Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Rumen pada Hewan Ternak dan Pemanfaatannya
19 Juni 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumen adalah salah satu bagian utama dari sistem pencernaan hewan ternak , seperti sapi, kambing, dan domba. Secara sederhana, rumen dapat dijelaskan sebagai kantung lambung yang sangat besar pada ketiga hewan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem pencernaan, rumen menjadi tempat makanan pertama kali dicerna sebelum masuk ke tahap selanjutnya. Peranan pokok rumen, yaitu mengolah serat kasar yang terkandung dalam pakan hewan ternak. Misalnya, rumput dan dedaunan.
Pengertian Rumen pada Hewan Ternak
Menurut buku Nutrisi Ruminansia: Kepentingan Energi dan Protein, Kustantinah I.S. Adiwimarta (2021), rumen adalah alat pencernaan khas pada hewan ruminansia (sapi, kambing, dan domba) yang mengandung mikroba untuk melakukan proses fermentasi pakan.
Populasi mikroorganisme dalam rumen sangat bervariasi. Mikroorganisme ini bertanggung jawab untuk memfermentasikan material pakan menjadi asam organik rantai pendek atau volatile fatty acid (VFA), metana, dan karbon dioksida (CO2).
Variasi mikroba yang terdapat pada rumen terbilang sangat kompleks. Struktur massa mikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti umur ternak, pakan, kondisi kesehatan, spesies hewan, lokasi, serta penggunaan antibiotik.
ADVERTISEMENT
Adapun komponen terpenting dalam ruminansia yaitu bakteri yang dapat mampu menguraikan selulosa. Sementara itu, mikroorganisme utama yang mampu memecah serat, gula, amilum, dan protein dalam rumen disebut sebagai anaerobik.
Pemanfaatan Limbah Rumen pada Hewan Ternak
Menurut buku Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Padat Rumah Potong Hewan, Dr. Rhenny Ratnawati, MT dan Drs. H. Sugito, ST., MT (2022), rumen adalah limbah organik berserat dan sangat besar yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Meskipun berasal dari ternak sehat, rumen tetap dikategorikan sebagai epidemiologis karena mengandung bakteri, virus, dan parasit. Selain itu, mayoritas bakteri dalam rumen bersifat anaerob, yaitu dapat hidup tanpa oksigen.
Kemungkinan besar, volume limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) tidak dapat berkurang. Hal ini karena hewan ruminansia mengandung protein hewani yang dibutuhkan manusia untuk konsumsi sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli telah menemukan solusi untuk mengelola limbah rumen menjadi bahan yang bermanfaat, antara lain:
1. Pupuk Organik
Limbah rumen mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang berpotensi sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
2. Pakan Ternak
Meskipun hasil pencernaan hewan ternak, limbah rumen masih mengandung gizi dan dapat dimanfaatkan kembali dengan dicampurkan ke dalam pakan ternak.
3. Bahan Baku Biogas
Limbah rumen dapat menjadi bahan baku biogas melalui proses fermentasi anaerobik. Biogas ini dapat digunakan untuk memproduksi listrik atau gas memasak.
Secara keseluruhan, rumen adalah bagian krusial dalam sistem pencernaan hewan ternak. Walaupun termasuk dalam kategori limbah, rumen dapat diolah menjadi bahan yang berguna. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemanfaatannya. (ALF)
ADVERTISEMENT