Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hubungan HTS Rasa Berpacaran, Seni Mempertahankan Romansa Cinta Dalam Pertemanan
9 April 2024 8:49 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Rahadian Haryo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Landasan Teori
Cinta merupakan bentuk aktualisasi dalam menyatakan perasaaan, perkataan, sifat dan paras makhluk hidup. Menurut Suadnyana (2019), cinta itu tidak dapat dipaksakan, cinta itu datang dengan waktu yang tidak terduga dan kedatangan cinta itu susah untuk diprediksikan. Jika cinta di deskripsikan adalah sebuah perasaan dan emosional (Oktaviani, 2019). Maka secara tidak langsung dari pengutipan tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa cinta itu memiliki arti dalam menyatakan kesenangannya, kegembiraannya, dan hati abstrak yang sulit untuk diungkapkan sehingga jika ditarik pada benang merahnya cinta merupakan bentuk interpretasi emosional dan perasaan yang memiliki kebahagiaan terkhusus pada satu individu.
ADVERTISEMENT
Wanita didefinsikan sebagai makhluk yang lemah lembut, sehingga seringkali kaum lelaki menganggap wanita sebagai makhluk lemah. Namun hal tersebut memiliki timbal balik dalam meluapkan permasalahannya seperti memendam masalahnya dan melampiaskan dengan cara yang kurang baik (Kurniawaty, 2012). Masa remaja merupakan transisi dari masa ke kanak kanakan yang dimana dalam masa tersebut bisa dikatakan sebagai puncak kematangan seseorang dalam kehidupannya hingga melahirkan dua konflik utama yaitu konflik internal dan eksternal. Konflik internal di contohkan sebagai memiliki rasa malu, sungkan, hingga putus asa. Sedangkan Konflik eksternal dicontohkan sebagai pertengkaran hebat dari pacarnya, tidak diterimanya di lingkungan sosial hingga perlakuan yang tidak baik dari teman temannya (Hurlock, 1980).
Pembahasan
Dalam serba serbi dunia percintaan pasti ada rasa suka dan duka bahkan bisa saja mengalami konflik yang tidak bisa di prediksi kapan konflik dengan pasangan kita itu terjadi. Maka dalam study case ini penulis akan memberikan gambaran singkat tentang kisah cinta penulis dengan sosok bidadari yang cantik dan jelita, sebut saja si A. Penulis jatuh cinta dengan si A karena pesonanya yang begitu kuat, cantik dalam penampilan namun hal ini tergantung relatif setiap pihak masing-masing apakah akan menilai cantik atau tidak, namun bagi penulis dia merupakan sosok yang paling cantik yang ada di muka bumi ini. Menurut si penulis mencintai si A karena dia sebagai karakter pendiam, karena penulis secara pribadi tidak menyukai cewe yang banyak bicara dan itu relatif tergantung perspektif para pembaca. Seiring berjalannya waktu penulis melakukan pernyataan cintanya kepada si A pada bulan Februari, hari rabu, pukul 16.30 WIB, namun hasilnya nihil. Si A menyatakan “ Terima Kasih” tanpa menyatakan iya atau tidak. Bagi penulis hal tersebut bisa memiliki peluang untuk mendapatkan hati si A, namun membutuhkan waktu yang mungkin tidak instan bagi penulis. Kasus tersebut di analisis bagaimana maksud dan tujuan dari si A yang ia inginkan. Hingga Setelah selang 1 bulan setengah, penulis memahami bahwa inti dari semua cinta yang penulis nyatakan ke si A memiliki keunikan yang tidak biasa pada cinta umumnya.
ADVERTISEMENT
Cinta pada umumnya adalah saling menyukai, memiliki pasangan, berpacaran, saling memberi, dan wanita pasti akan manja kepada lelakinya. Beda halnya dengan kisah cinta penulis dengan si A, dia menganggap hubungan dengan si penulis sebagai hubungan tanpa status yang tentu penulis berusaha untuk mencapai fase di akui sebagai pacar. Namun hal tersebut tidak lah mudah, penulis mulai menganalisis apa yang ia suka, mulai dari tipe apa yang dia suka, makanan dan minuman yang dia suka apa, hobbynya dia apa apa, sehingga penulis bisa mengetahui apa yang dia senangi. Sebagai tanda bukti cinta, penulis kepada si A akan mengajaknya jalan-jalan dan mentraktirkan minuman dan jajanan apa yang si A sukai, dengan harapan tidak lain untuk effort menyatakan cintanya yang tulus kepada si A.
