Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
10 Contoh Penerapan Perpindahan Kalor Secara Konduksi
19 Januari 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalor merupakan bentuk energi panas atau jumlah panas yang ada dalam sebuah benda. Perpindahan kalor memiliki 3 macam perpindahan antara lain konduksi, konveksi, dan radiasi. Salah satu contoh penerapan perpindahan kalor secara konduksi adalah tutup panci yang menjadi panas ketika digunakan untuk memasak.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Fisika, Ir. Budi Prasodjo, Ir. Naryoko, Pathul Djannah. S.T, Ir. Romulus Tampubolon, Eka Damayanti, S.T.P (2006:75), kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.
Sebelum abad kesembilan, para ilmuwan berpendapat bahwa kalor merupakan semacam zat alir, yaitu zat yang mengalir dari satu benda ke benda lainnya.
Contoh Penerapan Perpindahan Kalor secara Konduksi yang Sering Ditemui
Perpindahan kalor adalah proses alami yang terjadi untuk menyamakan suhu antara dua benda atau sistem yang berbeda. Salah satu metode perpindahan kalor yang umum terjadi adalah konduksi .
Perpindahan konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat dengan kontak secara langsung tanpa disertai perpindahan molekul zat perantaranya.
ADVERTISEMENT
Konduksi adalah perpindahan yang paling sering terjadi. Perpindahan ini terjadi ketika temperatur molekul dalam zat naik dan menghasilkan getaran. Berikut contoh penerapan perpindahan kalor secara konduksi yang sering ditemui dalam keseharian.
1. Memasak dengan Panci Logam
Panci logam menjadi contoh bagus perpindahan kalor konduksi. Ketika api menyentuh bagian bawah panci, panasnya akan merambat ke seluruh permukaan panci, memasak makanan dengan merata, hingga ke tutup panci.
2. Pemanas Listrik
Pemanas listrik seperti pemanas ruangan atau pemanas air menggunakan elemen pemanas yang dipanaskan secara elektrik. Panas ini kemudian disebarkan ke sekitarnya melalui konduksi.
3. Memanaskan Lantai dengan Pemanas Dalam Lantai
Sistem pemanas dalam lantai menggunakan konduksi untuk memancarkan panas dari pipa air panas atau kabel pemanas yang terletak di bawah lantai.
4. Penggunaan Termos
Termos dirancang dengan lapisan ganda dan ruang hampa udara untuk mencegah perpindahan kalor. Namun, pada dasarnya, konduksi masih terjadi di dinding termos.
ADVERTISEMENT
5. Pelat Pemanas dalam Elektronik
Perangkat elektronik seringkali memiliki pelat pemanas yang membantu dalam perpindahan panas konduktif, menjaga suhu optimal komponen-komponennya.
6. Konduksi Panas dalam Bahan Bangunan
Material konduktif seperti batu dan logam pada bangunan dapat mempengaruhi perpindahan panas. Misalnya, dinding batu yang terpapar sinar matahari akan memindahkan panas ke dalam ruangan.
7. Peralatan Dapur
Alat-alat dapur seperti wajan atau loyang juga menggunakan konduksi untuk memasak makanan. Panas dari sumber panas di bawahnya merambat ke seluruh permukaan peralatan.
8. Penggunaan Radiator pada Kendaraan
Radiator pada kendaraan digunakan untuk mendinginkan mesin. Konduksi panas terjadi ketika panas dari mesin diserap oleh cairan pendingin dalam radiator.
9. Penggunaan Alat Pemanas pada Industri
Berbagai industri menggunakan alat pemanas yang memanfaatkan konduksi, seperti oven industri, pemanas cetakan, atau mesin proses panas.
10. Peralatan Elektronik Konduktif
Beberapa peralatan elektronik, seperti heat sink pada komputer, dirancang untuk memindahkan panas secara efisien melalui konduksi agar suhu komponen tetap terkendali.
ADVERTISEMENT
Contoh penerapan perpindahan kalor secara konduksi menunjukkan bahwa penerapan perpindahan kalor secara konduksi tersebar luas dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Dengan memahami cara konduksi bekerja, setiap orang dapat merancang sistem yang lebih efisien dan efektif dalam mengelola panas . (VAN)