Konten dari Pengguna

Analisis Novel "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" Karya Tereliye

rahmarafila
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Juli 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rahmarafila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Milik Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Milik Pribadi
ADVERTISEMENT
Teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, informasi, maupun politik. Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk lebih efisien dalam mengelola waktu dan menyelesaikan pekerjaan. Perbedaan teknologi antara zaman sekarang dan zaman dahulu sangat nyata. Dahulu, sulit untuk menyebarkan karya, namun sekarang kita dapat dengan mudah mempublikasikan karya dan pendapat kita melalui media atau penerbit yang bersedia. Dengan teknologi canggih saat ini, setiap orang dapat menjadi penulis untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaannya melalui tulisan dan karya sastra.
ADVERTISEMENT
Mari kita ulas dan analisis karya sastra pada zaman masa kini, saya ambil novel berjudul "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" karya Tereliye. Novel yang ini terbit pada penerbit PT. Sabak Grip Nusantara di Depok, Jawa Barat, novel yang berisi 371 halaman dengan nomer ISBN-9786238882205 ini sudah mencapai cetakan ke-3 pada februari 2024. Sudah tidak diragukan lagi bahwa Tereliye merupakan seorang penulis yang berbakat dalam menjabarkan sebuah makna. Ia sangat telaten dan lihai dalam medeskripsikan suatu keadaan, situasi, maupun penokohan.
Novel milik tereliye ini membahas mengenai politik yang pelik dengan oknum yang tidak bertanggung jawab didalamnya. Novel “Teruslah Bodoh Jangan Pintar” ini sepertinya termasuk ke dalam novel non-serial yang bisa dihabiskan oleh para penikmat sastra dalam sekali duduk saja karena tereliye pintar dalam membangun emosi, dan membangkitkan rasa penasaran bagi penikmatnya.
ADVERTISEMENT
Analisis Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui makna dalam sastra. Pendekatan karya sastra terbagi menjadi dua, unsur intrinsik (dari dalam karya sastra) dan ekstrinsik (dari luar karya sastra).
Alur
Novel ini diawali dengan pembahasan mengenai pengusaha besar dan tersohor yang melakukan pertambangan illegal pada puluhan tahun silam. Pada garis besar, novel ini menceritakan bagaimana terjadinya proses persidangan Konsesi (pemberian hak, izin, atau tanah oleh pemerintah, perusahaan, individu, atau entitas legal lain) Tingkat tinggi kepada Perusahaan besar tambang yang dimiliki oleh seorang berpengaruh, bernama Tuan Liem. Tetapi perusahaan tersebut bermasalah, setelah dilakukan analisis dan pengecekan oleh aktivis lingkungan, mereka berusaha mengungkap masalah yang dilakukan oleh Perusahaan besar tersebut yang merugikan lingkungan maupun orang sekitar yang ada di pertambangan. Pada persidangan yang dilakukan, terkuaklah masalah yang ada pada Perusahaan tambang itu, mulai dari adanya pertambangan illegal yang diduga bahwa pemerintah ikut andil di dalamnya serta memuluskan jalan juga rencana untuk para pengusaha dalam pertambangan illegal yang dilakukan
ADVERTISEMENT
“Jangan dibuat rumit pak kadus. Atau nanti semua urusan penduduk ikut rumit”
“Bagaimana pak kadus? Mau dianggap selesai atau mau rumit?”
Begitulah kutipan dari aparat pemerintah berpangkat mayor yang sudah bekerjasama dan menerima uang suapan untuk membungkam para Masyarakat dengan ancaman-ancamannya sehingga kasus tersebut tidak tersebar ke muka umum. Tambang tersebut tidak bertanggung jawab untuk melakukan reklamasi tambang seperti prosedur dan peraturan yang sudah ditetapkan, hingga na’as sampai memakan korban.
Novel ini menceritakan keseluruhan dalam proses persidangan dan memakan jangka waktu yang sangat Panjang. Perusahaan tambang tersebut menyewa seorang pengacara sangat ahli yang dikenal sebagai Hotman Cornelius. Ia termasuk ke dalam pengacara terbaik di Indonesia, yang tentu saja Perusahaan memiliki niat terselubung dengan pengacara tersebut untuk memastikan bahwa sidang konsensi dimenangkan oleh Perusahaan tersebut. Tabiat dan sifat licik dari pengacara tersebut menyulitkan para aktivis yang berjuang dengan sumber seadanya. Aktivis lingkungan menghadirkan para “Saksi” yang siap menceritakan kembali secara mendetail tentang kerugian apa saja yang di alami oleh mereka karena ulah dari Perusahaan tambang illegal terhadap lingkungan, dan Masyarakat di area peertambangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti refleksi pada kehidupan nyata, persidangan tersebut dimenangkan oleh pihak Perusahaan tambang. Bukan hal yang mengejutkan apabila mereka yang berkuasalah yang akan menjadi pemenangnya. Hukum dapat dengan mudah dibeli oleh “uang”, dan pemerintah akan dengan bersenang hati menyetujui apapun dan memuluskan praktik illegal yang dilakukan.
