Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Faktor Utama Terjadinya Genetic Drift yang Berdampak Buruk bagi Individu
4 Desember 2023 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Genetic Drift atau penyimpangan genetik adalah proses evolusi yang membentuk perubahan genetik seseorang. Faktor utama terjadinya genetic drift ini bisa membawa dampak buruk bagi individu.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Buku Keanekaragaman Hayati, Amien S. Leksono, M.Si. PhD, (2011: 21), penyimpangan genetik memiliki dampak serius terhadap populasi spesies yang langka dan penyimpangan genetik selalu dapat ditemukan, terutama di Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau kecil.
Faktor Utama Terjadinya Genetic Drift Evolusi Biologi
Penyimpangan genetik juga berarti perubahan acak pada frekuensi gen. Faktor utama terjadinya genetic drift yang berdampak hal buruk bagi individu yaitu evolusi dan biologi populasi, seperti pada perkawinan sedarah.
Dampak penyimpangan genetik tersebut bisa sangat buruk, karena dapat mengubah frekuensi gen dan menghilangkan alel secara permanen yang bisa menurunkan kemampuan suatu populasi untuk bertahan hidup atau beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah.
Hal ini juga dapat menghalangi seleksi di masa depan. Adapun dampak penyimpangan genetik pada kumpulan gen suatu populasi bisa membuat banyak pengelolan tidak mungkin tercapai.
ADVERTISEMENT
Beberapa Penyakit Akibat Penyimpangan Genetik
Penyimpangan genetik dapat menimbulkan berbagai kondisi, mulai dari cacat atau kelainan fisik dan mental, sampai dengan penyakit tertentu seperti kanker. Walau begitu, tidak semua penyakit kanker disebabkan penyimpangan genetik.
Berikut beberapa jenis penyakit genetik akibat penyimpangan yang umum terjadi.
1. Anemia Sel Sabit
Penyakit ini disebabkan adanya kesalahan gen yang kemudian mempengaruhi perkembangan sel darah merah. Sel darah merah pengidap anemia sel sabit memiliki bentuk tidak wajar, sehingga menyebabkan sel darah tidak dapat hidup lama seperti sel darah pada umumnya.
2. Sindrom Down
Sindrom down terjadi akibat materi genetik yang berlebihan pada anak, sehingga menyebabkan perkembangan anak secara fisik dan mental terhambat. Normalnya, seseorang mendapatkan 23 kromosom dari ayah dan 23 kromosom dari ibu, sehingga totalnya 46 kromosom.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, pada kromosom down terjadi kelainan genetik dengan jumlah kromosom 21 bertambah, sehingga total kromosom yang didapat oleh anak sebanyak 47 kromosom.
3. Hemofillia
Hemofillia merupakan jenis kelainan pada darah yang terjadi turun temurun. Kelainan genetik ini terjadi karena adanya kesalahan pada salah satu gen kromosom X yang menentukan bagaimana tubuh membuat faktor pembekuan darah.
Kondisi ini juga menyebabkan darah tidak dapat membeku secara normal, sehingga ketika pengidapnya mengalami cedera atau luka, maka pendarahan yang terjadi akan lebih lama.
Jadi, faktor utama terjadinya genetic drift yaitu evolusi dan biologi populasi seperti pada perkawinan sejarah. Genetic drift bisa berdampak buruk bagi individu dan menyebabkan berbagai penyakit seperti anemia sel sabit, sindrom down, dan hemofillia. Semoga informasinya bermanfaat. (ERI)
ADVERTISEMENT