Konten dari Pengguna

Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Oktober 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan. Sumber: Pexels/GustavoFring
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan. Sumber: Pexels/GustavoFring
ADVERTISEMENT
Coaching merupakan salah satu metode efektif untuk pengembangan potensi diri. Bagi guru penggerak, dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tidak lanjut diputuskan oleh coachee.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah memastikan bahwa coachee tidak hanya menerima nasihat atau saran, tetapi juga berperan aktif dalam proses perubahan. Oleh karena itu, topik ini menjadi pertanyaan penting di post test modul 2 Guru Penggerak.

Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan Apa? Ini Jawabannya

Ilustrasi Dalam Proses Coaching Percakapan Perlu Diakhiri Dengan. Sumber: Pexels/MikhailNilov
Sebelum menjawab pertanyaan dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan apa, sebaiknya mengetahui definisinya terlebih dahulu. Coaching adalah proses kolaboratif antara dua orang yang mempunyai fokus pada solusi dan hasil.
Menurut buku Supervisi Akademik: Teknik Coaching Peningkat Guru dalam Pembelajaran di Kelas, Maryanti (2023:27), coaching sebagai komunikasi pembelajaran bertujuan memberikan kebebasan siswa mengeksplorasi diri. Sementara itu, guru menuntun dan memberdayakan potensi siswa agar tidak kehilangan arah.
Oleh karena itu, dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh coachee. Pada dunia pendidikan, coach merupakan guru yang berperan membantu coachee atau siswa untuk meningkatkan kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran dan perkembangan pribadi.
ADVERTISEMENT
Hal ini termasuk dalam prinsip coaching memaksimalkan diri. Adapun pelaksanaannya dalam konteks pendidikan, coaching mengacu pada tiga prinsip berikut.

1. Kemitraan

Prinsip kemitraan menekankan bahwa coach (guru) dan coachee (siswa) mempunyai kedudukan sejajar sebagai mitra. Ciri khas prinsip ini adalah adanya kesepakatan bersama yang berkaitan dengan tujuan percakapan.
Guru berperan membantu siswa dalam menghadapi berbagai situasi. Caranya, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan efektif untuk menjaga fokus siswa dalam mencapai targetnya.

2. Percakapan Kreatif

Prinsip percakapan kreatif bertujuan untuk menggali informasi dan memetakan situasi yang dihadapi siswa. Melalui pertanyaan efektif, guru membantu siswa memahami permasalahannya secara mendalam. Kemudian pertanyaan tersebut akan memunculkan ide baru sebagai solusi atas masalah tertentu.

3. Memaksimalkan Potensi

Prinsip memaksimalkan potensi merupakan proses mengakhiri percakapan dengan membuat rencana atau tindakan atas situasi yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Siswa bertanggung jawab untuk menentukan rencana tersebut. Sementara itu, guru hanya bertugas memastikan bahwa siswa merumuskan tindakan yang jelas dan spesifik.
Jadi, dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh coachee. Hal ini sesuai dengan prinsip coaching memaksimalkan potensi. Tidak hanya membantu siswa mengembangkan potensi diri, tetapi juga memperkuat komitmennya terhadap tujuan yang ingin dicapai. (ALF)