Pemanfaatan Hasil Perikanan Aquaponik Menjadi Produk Bernilai Gizi dan Ekonomi

Dokumentasi Program Kerja Aquaponik dari Botol Bekas.

Pekalongan (09/2). Aquaponik merupakan sistem terstruktur yang menggabungkan budidaya perikanan dan tumbuhan yang tersirkulasi dan saling menguntungkan satu sama lain. Aquaponik termasuk dalam teknik budidaya yang dapat memanfaatkan lahan sempit. Hasil perikanan budidaya dari sistem aquaponik dapat digunakan adalah seperti ikan lele, ikan patin, dan ikan gurame. Hasil panen ikan tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang bernilai gizi dan ekonomi tinggi. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang ditempatkan di Desa Pucung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan bekerjasama bersama perangkat desa dan pimpinan setiap RT maupun RW menciptakan inovasi terbarukan, yaitu aquaponik dari botol bekas.

Penggunaan botol bekas dalam pembuatan aquaponik bertujuan untuk mengurangi adanya limbah plastik di lingkungan. Program aquaponik diharapkan dapat menginspirasi Warga Desa Pucung dengan sistem budidaya terbarukan yang efisien dan hemat lahan. Program yang dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2024 tersebut meraih antusiasme yang positif dari warga sekitar. Warga di Desa Pucung tertarik melihat aquaponik yang telah diciptakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. Melalui program aquaponik ini juga menghasilkan panen dari proses budidaya, salah satunya hasil ikan yang ada dalam kolam sistem aquaponik. Adapun untuk aquaponik yang digagas untuk dibangun di Desa Pucung menggunakan ikan lele sebagai contoh ikan budidaya. Pemanfaatan hasil perikanan budidaya, yaitu ikan lele dapat dilakukan dengan menjadikannya berbagai macam olahan seperti olahan pangan rumah tangga, olahan pangan frozen food, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita. Produk yang diolah menggunakan bahan baku ikan lele memiliki gizi protein dan omega-3 yang tinggi sehingga berguna untuk tubuh manusia terutama anak di usia tumbuh kembang. Selain itu, pengolahan ikan lele menjadi produk seperti nugget, bakso, otak-otak, dan olahan lainnya juga dapat membantu perekonomian warga. Hal tersebut karena produk olahan dapat dimanfaatkan sebagai lahan usaha bagi masyarakat.

Program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutkan implementasinya oleh warga di Desa Pucung. Aquaponik diharapkan dapat membantu permasalahan pemanfaatan lahan dan menjadi kegiatan yang positif bagi warga yang rata-rata berprofesi sebagai penjahit konveksi. Oleh karena itu, program ini dinilai positif oleh warga karena merupakan inovasi baru yang memanfaatkan limbah botol plastik sekaligus memberikan sistem budidaya yang baru di Desa Pucung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Ramjani Yaumi Safitri

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Rina Dwi Indrian, S.Si., M.Si

Lokasi: Desa Pucung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.