Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sirih dan Kerabatnya: Keanekaragaman Jenis Piper (Piperaceae) di Indonesia
30 Agustus 2024 11:58 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Rani Asmarayani, PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Oleh Rani Asmarayani & Deby Arifiani
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak mengenal sirih (Piper betle L.)? Tumbuhan berdaun jantung ini merupakan komponen utama dalam tradisi menginang/menyirih, bersama dengan pinang (Areca catechu L., Arecaceae [palem-paleman]) dan kapur. Tumbuhan ini juga masih banyak digunakan masyarakat sebagai bahan obat tradisional, seperti untuk campuran cairan pembersih mata, mengobati keputihan pada wanita, obat mimisan, dan lain-lain. Karena kandungan senyawa-senyawa kimianya yang berkhasiat ini, sirih juga banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri jamu/herbal, pasta gigi, pembalut wanita, dan cairan pembersih wanita. Namun tahukah kalian bahwa sirih memiliki banyak kerabat dekat di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Sirih termasuk dalam marga Piper, dari suku sirih-sirihan (Piperaceae). Marga Piper telah dinobatkan sebagai salah satu kelompok tumbuhan dengan jumlah jenis terbanyak di tumbuhan berbunga (Angiospermae) oleh David G. Frodin dalam artikel ilmiahnya yang dipublikasi pada 2004. Menurut laman Plant of the World Online (https://powo.science.kew.org ), saat ini setidaknya ada 2425 jenis Piper yang tersebar di seluruh kawasan tropis dunia. Meskipun pusat keanekaragaman jenisnya ada di Amerika Tengah dan Selatan (>1800 jenis hanya ditemukan di kawasan tersebut), Asia dan Pasifik juga memiliki jumlah jenis yang banyak (~600 jenis).
Indonesia sendiri merupakan bagian dari kawasan dengan keanekaragaman jenis tertinggi di Asia. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada pustaka mengenai jumlah pasti jenis-jenis Piper di Indonesia. Dalam laman International Plant Name Index (https://ipni.org ), yang mencatat nama-nama jenis tumbuhan yang telah terpublikasi, ada sekitar 235 nama jenis Piper yang dipertelakan dari Indonesia dan sekitarnya (termasuk Sabah dan Sarawak, Malaysia, serta Papua Nugini). Namun, beberapa dari nama-nama jenis ini mungkin mewakili jenis yang sama sehingga jumlah jenis yang sesungguhnya kurang dari jumlah tersebut. Laman Digital Flora of Indonesia (https://www.indonesiaplants.org ), mencatat ada 183 jenis Piper di Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa jumlah tersebut bukan merupakan jumlah jenis yang pasti karena jenis-jenis Piper di Indonesia belum benar-benar dipelajari semuanya. Masih banyak kemungkinan adanya jenis baru yang akan menambah jumlah jenis yang ada.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Piper sangat mudah dikenali. Daun Piper umumnya berbentuk bulat telur, kadang menjantung, bertepi rata, dan tersusun berseling di batangnya yang beruas-ruas. Ukuran daun Piper bervariasi, dari sangat kecil seperti pada P. arfakianum C.DC. (±9 X 4 cm) hingga sangat besar seperti pada P. decumanum L. (±40 X 18 cm). Pertemuan antarruas batangnya (nodusnya) membengkak. Bunga Piper sangat kecil, tidak bertangkai, tanpa kelopak dan mahkota bunga, dan hanya dilindungi oleh sebuah daun pelindung (braktea). Bunga-bunga ini tersurun majemuk dalam sebuah tangkai tunggal yang secara keseluruhan disebut bulir. Bulir ini selalu terletak berhadapan dengan daun, dan dapat berukuran sangat pendek seperti pada P. abbreviatum Opiz (±2 cm) hingga sangat panjang seperti pada P. decumanum (±60 cm). Buah yang dihasilkan dapat berlekatan satu sama lain seperti pada sirih dan cabe jawa (P. retrofractum Vahl), atau terpisah-pisah seperti lada (P. nigrum L.) dan kemukus (P. cubeba L.f.). Bila diremas, bagian-bagian tumbuhan Piper akan mengeluarkan aroma pedas yang tajam.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, jenis-jenis Piper yang ditemui umumnya berupa pemanjat dengan akar lekat di tiap nodusnya. Di habitat alaminya, beberapa jenis pemanjat ini dapat mencapai 40 m. Jenis-jenis Piper yang berupa herba kecil (umumnya <1 m, tapi bisa juga mencapai 2 m) dapat ditemui di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Sedangkan jenis-jenis Piper yang berbentuk semak atau pohon kecil dapat ditemui di pegunungan tinggi di Papua bagian tengah. Semua jenis-jenis ini umumnya berumah dua, yaitu bunga jantan dan betina dihasilkan oleh dua individu yang berbeda, yang merupakan ciri khas Piper dari Asia dan Pasifik. Meskipun demikian, ada beberapa jenis yang berevolusi memiliki bunga sempurna (bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan betina), seperti sirih dan lada.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Piper dapat ditemukan di hutan di tepi pantai hingga hutan di pegunungan pada ketinggian >4000 m di atas permukaan laut. Kebanyakan jenisnya ditemukan di hutan-hutan, terutama hutan primer, yang masih rapat tutupannya, dan banyak di antaranya adalah jenis-jenis endemik. Hanya beberapa jenis yang ditemukan di hutan-hutan yang agak terbuka, umumnya di dataran rendah, dan umumnya merupakan jenis-jenis dengan persebaran yang luas. Jenis-jenis liar yang dapat ditemukan di seluruh hutan di kawasan Indonesia adalah P. bantamense Blume, P. caninum Blume, P. macropiper Pennant, dan P. majusculum Blume.
Beberapa jenis Piper ditanam oleh masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai bahan obat maupun bumbu masak. Jenis-jenis yang dibudidaya ini pada umumnya merupakan jenis-jenis yang mampu tumbuh di tempat agak terbuka, seperti sirih (P. betle), lada (P. nigrum), cabe jawa (P. retrofractum), kemukus (P. cubeba), karuk (P. sarmentosum Roxb.), sirih merah (P. cf. fragile Bemth.), dan wati (P. methysticum G.Forst.). Tumbuhan-tumbuhan budidaya ini juga dapat ditemukan di dalam hutan di kawasan Indonesia, baik karena terbawa bijinya/benihnya dari tempat budidaya (misalnya lada), maupun karena hutan tersebut merupakan habitat dan daerah persebaran alaminya (misalnya kemukus). Kajian-kajian mengenai asal-usul tumbuhan budidaya ini belum banyak dilakukan untuk Piper. Namun, selain lada yang telah ditelusuri asalnya dari India, jenis-jenis tersebut di atas diduga berasal dari Indonesia atau memiliki persebaran alami hingga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Piper aduncum L. merupakan jenis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tetapi menjadi tumbuhan invasif di Indonesia. Jenis ini dapat menguasai suatu lahan karena kecepatannya bereproduksi dan penyebaran bijinya, umumnya di tempat terbuka seperti pinggir hutan atau bekas kebun. Selain P. aduncum, jenis introduksi lain di Indonesia adalah P. umbellatum L. dan P. hispidum Swartz, yang juga ditemui di tempat-tempat terbuka meskipun tidak invasif. Ciri utama Piper dari Amerika Tengah dan Selatan adalah pohon (kecil) dengan bunga sempurna.