Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
3 Unsur Ekstrinsik Hikayat Bunga Kemuning
28 Oktober 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Unsur ekstrinsik hikayat Bunga Kemuning memengaruhi karya satra populer ini. Hikayat Bunga Kemuning merupakan salah satu hikayat yang terkenal dalam sastra Melayu yang mengisahkan asal-usul bunga kemuning.
ADVERTISEMENT
Dalam analisis sastra, hikayat ini dapat dipelajari melalui unsur-unsurnya, salah satunya unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan faktor-faktor di luar cerita yang memengaruhi karya tersebut.
Unsur Ekstrinsik Hikayat Bunga Kemuning
Menurut buku Sejarah 2, Drs. Sadirman A.M, M.Pd (2008:123), hikayat adalah karya sastra yang berisi sejarah yang menarik, penuh keajaiban, atau hal-hal yang kadang-kadang tidak masuk akal. Salah satu contoh hikayat dalam sastra adalah Hikayat Bunga Kemuning yang memiliki beberapa unsur ekstrinsik. Berikut penjelasannya.
1. Nilai Budaya
Hikayat Bunga Kemuning menggambarkan kuatnya latar belakang budaya Melayu yang memengaruhi jalan cerita, karakter, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Budaya Melayu sangat kental dengan kepercayaan terhadap mitos, legenda, dan kisah-kisah yang mengandung ajaran moral.
Latar budayanya juga tergambar dalam perilaku tokoh yang penuh hormat kepada raja dan sesama, serta penghargaan terhadap nilai keluarga dan kesetiaan. Pengaruh budaya ini terlihat dari bagaimana masyrakat Melayu pada masa lalu sering kali menggunakan alam sebagai inspirasi untuk menyampaikan ajaran moral.
ADVERTISEMENT
2. Nilai Sosial
Latar sosial Hikayat Bunga Kemuning mencerminkan kehidupan masyrakat Kerajaan di amsa lampau. Dalam hikayat ini, struktur sosial digambarkan menunjukan adanya hierarki kekuasaan antara raja dan rakyatnya.
Konflik dalam cerita ini juga banyak terkait dengan bagaimana hubungan antarindividu, khususnya dalam konteks keluarga Kerajaan. Tokoh-tokoh utama berasal dari keluarga Kerajaan yang memiliki posisi terhormat.
Hal ini menunjukan bahwa cerita rakyat pada masa itu sering kali menampilkan kehidupan bangsawan dan raja sebagai simbol kekuasaan dan keteladanan.
3. Nilai Agama
Masyarakat Melayu pada masa itu terlihat dalam hikayat sangat dipengaruhi oleh ajaran agama Islam, sehingga ajaran moral dan kepercayaan yang disampaikan dalam hikayat banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai agama.
Selain itu, ada nilai kesalehan dan etika dalam cerita yang sejalan dengan ajaran Islam yang dianut oleh masyarakat Melayu pada waktu itu. Kemudian adanya kepercayaan terhadap kekuatan alam, seperti bunga dan pohon kemuning yang menunjukan pengaruh kepercayaan tradisional dalam masyarakat Melayu.
ADVERTISEMENT
Itu dia unsur ekstrinsik Hikayat Bunga Kemuning yang dapat diketahui. Dengan memahami unsur-unsur ekstrinsik hikayat Bunga Kemuning, pembaca dapat melihat bagaimana karya sastra menjadi cerminan dari kehidupan pada zamannya. (DIA)