Latar
1. Di Persidangan
Pagi itu semua kursi telah diisi. Tujuh, dua, dua, dan satu kursi sendirian. Wajah wajah serius. Setelan formal. Dokumen menumpuk di atas meja. Sesekali gerak tangan mencatat dan memeriksa kertas-kertas.
Persidanngan telah dimulai.
Novel ini secara garis besar merupakan proses persidangan yang memakan waktu sangat lama. Persidangan dalam novel ini membahas mengenai kasus pertambangan illegal yang sangat merugikan lingkungan dan Masyarakat, sehingga banyak aktivis mengusut dan membuat perbandingan apakah konsesi selanjutnya akan di berikan kepada Perusahaan tersebut atau tidak.
ADVERTISEMENT
2. Lapangan Bola Kecamatan
Babak semifinal, mereka menang telak di 4-0. Itu pertandingan seru penduduk berdatangan menonton di lapangan.
Pada kutipan tersebut menggambarkan suasana desa yang sedang merayakan hari ulang tahun nasional, semua berbondong melakukan perlombaan salah satunya adalah sepak bola. Ahmad dan teman-temannya memenangkan perlombaan tersebut. dan mereka mempunyai seseorang yang paling kuat saat bermain bola bernama Badrun. ia merupakan anak yang baik dan pintar sekali bermain bola.
3. Kolam Besar Bekas Tambang
“Kalian mau mandi tidak?” membuat rombongan itu terhenti
“Ide bagus!” timpal yang lain, ikut menatap lubang di dekat mereka. Mirip kolam tapi besar, dengan diameter tidak kurang enam puluh meter, penuh oleh air, permukaan terlihat hanya biru. Suasana Terik begini, lompat kedalam air itu seru.
ADVERTISEMENT
Kutipan tersebut menggambarkan bahwa anak-anak bergembira saat memenangkan pertandingan yang diadakan di desa tersebut. Tiba-tiba ada anak yang melihat kubangan besar berisikan air yang berlimpah seperti air yang bisa menyegarkan mereka Kembali setelah Lelah bermain bola. Sebenarnya itu adalah kubangan yang dulu sempat menjadi area untuk pertambangan.
“Tolonggggggg” tersenggal. Terbata-bata. “badrun…. badrun tenggelam…. Kolam”
Kutipan tersebut bahwa terdapat anak yang tenggelam di kubangan kolam raksasa menyejukkan itu. Teman-temannya berlarian untuk meminta pertolongan warga. warga dengan sigap langsung menuju kolam tambang tersebut. Semua upaya pencarian telah dilakukan untuk mencari badrun (anak yang tenggelam dan berbakat dalam sepak bola yang dimenangkan di desa) tetapi sungguh malang, badrun meninggal di Lokasi kejadian. Kolam besar bekas tambang yang seharusnya direklamasi setelah dikeruk hasilnya, tetapi Perusahaan tabang itu membiarkannya terbengkalai dan diisi oleh air, dan kolam tersebut memakan akhirnya memakan korban.
ADVERTISEMENT
Penokohan
1. Ahmad
“Saudara saksi, apa yang terjadi hari itu? Kamis, 16 agustus pukul 11 siang? Apakah saudara mengingatnya?” orang dengan jas hitam Kembali bertanya.
“Iya yang mulia, aku masih mengingatnya”
“Ceritakan”
Ahmad merupakan seorang anak kepala desa yang hidupnya sangatlah sederhana, ia menjadi saksi mata akan kejadian kolam berbahaya bekas pertambangan yang tidak direklamasi dan di tinggalkan begitu saja oleh Perusahaan tambang yang mengeruk habis kekayaan alam. Ahmad diminta oleh para aktivis lingkungan untuk menjadi saksi pertama atas persidangan dalam melawan perusahaan tersebut. Ahmad menceritakan semua kejadian yang di alami olehnya dulu di desa Ketika di persidangan, ahmad berusaha untuk membeberkan kejadian memilukan pada hakim, dari mulai kolam bekas tambang yang tidak di reklamasi, sampai memakan korban, yaitu temannya badrun yang berbakat dalam bermain bola.
ADVERTISEMENT
2. Mayor Bacok
Mayor bacok adalah pemerintah dari provinsi, ia adalah seorang komandan berpangkat mayor. Ia yang akan menangani kasus terjadinya kematian badrun pada kolam yang tidak direklamasi oleh Perusahaan tambang tersebut. Mayor bacok mempunyai sifat yang tamak kepada harta. Ia kasarnya ia membantu Perusahaan tambang tersebut supaya kasusnya tidak sampai ke pengadilan dan mengancam para warga setempat termasuk kepada desa tersebut.
“Jangan dibuat rumit pak kadus. Atau nanti semua urusan penduduk ikut rumit.”
