Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Penyakit Tetanus dan Penyebabnya
23 September 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak mengherankan apabila pemilik luka terbuka yang belum kering seringkali diperingatkan untuk menjaga kebersihan. Penyebabnya karena bakteri penyebab tetanus yang bisa dengan mudah menyerangnya.
Penyakit Tetanus dan Penyebabnya
Mengutip dari buku Epidemiologi Penyakit Menular, Agustiawan, dkk. (2022: 103), penyebab penyakit tetanus adalah infeksi bakteri yang bernama Clostridium tetani. Bakteri ini termasuk jenis bakteri gram positif, anaerob obligat (bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan tanpa oksigen).
Clostridium tetani termasuk bakteri yang susah dibunuh karena sporanya bisa bertahan hidup hingga puluhan tahun di lingkungan yang sesuai. Hebatnya, bakteri ini tahan terhadap desinfektan, sinar matahari, dan tahan terhadap proses pendidihan dibawah 20 menit.
Habitatnya paling banyak ditemukan di usus hewan-hewan ternak, seperti sapi, domba, kuda, dan anjing.
ADVERTISEMENT
Wilayah penyebaran spora bakteri ini bisa beterbangan bersama dengan debu, menempel pada benda-benda yang telah berkarat sampai di atas permukaan tanah yang terkena kotoran manusia dan hewan.
Mekanisme Infeksi Tetanus dan Gejalanya
Clostridium tetani rentan terjadi pada luka irisan yang dalam, luka tusuk, luka bakar, gigitan hewan, seperti anjing, infeksi gigi, luka bekas tato dan tindik, serta luka akibat kecelakaan saat berkendara di jalan raya.
Kondisi luka-luka tersebut merupakan sasaran empuk bagi pertumbuhan bakteri penyebab tetanus. Ketika Clostridium tetani menemukan lingkungan yang sesuai untunya, maka bakteri ini akan memproduksi toksin tetanus secara aktif pada tubuh seseorang yang sedang mengalami luka.
ADVERTISEMENT
Toksin tetanus yang bernama tetanospasmin itu berangsur-angsur memasuki sistem saraf melalui neuron-neuron motorik bagian bawah (lower motor neurons) dan berjalan ke sumsum tulang belakang dan batang otak.
Akibatnya, penderita yang terinfeksi tetanus dapat merasakan gejala-gejala berupa gangguan saraf yang tidak bisa diremehkan.
Gejala yang dirasakan, seperti otot rahang yang susah digerakkan, badan terasa panas dingin, kesulitan menelan (disfagia), ngiler, tekanan darah tinggi, sakit kepala, mudah emosi, pisthotonus (kejang otot punggung), gelisah, dan sakit tenggorokan.
Melihat gejala dan penyebabnya, tetanus adalah penyakit yang patut diwaspadai. Cara pencegahan agar terhindar darinya adalah dengan menjaga luka agar tetap steril agar tak mudah terinfeksi bakteri Clostridium tetani. (IMA)