Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cara Pembuatan Kecap dengan Bioteknologi Konvensional
22 Januari 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pembuatan kecap dengan bioteknologi konvensional masih menjadi pilihan terbaik para pembuat kecap dalam memproduksi kecap. Pasalnya, proses pembuatannya sudah dianggap mapan dan memiliki hasil yang jelas karena sudah dilakukan sejak lama.
ADVERTISEMENT
Bioteknologi konvensional sendiri merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dalam pelajaran biologi. Materi ini berkaitan erat dengan pemanfaatan makhluk hidup untuk penghasil dan pengubah makanan.
Mengenal Bioteknologi Konvensional
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara pembuatan kecap sebagai salah satu bentuk bioteknologi konvensional, sebaiknya pahami lebih dulu mengenai apa itu bioteknologi konvensional.
Dikutip dari buku Biologi 3 SMP Kelas IX, Saktyowati dan Hasan (2008:138), bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesua kebutuhan manusia dengan cara yang sederhana.
Mikroorganisme yang biasanya dipakai untuk bioteknologi konvensional adalah bakteri dan jamur . Adapun secara biaya relatif murah karena teknologinya yang masih sederhana.
Di Indonesia sendiri, bioteknologi konvensional sudah diterapkan sejak ribuan tahun yang lalu untuk membuat produk makanan. Salah satunya kecap.
ADVERTISEMENT
Baca juga: 10 Manfaat Kecap untuk Kesehatan
Cara Pembuatan Kecap dengan Bioteknologi
Bahan utama dalam proses pembuatan kecap dengan bioteknologi konvensional adalah jamur Rhizopus. Sp. dan biji kacang kedelai hitam. Umumnya, biji kacang kedelai hitam yang digunakan adalah biji yang sudah tua.
Agar lebih paham, berikut dijelaskan cara pembuatan kecap dengan bioteknologi konvensional.
1. Penyortiran
Sortir biji kedelai hitam dari tanaman batu, kerikil, dan tanah. Selain itu, sortir biji kedelai hitam yang tidak rusak, tidak keriput, dan bebas dari serangan hama dan penyakit.
Biasanya, penyortiran dilakukan dengan diletakkan pada tampah, kemudian di tampi.
2. Pencucian
Setelah disortir, kedelai kemudian dicucui dengan air bersih agar kotoran yang masih melekat dapat hilang.
3. Perebusan I
Biji kedelai hitam kemudian direbus selama 2 jam. Perebusan dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam panci, lalu direbus dengan kompor.
ADVERTISEMENT
Agar biji kedelai hitam nantinya mudah dikupas, biji kedelai hitam harus terendam di dalam air sekitar 2,5 kali dari volume bahan.
4. Penirisan
Setelah selesai direbus, biji kedelai hitam ditiriskan menggunakan kalo selama 30 menit sampai 1 jam hingga dingin.
5. Penjamuran
Penjamuran dilakukan menggunakan laru kecap dengan perbandingan 1 kg bahan membutuhkan 1 gram laru jenis Rhizopus. Sp.
6. Penggaraman
Biji kedelai hitam yang sudah berjamur kemudian dimasukan larutan garam sebanyak 20% yang berasal dari campuran 200 gram garam dengan 1 liter air. Sebagai perbandingan, 1 kg biji kedelai hitam membutuhkan 4 liter larutan garam 20%.
7. Penyaringan I
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kalo. Hasil utamanya berupa filtrat, sedangkan hasil sampingnya berupa ampas.
8. Perebusan II
Sebelum kembali direbus, tambahkan gula kelapa yang sudah dicairkan, bumbu-bumbu penyedap, dan air bersih ke dalam filtrat. Sebagai perbandingan, 1 liter filtrat membutuhkan 2 kg gula kelapa yang telah dicairkan atau dilarutkan ke dalam 0.5 liter air.
ADVERTISEMENT
9. Penyaringan II
Filtrat kemudian disaring dengan menggunakan kain penyaring.
10. Pembotolan
Pembotolan dilakukan dengan menggunakan botol bersih. Filtrat yang sudah disaring hingga menjadi kecap kemudian dimasukkan ke dalam botol.
Itu dia penjelasan mengenai cara pembuatan kecap dengan bioteknologi konvensional. Meski sudah memasuki era modern, tetapi umumnya proses pembuatan kecap masih dilakukan dengan cara konvensional. (YAS)