Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puisi Karya Joko Pinurbo yang Penuh Makna
29 April 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Joko Pinurbo dikenal sebagai penyair tanah air yang karyanya punya ciri khas tersendiri. Banyak puisi karya Joko Pinurbo yang penuh makna dan inspiratif.
ADVERTISEMENT
Diksi yang dipakai mudah dipahami dan sedikit memakai kiasan. Tema-tema yang diangkat dalam puisi Joko Pinurbo juga sangat relevan dengan kehidupan manusia masa kini.
4 Puisi Karya Joko Pinurbo
Menurut buku Kekasihku: Kumpulan Puisi oleh Joko Pinurbo (2004: 1, 60&61), berikut ini puisi karya Joko Pinurbo yang penuh makna.
1. Pacar Senja
Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai. Pantai sudah sepi dan tak akan ada yang peduli.
Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu. "Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap."
ADVERTISEMENT
Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja yang masih megap-megap oleh ciuman senja.
2. Aku Tidak Bisa Berjanji
Aku tidak bisa berjanji akan datang ke dalam pesta di mana akan kaupertemukan aku dengan sajak-sajakku, seperti mempertemukan dua anak rantau yang lama memendam rindu tapi pura-pura sungkan bertemu.
Sajakku hanya sisa tangis seorang bocah yang ditinggal ibunya pergi cari obat dan tidak juga kembali, sementara panas tubuhnya terus meninggi. "Cepat pulang, Bu!"
Bocah itu tampak bahagia duduk bersamamu di pesta. Tapi aku tidak bisa berjanji akan datang ke sana.
3. Bunga Azalea
Bunga azalea tumbuh liar di bawah jendela. Mekar, segar, dan bercahaya.
ADVERTISEMENT
Bunga paling pacar, paling disayang waktu, Bunga yang kubawa dari lembah Maria.
Bunga azalea tumbuh liar di rimbun aksara. Mekar, segar, dan bersahaja.
4. Cita-Cita
Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: ingin sampai rumah saat senja supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela.
Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan makin bertumpuk, uang makin banyak maunya, jalanan macet, akhirnya pulang terlambat.
Seperti turis lokal saja, singgah menginap di rumah sendiri buat sekedar melepas penat.
Terberkatilah waktu yang dengan tekun dan sabar membangun sengkarut tubuhku menjadi rumah besar yang ditunggui seorang ibu.
Ibu waktu berbisik mesra, "Sudah kubuatkan sarang senjadi bujur barat tubuhmu. Senja sedang berhangat-hangat di dalam sarangnya."
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa puisi karya Joko Pinurbo yang punya makna dalam serta mengangkat tema kehidupan di masa kini. (IMA)