Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Untuk Perempuan Misterius, Sungguh Pahatan Tuhan Yang Sempurna
19 September 2019 16:36 WIB
Tulisan dari Rahmat Asmayadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana aku tidak jatuh cinta?
Kali ini aku sedang tidak bergairah membuat tulisan galau. Meskipun kuakui, diksi mampu mengalir deras setiap kali aku membuat tulisan galau. Tapi pada dasarnya memang, seseorang bisa menjadi puitis di saat hatinya sedang mendung. Seseorang bukan penulis sekali pun. Dan kali ini, aku ingin membahas tentang (dia). Tentang bagaimana seorang aku bisa jatuh cinta pada dia. Ah, kau masih belum bosan mendengarku bicara soal cinta, bukan? Kali ini aku janji tidak akan ada terselip satu kata pun mengandung durja.
ADVERTISEMENT
Dia sangat anggun. Meskipun menurut pengakuannya, dia jauh dari kata 'wanita baik'. Tapi bagiku, dia sosok wanita yang mendekati sempurna. Setiap kali melihat matanya, seakan berkaca pada beningnya telaga. Kau bisa lihat sumber keteduhan bermuara di sana. Aku teramat betah berlama-lama melihatnya dan selalu rindu mencuri tatapnya. Hidungnya yang seperti belahan segitiga sama sisi-tinggi sedikit mancung, tampak sempurna dengan pipinya yang gembul itu.
Dagunya runcing. Bibirnya kemerahan dan tipis. Menggoda untuk dicicipi. Ah, dia sungguh pahatan Tuhan yang sempurna di mataku. Sekalipun postur tubuhnya jauh lebih seksi dari tubuhku. Bagaimana aku tidak jatuh cinta? Acap kali bibirnya melukis senyum, keindahan kota Venesia dalam anganku lenyap. Ketika dia menatap, bernafsu benar aku ingin berenang-renang di mata bak telaganya. Tatkala bertutur;
ADVERTISEMENT
Mereka bilang, aku mampu bicara begitu tersebab aku jatuh cinta teramat sangat pada dia. Ah, belum saja mereka lihat seperti apa rupanya. Tiada satu lelaki pun yang tidak memujanya setiap kali melihat. Tiada satu lelaki pun yang tidak bergetar hatinya setiap dia tersenyum dan bertutur. Bagaimana aku tidak jatuh cinta? Terlepas dari semua keindahan rupanya, mari kubahas tentang seperti apa dirinya. Dia sosok wanita misterius yang gemar bermain game. Tiada hari tanpa menatap layar laptop. Untuk yang satu ini aku dan dia tidak beda, meski yang kami lakukan tidaklah sama. Jika dia menghabiskan waktu dengan bermain game, maka aku menghabiskan waktuku dengan menulis segala tentangnya. Saat ini mungkin kau menyeletuk bahwa aku amat tergila-gila pada dia, bukan? Kau benar.
ADVERTISEMENT
Aku suka saat melihat raut wajah seriusnya bermain game. Ah, ada yang terlewat. Dia ini selalu memakai kacamata setiap menatap layar laptop, juga setiap membaca buku. Buku favoritnya adalah yang berfilsuf dan yang berbau roman sastra lama. Tapi belakangan ini kujejal dia dengan beberapa buku roman terjemahan dunia, dan dia sepakat denganku bahwa yang terbaik adalah karya Nicholas Sparks. Sudah kukatakan, dia sosok perempuan misterius.
Dia banyak bicara, cenderung periang dan sedikit luwes. Lebih banyaknya aku yang bercerita ini itu saat kami bersama. Tapi untuk semua ceritaku yang membuatnya penasaran, dia akan kilat bersuara. Di sini kau pikir aku pasti lelaki tak banyak bersuara, ya? Tidak juga. Aku hanya gemar bercerita lewat kata-kata. Saking misteriusnya, banyak lelaki selain aku yang juga mengejarnya. Tapi percaya atau tidak, dari sekian banyak laki-laki yang mengejarnya itu, kata dia, hanya aku yang mampu bertahan membuatnya bahagia untuk saat ini dengan dia. Aku tidak paham, tapi ucapannya itu mampu mengundang senyumanku. Apa itu bermakna pujian?
ADVERTISEMENT
Aduhai, sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara. Membicarakan dia memang tidak akan ada habisnya. Persis saat aku menulis ini, aku dan dia sedang bercengkrama membahas tentang arti sebuah rahasia. Selamat dini hari kasih~