Begitulah kutipan Ketika mayor bacok mengancam pak dusun dari desa yang merupakan ayah dari Ahmad. Seharusnya pemerintah membela rakyat yang mana rakyat pun seharusnya membutuhkan bantuan untuk memproses Perusahaan yang tidak bertanggung jawab tersebut. alih-alih membantu warga yang terkena dampak dari lingkungan bekas pertambangan, pemerintah lebih memilih untuk menutup rapat-rapat kasus ini begitu saja.
ADVERTISEMENT
4. Mukti
Mukti merupakan teman sebaya dari ahmad dan badrun yang merupakan korban dalam kasus kesaksian ahmad.
“apakah waktu terjadi perebutan bola saudara ahmad ada di dekat badrun?” pimpinan sidang bertanya.
“iya” mukti menjawab
“apakah anda melihat ahmad memukul badrun?
“iya”
Dalam kutipan tersebut mukti memang menjadi saksi, tetapi mukti ada di pihak Perusahaan tambang tersebut. entah apa yang terjadi pada mukti sehingga ia mengarang cerita seperti itu, tetapi ini akan selalu berhubungan dengan pengacara handal yang di sewa oleh Perusahaan tambang milik tuan liem untuk menambah bukti palsu dan memperkuat argumen dari pengacara tersebut.
3. Pengacara Hotma Cornelius
Jika ada pejabat, Menteri-menteri, kepala lemabag-lembaga tinggi terkena kasus korupsi, terjepit dan tidak bisa lolos, dan butuh pembel, hotma cornelius orangnya.
ADVERTISEMENT
Hotma cornelius adalah advokat ulung, pembela kejahatan.
Pengacara hotma cornelius adalah pengacara yang sangat handal. Dia sangat pintar dalam memanipulasi suatu keadaan dan membuat kebohongan palsu untuk menambahkan pembuktiannya. Pengusaha tambang jelas memiliki niat terselubung dalam memilih hotma pada kasus ini, dengan pribadi yang licik, hotma merasa ia tertantang dan Perusahaan tetap menginginkan kemenangan pada konsesi tersebut. segala bukti palsu dikerahkan, pada saat ahmad menjadi saksi, mukti lah yang menjadi bahan untuk pembohongan dalam persidangannya.
4. Mukti
Mukti merupakan teman sebaya dari ahmad dan badrun yang merupakan korban dalam kasus kesaksian ahmad.
“Apakah waktu terjadi perebutan bola saudara ahmad ada di dekat badrun?” pimpinan sidang bertanya.
“Iya” mukti menjawab
ADVERTISEMENT
“Apakah anda melihat ahmad memukul badrun?
“Iya”
Dalam kutipan tersebut mukti memang menjadi saksi, tetapi mukti ada di pihak Perusahaan tambang tersebut. entah apa yang terjadi pada mukti sehingga ia mengarang cerita dan berpihak pada perusahaan tersebut, tetapi ini akan selalu berhubungan dengan pengacara handal yang di sewa oleh Perusahaan tambang milik tuan liem untuk menambah bukti palsu dan memperkuat argumen dari pengacara tersebut.
Amanat
Novel ini membantu menyajikan gambaran kepada pembaca bahwa praktik seperti ini sering kali dilakukan oleh pemerintah dan pengusaha untuk keuntungan pribadi mereka. Penindasan terhadap masyarakat umum tidak lagi dianggap sebagai tindakan kriminal karena dikeluarkan dengan dalih pembangunan dan kesejahteraan bersama. Orang kaya dapat memanipulasi hukum dan kekuasaan sesuai keinginan mereka. Pemerintah pun turut serta dalam mendukungnya dengan berbagai justifikasi.
ADVERTISEMENT
Bung Tere dengan lihai membangkitkan emosi seperti kemarahan, kesedihan, kebencian, dan kekecewaan melalui alur ceritanya, novel ini mengajak pembacanya untuk lebih peka terhadap masalah seperti suap, korupsi, pertambangan ilegal yang hanya menguntungkan pihak tertentu, pembungkaman kebebasan berpendapat, bisnis ilegal yang dibiarkan oleh pemerintah untuk mengambil keuntungan dari sumber daya alam, masalah tenaga kerja asing, dan perlindungan terhadap keselamatan pekerja.
Novel ini membantu kita untuk tidak menormalisasi tindakan penyalahgunaan regulasi yang telah di tetapkan oleh bangsa ini, sehingga tidak terjadi kerugian bagi satu pihak dan menguntungkan bagi pihak yang lain. Banyak cara untuk kita bisa ikut andil dan berkontribusi untuk menjaga tanah air ini dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, salah satunya menjadi penulis dan ber-opini mengenai fakta yang terjadi disekitar kita kepada wadah yang siap menyajikan opini kita dan bahkan ikut ke dalam forum yang mebahas mengenai isu-isu terkait lingkungan, korupsi dan praktek illegal lainnya.
ADVERTISEMENT