ADVERTISEMENT
Namun konflik eksternal pun terjadi dengan hal yang tidak terduga, seperti yang dijelaskan dari teori Hurlock pada pembahasan landasan teori yang penulis ambil, disini terdapat pertengkaran yang dimana penulis merasa cemburu karena merasa diperlakukan tidak adil, mulai tidak boleh untuk menelpon si A dengan alasan trauma, hingga sungkan yang berlebihan kepada si penulis. Penulis awalnya ingin membelikan jajan kepada si A dengan harapan dia makin sayang sama penulis, justru hal yang tidak terduga terjadi. Si A selalu menolak dengan monoton dan tidak mau pemberian apapun dari penulis. Padahal bagi penulis, kunci awal dalam pendekatan dalam suatu hubungan adalah harta dan benda pemberian agar wanita luluh hatinya. Hal itu diperkuat dengan Sigmon Freud yang merupakan seorang ahli neurologi memberikan pernyataan “wanita rata-rata lebih memilih keuangan dan harta sebagai kunci dalam hal cinta”, dan hal tersebut sudah penulis terapkan, namun teori tersebut dipatahkan oleh penulis itu sendiri karena ternyata dalam aksinya menuai kerisihan dan sungkan saat penulis ingin membelikan jajan lewat online. Namun si A menolaknya hingga bad mood dan berujung pertengkaran yang tidak lain disebabkan penulis memaksa si A untuk menerima pemberian si penulis karena ingin membuktikan cintanya si penulis kepada si A. Dia mengatakan alasannya bahwa dia seorang wanita yang mandiri bukan sebagai cewe matre yang menganggap cowo sebagai ATM berjalan. Dari situ penulis mengiyakan apa kata dari si A, namun tidak sampai disitu, Penulis merasa tidak di perlakukan secara istimewa oleh si A, karena tidak mau untuk di telepon, yang nyatanya si A mengatakan dahulu masih mau di telepon oleh crushnya, si A berkata “iya aku yang suka duluan ke crush ku kan, jadi ya aku telepon lah, itupun aku aslinya gk suka kalo lewat telepon”.
ADVERTISEMENT
Dari situ penulis menyimpulkan bahwa proses dan tindakan jika cewe mencintai cowo terlebih dahulu maka akan ada perbedaan perlakuannya kepada cowonya, beda halnya jika cowo mencintai cewe terlebih dahulu, pasti perlakuannya juga akan berbeda. Penulis sebagai cowo yang mengejar cewe, maka tantangan terberatnya adalah harus menerima bahasa yang monoton, dry text, dan sukar untuk di mengerti. Namun dibalik semua cerita tersebut bisa menjadikan penulis menjadi orang yang tahan akan emosional, menjadi orang yang lebih dewasa dan legawa, juga menjadi pribadi yang penyabar dalam hal apapun karena bagaimanapun cewe juga memiliki rasa di hatinya untuk menyukai cowo yang berjuang untuk mendapatkannya. Oleh karena itu perjuangan penulis untuk menganalisis hubungan asmara ini bisa menjadi unik karena di sudutkan kepada HTS tetapi rasa pacaran.
ADVERTISEMENT
Cinta Yang Berdikari
Cinta yang berdikari adalah cinta yang tidak memandang keuangan dan fisik secara langsung. Hal tersebut dipaparkan oleh Anjani (2023) sebagai bentuk dari berpacaran yang berdikari maka harus berdiri sendiri dalam segi finansial, dan juga berpacaran itu tidak bisa disamakan dengan hal menikah, karena setiap pasangan pasti memiliki hal yang perlu diperjuangkan, dan yang terakhir adalah cewe yang tidak menerima imbalan atau pemberian dari cowo juga memiliki tujuan agar tidak memberatkan pasangannya.
Jika ingin mempertahankan hubungan dan kalian menginginkan cewe memiliki rasa empati juga memberikan feedback yang baik, maka cukup dengan memberikan perhatian yang lebih kepada pasangan kalian, berikut 4 perlakuan yang di dambakan oleh cewe yang bisa melanggangkan hubungan asmaranya :
ADVERTISEMENT
Dari hasil pengalaman penggunaan 4 perlakuan tersebut, penulis berhasil membuat hubungan dengan si A menjadi awet dan harmonis meskipun terjadi pertengkaran yang kadang terjadi dalam hubungan cinta.
Refrensi
Kurniawaty, R. (2012). Dinamika psikologis pelaku self-injury (Studi kasus pada wanita dewasa awal). Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi: JPPP, 1(1), 13-22
Oktaviani, N. P. S., & Sukmantara, N. (2020). Konsep Cinta Menurut Mahatma Gandhi. Vidya Darsan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu, 1(1), 41-53.
Aruna Anjani (2023). Uangnya Bukan Uangmu. Ini 6 Alasan Untuk Tidak Minta Ini-Itu Pada Pacarmu. Di akses tanggal 5 Maret 2024 Uangnya Bukan Uangmu. Ini 6 Alasan untuk Tidak Minta ini-itu pada Pacarmu (hipwee.com)
ADVERTISEMENT
Merdeka.com (2016). Selain Uang, Wanita Mendambakan 5 Hal Ini Dari Pria. Di akses tanggal 5 Maret 2024 Selain uang, wanita mendambakan 5 hal ini dari pria (merdeka.com)