Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Rahasia Kelam Pakaian Thrift: Bahaya Kesehatan yang Tidak Disadari
2 Mei 2023 6:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari rafiki firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belanja pakaian bekas atau thrifting menjadi semakin populer selama bertahun-tahun karena bisa menemukan baju-baju unik, tidak pasaran, branded dengan harga yang relatif murah sehingga bisa menghemat uang.
ADVERTISEMENT
Meskipun membeli pakaian bekas bisa menjadi pilihan yang berkelanjutan dan terjangkau, penting untuk menyadari potensi bahaya menggunakan pakaian bekas. Salah satu risiko utama membeli pakaian bekas adalah kemungkinan terpapar bahan kimia berbahaya.
"Awalnya saya tergiur karena harga thrifting itu relatif murah dan saya juga suka koleksi pakaian vintage, tapi saya juga sadar bahaya dari pakaian bekas itu," ujar Dio Alvero, penggemar pakaian thrift.
"Setiap kali saya beli baju thrift, saya selalu rebus di air mendidih untuk memastikan kuman-kumannya mati dan aman untuk digunakan kembali," tambahnya.
Banyak produsen tekstil menggunakan bahan kimia beracun dalam proses produksinya, seperti pestisida, pewarna, dan formaldehida. Bahan kimia ini dapat bertahan di serat pakaian bahkan setelah dicuci dan berpotensi membahayakan kesehatan kita. Formaldehida, misalnya, dikaitkan dengan iritasi kulit, masalah pernapasan, dan bahkan kanker.
ADVERTISEMENT
Bahaya lain dari pakaian bekas adalah risiko kutu busuk dan hama lainnya. Saat Anda membawa pulang pakaian bekas, Anda juga berisiko membawa pulang tamu yang tidak diinginkan. Kutu busuk, khususnya, bisa menjadi masalah serius karena dapat dengan cepat menyebar ke seluruh rumah Anda dan sulit untuk disingkirkan.
"Saya bisa memastikan semua barang yang masuk pastinya saya laundry terlebih dahulu sebelum saya jual di akun media sosial saya. tetapi saya tidak bisa memastikan bahwa semua penjual online menerapkan sistem seperti itu juga atau tidak," kata Daffa seorang penjual online pakaian thrift.
"Saya juga selalu menyarankan pelanggan saya untuk mencuci lagi pakaian thrift untuk lebih memastikan kuman-kumannya mati," imbuhnya.
Penting untuk memeriksa pakaian bekas secara menyeluruh sebelum membawanya pulang dan segera mencucinya. Selain itu, membeli pakaian bekas bisa melanggengkan siklus fast fashion.
ADVERTISEMENT
Saat kita membeli pakaian bekas, kita mungkin tergoda untuk membeli lebih dari yang kita butuhkan atau terus mendukung perusahaan fast fashion dengan membeli produk mereka secara bekas.
Hal ini dapat berkontribusi terhadap masalah lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh industri fast fashion, seperti polusi, eksploitasi, dan limbah.
Terlepas dari bahaya ini, ada cara untuk meminimalkan risiko menggunakan pakaian bekas. Pertama dan terpenting, penting untuk memeriksa pakaian bekas secara menyeluruh sebelum membeli atau memakainya.
Cari tanda-tanda keausan, noda, dan bau. Juga disarankan untuk mencuci semua pakaian bekas sebelum memakainya, sebaiknya dengan deterjen ramah lingkungan.
Terakhir, penting untuk memperhatikan berapa banyak yang kita konsumsi dan memilih pakaian bekas sebagai cara untuk mengurangi dampak lingkungan dan juga meminimalisir tertularnya risiko penyakit dari pakaian bekas.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, meskipun belanja pakaian bekas bisa menjadi pilihan yang berkelanjutan dan terjangkau, belanja pakaian bekas juga memberikan manfaat dan risiko bagi manusia. Penting untuk mewaspadai potensi bahaya menggunakan pakaian bekas.
Dengan menyadari risiko ini dan mengambil tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan dan memeriksa standar keamanan, kita dapat terus menikmati manfaat pakaian bekas sekaligus melindungi kesehatan kita dan lingkungan.