Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Proses Fermentasi Tape Singkong dan Reaksi Kimia yang Terjadi
11 Februari 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi tape diperlukan untuk menghasilkan produk olahan makanan dalam bentuk tape atau tapai. Umumnya bahan yang digunakan adalah singkong, karena memang mudah didapatkan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tape singkong adalah makanan tradisional yang berasal dari Indonesia. Terbuat dari singkong atau ubi kayu yang difermentasi dengan menggunakan ragi dan bakteri tertentu.
Bagaimana Proses Fermentasi Tape?
Proses fermentasi tape singkong adalah proses biokimia saat singkong atau ubi kayu difermentasi oleh ragi (yeast). Ditambah dengan bakteri tertentu, biasanya ragi Saccharomyces cerevisiae dan bakteri asam laktat.
Dalam proses ini, reaksi kimia yang terjadi adalah perubahan gula sederhana atau glukosa menjadi etanol atau alkohol. Molekul-molekul organik karbohidrat, seperti glukosa, mengalami perubahan melalui reaksi oksidasi-reduksi yang didorong oleh enzim dari ragi.
Berdasarkan buku Teknologi Fermentasi Pangan Tradisional dan Produk Olahannya, R. Haryi Bimo Setiarto, S.Si, M., 2020, sebelum cara membuat tape singkong dilakukan, perlu disiapkan dulu bahan-bahan yang akan digunakan. Inilah langkah-langkahnya:
ADVERTISEMENT
1. Persiapan Bahan Baku
Singkong atau ubi kayu dikupas, dicuci, dan dipotong kecil-kecil. Proses persiapan ini bertujuan untuk memperluas permukaan singkong sehingga mikroorganisme dapat dengan mudah memfermentasi karbohidrat yang terkandung di dalamnya.
2. Penambahan Ragi
Setelah singkong dipersiapkan, ragi Saccharomyces cerevisiae ditambahkan ke dalam campuran singkong yang sudah dipotong. Ragi ini berfungsi untuk mengubah gula kompleks menjadi alkohol, khususnya etanol.
3. Fermentasi
Setelah penambahan ragi, singkong dibiarkan dalam kondisi tertutup selama beberapa hari. Usahakan berada di suhu kamar atau suhu yang sedikit lebih hangat.
Selama periode ini, ragi dan bakteri yang ada pada singkong akan mulai mengubah gula kompleks menjadi alkohol dan asam organik. Proses fermentasi ini juga menghasilkan gas karbon dioksida, yang dapat menyebabkan peningkatan volum campuran singkong.
ADVERTISEMENT
4. Pematangan
Setelah fermentasi selesai, tape singkong masih perlu dimatangkan untuk meningkatkan rasa dan aroma serta mengurangi keasamannya. Tape yang sudah difermentasi disimpan selama beberapa hari lagi dalam suhu ruangan untuk menyelesaikan proses pematangan.
Setelah proses fermentasi tape dan pematangan selesai, artinya siap untuk dikonsumsi. Tape singkong memiliki rasa manis, sedikit asam, dan sedikit beralkohol. Warnanya dapat bervariasi dari putih hingga kecokelatan tergantung pada fermentasi dan ragi yang digunakan. (DNR)