Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peneliti Belum Temukan Jawabannya, Ini Misteri tentang Otak Manusia
9 Februari 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ramdhan Primanthoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai misteri yang hingga saat ini yang masih belum terpecahkan. Bahkan teori tersebut sampai membuat para peneliti geleng-geleng kepala, salah satunya ialah misteri tentang otak manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam lembaga penelitian biosains nirlaba yang berlokasi di Seattle, terdapat salah satu jawaban menarik mengenai misteri otak manusia , salah satunya Christof Koch, Ph.D.
Jika anda bertanya pada Christof Koch, Ph.D mengenai seberapa dekat pengetahuan kita tentang otak kita sendiri, dia mencemooh.
“Kami bahkan tidak memahami otak cacing,” kata Koch.
Di dalam otak manusia kita sekiranya memiliki 100 miliar neuron di otak kita dan 13,5 juta neuron di sumsum tulang belakang. Sedangkan di dalam otak cacing Caenorhabditis elegans menampung sekitar 302 neuron dan 7.000 neuron yang saling terkoneksi.
Dengan jumlah itu peneliti bahkan masih belum sepenuhnya memahami bagaimana mereka semua bekerja secara sinergis sehingga dapat menimbulkan satu perilaku tertentu.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu pula Koch dan rekan-rekannya di Allen Institute for Brain Science, untuk merenungkan seberapa banyak yang masih belum kita ketahui tentang otak.
Bagaimana Otak Manusia Terbuat?
Tahukah kamu apa yang membuat otak kita unik dan cerdas? 60% dari otak kita terbuat dari lemak dan sepertiga besar dari lemak itu adalah DHA.
DHA memainkan peran penting dalam membentuk materi abu-abu otak, yang merupakan bagian penting dari kecerdasan kita. Bukan hanya itu, DHA juga membantu membuat koneksi antar neuron kuat dan cepat, sehingga informasi bisa terkirim dengan akurat dan tepat waktu."
Selain daripada itu tahu enggak sih, kalau otak kita terdiri dari materi abu-abu dan putih yang super keren dan kompleks. Materi abu-abu itu berisi jaringan otak yang membentuk interkoneksi super rumit yang disebut akson.
ADVERTISEMENT
Neuron dan glia adalah salah satu bagian dari materi abu-abu yang bisa dibedakan. Tapi, meskipun kita sudah bisa membedakan, nyatanya kita belum tahu banyak soal tugas masing-masing dari sel otak yang ada.
Rasanya kalau mau memahami sesuatu, kita harus tau dulu bahan-bahannya. layaknya kimia, yang punya tabel periodik yang menjelaskan 118 unsur kimia. Tapi, ahli saraf belum punya tabel seperti itu untuk sel otak.
Nah, sudah jadi sifat manusia untuk memahami sesuatu dengan mengkategorikannya. Begitu juga dengan ahli saraf, mereka ingin memahami sel otak dengan mengkategorikannya.
Tim dari Allen Institute for Brain Science sudah berusaha untuk menentukan tipe sel otak dengan memperhatikan beberapa karakteristik.
Mereka bahkan menyortir sel otak berdasarkan gen yang aktif dan nonaktif, bentuk detail, daerah otak yang terhubung, dan perilaku listrik yang unik. Tugas yang super berat adalah menyatukan semua informasi itu untuk menentukan jenis sel otak yang ada.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kita bisa memahami keseluruhannya jika kita tidak memahami berapa banyak komponen berbeda yang ada?” kata Koch.
Bagaimana Neuron Berbicara Satu Sama Lain?
Di dalam buku pelajaran biologi yang diajarkan jawabannya sudah dapat dipastikan yaitu melalui sebuah proses yang disebut sinapsis. Neuron memiliki bagian yang disebut akson yang mengirimkan pesan ke bagian lain dari otak atau ke sel lain di dalam tubuh.
Ketika pesan diterima oleh sel lain, ia memicu pelepasan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang menyambungkan antar sel dan membantu menyampaikan pesan.
Ini memungkinkan beberapa bagian otak untuk berbicara satu sama lain dan bekerja sama dalam memproses informasi dan membuat keputusan. Keren kan, seperti ada banyak percakapan yang terjadi di dalam otak kita setiap saat!
ADVERTISEMENT
Mayoritas neuron menggunakan salah satu dari dua molekul pensinyalan umum yang dikenal sebagai neurotransmiter, GABA atau glutamat, yang diketahui melewati sinapsis khusus.
Akan tetapi terdapat banyak jenis molekul pensinyalan lain yang ada di otak, dan yang masih dalam tahap perdebatan tentang bagaimana molekul-molekul itu menyampaikan pesannya.
Dikutip dari proyek IARPA MICrONS, mereka sedang membuat peta jalan koneksi otak terbesar yang pernah ada. Ini dilakukan di Institut Allen dan mereka sedang memetakan sepotong korteks visual tikus sebesar sebutir pasir yang isinya sekitar satu miliar sinapsis.
Setelah selesai, para peneliti akan bisa menemukan lebih banyak tentang bagaimana molekul berinteraksi dengan sinapsis-sinapsis itu.
Bagaimana Otak Menghitung?
Seperti yang kita ketahui otak kita seperti mesin komputer super canggih, Kita bisa melakukan berbagai perhitungan dengan cepat dan tepat, dari menambahkan angka sederhana hingga memecahkan masalah matematika rumit. Tapi, bagaimana sebenarnya otak kita bisa melakukan hal ini?
ADVERTISEMENT
Well, otak kita memiliki jutaan sel saraf, atau neuron, yang berbicara satu sama lain menggunakan impuls listrik. Ini memungkinkan otak kita untuk mentransfer dan memproses informasi.
Dalam hal menghitung, beberapa area dalam otak kita, seperti cortex temporal kiri, bekerja sama untuk membantu kita mengenali angka, memahami konsep matematika, dan menyelesaikan perhitungan.
Tapi, bagaimana dengan menghitung suatu perhitungan tertentu seperti. Pernahkah anda dapat menyimpulkan dengan cepat tentang siapa mencintai siapa, siapa yang bicara tentang siapa, Itulah situasi yang kita alami dalam ilmu saraf hingga saat ini.
Para peneliti di tim Observatorium melihat puluhan ribu neuron saat mereka bekerja secara real time dalam proses tersebut. Lalu, bagaimana prinsip-prinsip perhitungan itu? Koch mengatakan Sejauh ini, sepertinya tidak ada jawaban yang sederhana.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya adalah otak manusia merupakan bagian penting dari tubuh yang memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Otak terdiri dari banyak neuron yang bekerja sama untuk memproses informasi dan membuat kita bisa berpikir, merasakan, dan bertindak.
Otak juga membutuhkan lemak penting seperti DHA untuk mendukung kecerdasan dan kepekaan neuron. Para peneliti masih belum tahu pasti bagaimana neuron berbicara satu sama lain dan bagaimana otak menghitung, tetapi proyek seperti IARPA MICrONS sedang membantu menjawab pertanyaan ini.
Jadi, meskipun masih ada banyak hal yang belum diketahui tentang otak, kita bisa terus belajar dan menemukan lebih banyak informasi tentang cara kerja otak yang fenomenal ini.