Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Faktor Penyebab Kuat Lemahnya Bunyi
9 Maret 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara umum, diketahui bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo. Kuat dan lemahnya bunyi adalah intensitas atau amplitudo gelombang suara yang didengar oleh pendengar.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa suatu bunyi yang terdengar keras atau kuat memiliki amplitudo yang besar. Sementara bunyi yang terdengar lemah umumnya memiliki amplitudo yang lebih kecil.
Kuat Lemahnya Bunyi Dipengaruhi oleh Apa Saja?
Kuat atau lemahnya bunyi dapat diukur dalam satuan desibel (dB). Nilai yang lebih tinggi menunjukkan bunyi yang lebih kuat dan nilai yang rendah menunjukkan bunyi yang lebih lemah. Misalnya, suara dengan 90 dB akan terdengar lebih keras daripada suara pada 60 dB.
Berdasarkan buku IPA FISIKA Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII, Mikrajuddin, (2006), kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo. Namun, ada juga beberapa faktor lainnya yang berpengaruh. Berikut adalah penjelasannya.
1. Amplitudo Gelombang Bunyi
Amplitudo adalah tingkat kekuatan atau intensitas bunyi. Semakin besar amplitudo gelombang bunyi, semakin kuat bunyi yang dihasilkan. Sebaliknya, amplitudo yang lebih kecil akan menghasilkan bunyi yang lebih lemah.
ADVERTISEMENT
2. Frekuensi Gelombang Bunyi
Frekuensi adalah jumlah getaran per detik yang diukur dalam hertz (Hz). Bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi cenderung lebih keras daripada bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah, tetapi juga tergantung pada amplitudo bunyi.
3. Jarak dari Sumber Bunyi
Semakin dekat seseorang berada dengan sumber bunyi, semakin kuat bunyi yang didengar. Sebaliknya, semakin jauh seseorang berada dari sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang akan didengar karena intensitas bunyi menurun seiring dengan peningkatan jarak.
4. Media Perambatan Bunyi
5. Absorpsi dan Pantulan Bunyi
Bunyi dapat diserap atau dipantulkan oleh benda-benda di sekitarnya. Benda-benda yang padat dan keras, seperti dinding, dapat memantulkan bunyi dengan baik. Sementara benda lunak atau berpori, seperti kain atau busa, dapat menyerap bunyi dan menjadikannya terdengar lebih lemah.
ADVERTISEMENT
Sekarang sudah bisa dipahami bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan beberapa faktor lainnya. Faktor-faktor ini secara bersama-sama memengaruhi kekuatan bunyi yang bisa ditangkap oleh pendengaran dalam berbagai situasi. (DNR)