Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Twitterku Adalah Tempat Curhatku
23 Juni 2023 7:22 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Azzahra Rahmadita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era modern ini banyak media sosial yang lahir dan berkembang. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, memudahkan setiap orang dalam meraih informasi secara luas. Namun, media sosial tidak hanya dipergunakan untuk mencari informasi terbaru, tetapi juga bisa menjadi media membagi sesuatu termasuk perasaan dan pengalaman.
ADVERTISEMENT
Salah satu pelarian era modern ini yaitu media sosial, entah untuk mencari hiburan pelepas penat, atau bahkan mencurahkan isi hati. Khususnya remaja, banyak yang memilih media Twitter sebagai wadah curahan hatinya.
Penggunaan Twitter untuk media curhat seseorang dilandasi oleh beberapa faktor. Kenyamanan dan keamanan menjadi faktor utama dalam mempergunakan media Twitter. Kenyamanan dan keamanan ini bisa timbul karena penggunanya bisa menulis apapun, termasuk curhatannya dengan nama yang anonim. Sehingga penggunanya tidak takut untuk menyampaikan semuanya secara jujur.
Misalnya, seorang wanita yang curhat tentang pelecehan seksual yang terjadi di perkuliahan. Jika ia mengatakannya kepada mahasiswa lain atau dosen, mungkin responnya akan direndahkan atau bahkan tidak bisa tuntas karena respon yang minim. Sekalipun upaya itu dilakukan, dengan melaporkan "seandainya" pelaku pelecehan itu berasal dari orang yang memiliki jabatan tinggi dan berpengaruh. Maka curhatan itu akan menjadi sia-sia, dan justru bisa menjadi masalah yang baru. Masalah baru yang ditimbulkan adalah, atas keberpengaruhan pejabat atau orang penting itu menggerakkan masa untuk menjauhi bahkan sampai bisa memecat korban. Karena tentunya sebelum menceritakan, data korban telah jelas diketahui sehingga bisa dengan mudah menargetkan korban kepada masalah yang baru. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga.
Maka dari itu, media Twitter bisa menjadi pilihan utama untuk curhat bukan hanya karna bisa menjadikan akunnya anonim saja. Tetapi Twitter juga bisa menjadi tempat mencari saran dan mendapat dukungan, karena memiliki perasaan atau pengalaman yang sama.
ADVERTISEMENT
Misalnya, atas kejadian pelecehan seksual seorang wanita di lingkungan perkuliahan bingung harus melapor kemana. Karena ia merasa jika curhat ke sembarang orang, maka keamanannya tidak akan terjamin, dan justru memicu masalah yang baru dan lebih besar. Maka dengan menceritakan di Twitter, memunculkan saran-saran untuk korban dalam melakukan pelaporan yang lebih aman.
Terkhusus jika korban sangat introvert, biasanya hanya memendam perasaan saja, dan akan berujung kepada rasa yang traumatis. Tentunya, Twitter akan menjadi media yang cocok untuk berbagi cerita demi mendapatkan empati, dukungan, saran, dan lainnya. Beginilah cerita Twitterku, yang penuh dengan curhatanku.