang Malaikat di Masa Pandemi Covid-19
29 Oktober 2020 12:43 WIB
Tulisan dari Athalla Naufal Rafi Rimbardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 ini menjadi bencana bagi masyarakat terutama orang-orang yang bisa dikatakan “kurang mampu” dalam hidupnya, dimana banyak sekali orang orang kehilangan pekerjaan atau mungkin ada yang sampai di PHK dikarenakan adanya virus yang ganas ini. Banyak orang-orang maupun komunitas-komunitas yang melakukan santunan dan bantuan di saat Pandemi Covid-19 ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Komunitas Benang Putih, adalah Komunitas Sosial dan Kemanusiaan di Cilacap,Jawa Tengah yang berdiri sejak 24 Januari 2013 oleh Dewi (41). Pada mulanya anggota awal komunitas ini sangat sedikit, salah satu anggota yaitu Anjar Santoso (39). “Awalnya anggota Komunitas Benang Putih ini sangat sedikit sekali, tetapi seiring jalannya waktu semakin bertambah banyak.” ujar Anjar.
Komunitas yang ber slogan “Save the Kids, For the Future” ini membuka anggota setiap hari dan terbuka untuk semua kalangan, dari anak muda maupun lansia. Arti dari Benang Putih sendiri yaitu, Benang adalah sebagai lambang ikatan, dan Putih digambarkan sebagai warna yang suci, tulus, bersih, yang bermakna “Sebuah Ikatan Hati Untuk Membantu Sesama Dengan Tulus Hati dan Ikhlas”.
ADVERTISEMENT
Komunitas ini mempunyai Visi dan Misi yang sangat bagus, Visi dari komunitas ini adalah Menjadi Wadah Kegiatan Sosial Untuk Peduli Terhadap Lingkungan dan Kemanusiaan, dan ada 3 Misi dari komunitas ini yaitu yang pertama, Menjembatani Anak Yatim dan Dhuafa Untuk Memperoleh Bantuan Baik Material Maupun Non-Material, yang kedua yaitu, Menggerakan Masyarakat Untuk Lebih Peduli Terhadap Lingkungan dan Kemanusiaan, sedangkan yang ketiga yaitu, Menjadi Wadah Anak-Anak Muda Untuk Memiliki Jiwa Sosial dan Kreativitas.
Kegiatan Komunitas Benang Putih ini sangat beragam, dimana ada kegiatan wajib setiap bulannya yaitu santunan kepada anak yatim dan dhuafa yang letaknya jauh dari kota, untuk anggota yang ikut pada saat kegiatan ini kurang lebih 15-20 orang, lain halnya jika ada acara besar seperti Idul Fitri, untuk anggota yang ikut kegiatan bisa mencapai 40 orang. “ Untuk kegiatan kami tidak memaksa, jika ada yang bisa ikut silahkan ikut, jika ada yang tidak bisa ya tidak ikut tidak apa-apa, kegiatan ini fleksibel” ujar Anjar.
ADVERTISEMENT
Pada saat awal-awal Pandemi Covid-19 ini, Komunitas Benang Putih ini banyak melakukan kegiatan sosialisasi dan santunan, salah satunya yaitu berbagi sembako, alat-alat kesehatan (masker, hand sanitizer,dll) dan kepada orang-orang yang terdampak. Orang-orang yang terdampak yang dimaksud adalah orang yang kehilangan pekerjaan disaat Pandemi Covid-19. “ Kami disaat Pandemi banyak sekali melakukan sosialisasi dan bagi-bagi sembako, alat kesehatan, dan bagi-bagi bantuan kepada orang yang terdampak, orang yang terdampak itu adalah orang yang kehilangan pekerjaan di saat Pandemi ini, contohnya pedagang cilok yang biasa berjualan di pinggir jalan, menjadi tidak jualan karena dagangannya tidak laku dan tidak mendapatkan penghasilan” kata Anjar
Seiring berjalannya waktu di saat Pandemi ini, kegiatan sosialisasi dan memberikan bantuan yang dilakukan Komunitas Benang Putih ini menjadi door to door, yaitu dimana para anggota komunitas ini mendatangi rumah ke rumah dalam satu waktu untuk melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan. “Seiring berjalan waktu, kami melakukan sosialisasi door to door agar lebih efisien” ucap Anjar.
ADVERTISEMENT
Tentu saja kegiatan sosialisai dan memberikan bantuan ini menjadi manfaat yang saling menguntungkan kepada anggota maupun masyarakat. Manfaat kegiatan ini bagi anggota Komunitas Benang Putih ini yaitu menjalin silaturahmi, melatih organisasi dan melatih mandiri, untuk manfaat bagi masyarakat yaitu, masyarakat jadi terbantu. “Kami disini tidak dibayar, kami melakukan dengan ikhlas setulus hati, kalau mereka senang kami juga ikut senang, senang rasanya bisa membantu saudara-saudara kita dengan setulus hati” ucap Anjar