Konten dari Pengguna

Polisi Menggunakan Ilmu Sains Apa? Ini Jawaban dan Contoh Bidang Studinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
21 Juli 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi polisi menggunakan ilmu sains apa - Sumber: unsplash.com/@tinkerman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi polisi menggunakan ilmu sains apa - Sumber: unsplash.com/@tinkerman
ADVERTISEMENT
Polisi menggunakan ilmu sains apa? Pertanyaan ini biasanya diajukan saat melihat polisi sedang menangani kasus. Polisi tidak hanya mengandalkan keterampilan investigasi dan pengetahuan hukum dalam memecahkan kasus, tapi juga sains.
ADVERTISEMENT
Polisi membutuhkan bidang studi sains untuk meningkatkan efektivitas dan akurasi dalam menyelidiki dan memecahkan kasus kriminal. Penggunaan sains dalam penegakan hukum membawa berbagai manfaat yang sangat penting.

Ketahui Polisi Menggunakan Ilmu Sains Apa dalam Pemecahan Kasus

Ilustrasi polisi menggunakan ilmu sains apa - Sumber: pixabay.com/clker-free-vector-images
Dengan memanfaatkan bidang studi sains, polisi dapat bekerja lebih efisien dan efektif dalam menyelidiki kasus. Mereka bisa mengumpulkan bukti yang valid, dan memastikan bahwa pelaku kejahatan dihukum dengan adil.
Lantas, polisi menggunakan ilmu sains apa saja? Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Kedokteran Forensik

Kedokteran forensik adalah cabang ilmu kedokteran untuk membantu penyelidikan kejahatan. Para ahli kedokteran forensik, atau forensik patologis, bertugas melakukan otopsi untuk menentukan penyebab kematian seseorang.
Mereka menganalisis luka, memeriksa jaringan tubuh, dan mengidentifikasi racun atau zat berbahaya lainnya. Informasi ini sangat penting untuk membantu polisi memahami bagaimana dan kapan seseorang meninggal, serta apakah kematian tersebut disebabkan oleh tindakan kriminal.
ADVERTISEMENT

2. Ilmu Kimia Forensik

Kimia forensik menggunakan analisis bahan kimia yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Misalnya, para ahli kimia forensik dapat mengidentifikasi zat-zat seperti obat-obatan terlarang, bahan peledak, atau residu senjata api.
Mereka juga dapat menganalisis sampel darah, air liur, atau serat pakaian untuk menemukan jejak DNA atau zat kimia lainnya. Semuanya kemungkinan yang bisa menghubungkan tersangka dengan kejahatan.

3. Ilmu Balistik Forensik

Ilmu balistik forensik adalah ilmu yang mempelajari peluru dan senjata api. Ahli balistik menganalisis peluru yang ditemukan di tempat kejadian untuk menentukan jenis senjata yang digunakan.
Mereka juga dapat mencocokkan peluru dengan senjata tertentu melalui pola goresan unik yang ditinggalkan oleh laras senjata. Informasi ini membantu polisi mengidentifikasi senjata yang digunakan dalam kejahatan dan melacak asal usulnya.
ADVERTISEMENT

4. Ilmu Toksikologi Forensik

Berdasarkan buku ANALISIS TOKSIOLOGI FORENSIK, Prof. apt Dr.rer.nat. I Made agus Gelgel Wirasuta. M.Si, dkk, (2023), ilmu toksikologi forensik mempelajari efek zat beracun pada tubuh manusia.
Toksikolog forensik menganalisis sampel darah, urine, atau jaringan tubuh untuk mendeteksi keberadaan obat-obatan, alkohol, atau racun. Penemuan ini bisa membantu mengungkap penyebab kematian atau kondisi korban pada saat kejadian.

5. Psikologi Forensik

Psikologi forensik juga berperan penting dalam penyelidikan kriminal. Ahli psikologi forensik mengevaluasi kondisi mental tersangka atau saksi, membantu dalam proses interogasi, dan memberikan profil psikologis yang membantu polisi dalam menangkap pelaku kejahatan.
Sekarang sudah tahu kan polisi menggunakan ilmu sains apa saja? Dengan menggunakan berbagai cabang ilmu sains ini, polisi dapat mengumpulkan bukti yang lebih kuat dan akurat untuk menyelesaikan kasus kriminal. (DNR)
ADVERTISEMENT