Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Andragogi: Pengertian dan Prinsip Dasarnya
14 Agustus 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Andragogi adalah seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Dalam andragogi, orang dewasa dianggap sebagai individu yang mandiri, memiliki pengalaman hidup yang kaya, dan memiliki motivasi internal yang kuat untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Penerapan andragogi dalam pembelajaran orang dewasa melibatkan pendekatan yang berbeda dari pedagogi (pembelajaran anak-anak), dengan fokus pada pemanfaatan pengalaman, kebutuhan, dan motivasi orang dewasa.
Pengertian Andragogi
Mengutip buku Andragogi, Sutarjo Sutarjo (2023:91), andragogi adalah segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran orang dewasa dan pendidikan orang dewasa. Berbeda dengan pedagogi yang berfokus pada pendidikan anak-anak, andragogi menekankan pendekatan pendidikan yang sesuai untuk orang dewasa.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Malcolm Knowles pada tahun 1968, yang menganggap bahwa orang dewasa belajar dengan cara yang berbeda dari anak-anak karena memiliki pengalaman hidup, tanggung jawab, dan kebutuhan yang berbeda.
Salah satu contoh penerapan andragogi dalam pendidikan non formal adalah dalam program pemberdayaan masyarakat atau pelatihan vokasional, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan bidang keterampilan yang ingin dikembangkan, dengan bimbingan fasilitator yang lebih sebagai mentor daripada instruktur.
ADVERTISEMENT
Prinsip Dasar Andragogi
Andragogi adalah istilah berasal dari kata Yunani "andros" yang berarti "pria dewasa" dan "agogos" yang berarti "membimbing." Andragogi memiliki beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui. Berikut adalah prinsip dasar dari andragogi.
1. Kebutuhan untuk Mengetahui (Need to Know)
Orang dewasa perlu mengetahui mengapa harus belajar sesuatu sebelum terlibat dalam proses belajar. Orang dewasa cenderung ingin tahu relevansi dari informasi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
2. Konsep Diri (Self-Concept)
Orang dewasa memiliki kebutuhan untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas keputusannya. Orang dewasa lebih suka diakui sebagai individu yang mampu mengambil keputusan sendiri dalam proses pembelajaran.
3. Pengalaman Sebagai Sumber Belajar (Experience)
Pengalaman hidup orang dewasa menjadi sumber belajar yang penting. Proses pembelajaran yang efektif bagi orang dewasa sering kali melibatkan berbagi dan refleksi atas pengalamannya sendiri.
ADVERTISEMENT
4. Kesiapan untuk Belajar (Readiness to Learn)
Orang dewasa lebih siap untuk belajar ketika merasa bahwa apa yang akan dipelajari relevan dengan kebutuhan kehidupannya, baik dalam konteks pekerjaan, keluarga, maupun pribadi.
5. Orientasi terhadap Pembelajaran (Orientation to Learning)
Orang dewasa lebih cenderung belajar untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan tertentu daripada hanya untuk memperoleh pengetahuan teoritis. Orang dewasa ingin segera menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan nyata.
6. Motivasi untuk Belajar (Motivation to Learn)
Meskipun faktor eksternal (seperti promosi pekerjaan atau pengakuan sosial) bisa menjadi motivator, orang dewasa sering kali memiliki motivasi intrinsik yang lebih kuat untuk belajar, seperti keinginan untuk meningkatkan keterampilan atau mencapai potensi pribadi.
Jadi, kesimpulannya andragogi adalah konsep yang menekankan pentingnya memahami karakteristik unik orang dewasa sebagai peserta didik, dan menyesuaikan pendekatan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensinya. (BAI)
ADVERTISEMENT