Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Qada dan Qadar dan Contohnya
9 Juli 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Qada dan Qadar adalah rukun iman yang keenam. Umat Islam harus meyakininya, agar termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman.
ADVERTISEMENT
Beriman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah-lah yang menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
Pengertian Qada dan Qadar beserta Contoh Masing-masing
Takdir manusia memang telah ditentukan, manusia tetap berkewajiban untuk berusaha karena ada takdir yang tidak bisa diubah, ada pula yang bisa diubah.
Berikut ini pengertian Qada dan Qadar beserta contohnya.
1. Pengertian Qada
Secara bahasa, Qada memiliki arti ketentuan atau keputusan.
Secara istilah, Qada berarti ketentuan dari Allah yang sudah ditetapkan sejak zaman azali, yaitu zaman ketika alam semesta belum diciptakan.
Qada adalah takdir yang tidak dapat diubah.
Contoh Qada, misalnya:
ADVERTISEMENT
Itulah Qada. Sesuatu yang tidak dapat diubah.
2. Tentang Qadar
Mengutip buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI, Fida’ Abdilah, Yusak Burhanudin (2021: 30), secara bahasa, Qadar berarti ukuran atau jangka waktu tertentu.
Secara istilah, Qadar berarti ukuran atau ketentuan yang ditetapkan Allah yang dapat kita saksikan.
Contoh Qadar misalnya rezeki .
Mengutip sebuah kisah tentang Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib. Suatu hari beliau menaiki kuda (dalam kisah yang lain disebutkan bahwa yang beliau naiki adalah seekor keledai), dan hendak masuk ke sebuah masjid.
Beliau meminta tolong pada seorang pemuda untuk menjaga kuda tersebut. Saat keluar dari masjid, beliau terkejut karena kudanya ditinggalkan, dan pelananya telah hilang (dalam kisah lain disebutkan, tali kekang kuda yang hilang).
ADVERTISEMENT
Beliau pun bermaksud membeli pelana kuda yang baru. Namun, saat hendak membeli pelana, beliau melihat pelana kuda yang mirip dengan miliknya.
Beliau pun bertanya kepada penjual pelana tersebut, dari mana mendapatkan pelana ini. Penjual tersebut mengatakan bahwa ia mendapatkannya dari seorang pemuda yang menjualnya dengan harga 1 dirham (di kisah lain ada yang menyebut 2 dirham, ada yang menyebut 20 dirham).
Beliau berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku berniat untuk memberinya 1 dirham (sesuai dengan uang yang didapatkan si pemuda dari mencuri pelana kuda milik Ali bin Abi Thalib)."
Inilah yang disebut dengan Qadar. Rezeki kita sebenarnya sudah Allah atur. Namun, dengan cara apa kita mendapatkannya, itulah yang menjadi pembedanya.
ADVERTISEMENT
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Qadar adalah ketetapan Allah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan yang telah kita ambil sebelumnya.
Tidak seperti Qada yang tidak bisa diubah ketentuannya, Qadar adalah takdir atau suatu ketetapan yang bisa kita ubah dengan ikhtiar dan kesabaran. Itulah mengapa Allah karuniakan akal, yaitu agar kita berpikir.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian Qada dan Qadar adalan rukun iman dan umat Islam harus meyakininya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah keimanan. (ARN)