Konten dari Pengguna

Teknik Pomodoro Demi Kesehatan Mata, Apa Salahnya Dicoba?

Rani Amalia
Mahasiswa S1 Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Seorang INFJ yang memiliki hobi tak pasti.
3 Juni 2022 12:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rani Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buku. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buku. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Sejak WHO mengumumkan secara resmi pandemi infeksi baru SARS-CoV2 atau yang lebih dikenal dengan pandemi covid-19, semua orang bekerja dari rumah. Berbagai aktivitas dilakukan dari pagi hingga sore atau malam hari. Tidak hanya para pekerja, pelajar dan mahasiswa juga melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, seorang pelajar bisa menghabiskan kurang lebih 8 hingga 10 jam untuk mempelajari sebuah materi pelajaran dari gadget yang ia miliki. Benda ini memiliki pancaran radiasi sinar biru yang bisa membahayakan kesehatan mata. Hal ini akan menimbulkan kelelahan pada mata yang bisa menyebabkan mata perih, panas, juga kepala menjadi pusing. Padahal, kesehatan mata dan juga fokus merupakan hal yang cukup krusial dalam bidang pendidikan.
Apabila dalam menjalani kesehariannya seorang peserta didik memiliki masalah dalam kesehatan matanya, maka akan mengganggu banyak hal yang seharusnya bisa dicapai dengan maksimal jika memiliki mata yang sehat. Sebenarnya, sudah banyak pengobatan yang ditawarkan untuk mengurangi penyakit atau masalah lain terkait kesehatan mata, akan tetapi akan jauh lebih baik jika seseorang bisa melakukan berbagai tindakan untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin terjadi ketika mereka belajar dengan menggunakan laptop maupun gawai.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara sederhana yang dapat diterapkan oleh para pelajar adalah menggunakan teknik pomodoro. Teknik ini merupakan teknik belajar dengan interval waktu, dimana seorang pelajar akan menggunakan 25 menit untuk fokus menatap layar ataupun mendalami materi dari buku, kemudian menggunakan 5 menit untuk istirahat. Durasi waktu tersebut dilakukan secara kontinu hingga mencapai target belajar yang diinginkan.
Teknik ini cukup dikatakan efektif sebagai strategi yang dapat digunakan peserta didik selama pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Hal yang menjadi penyebab mengapa teknik ini efektif adalah adanya rasa lelah pada mata peserta didik ketika belajar dengan menatap layar nonstop. Jika teknik ini digunakan, jeda selama 5 menit bagi mata akan mengurangi dampak radiasi sinar biru yang dihasilkan gadget. Hal ini tentu saja tidak akan menimbulkan kelelahan dan kelainan pada mata sehingga risiko terjadinya berbagai penyakit seperti rabun jauh (miopia) juga akan semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
Teknik pomodoro layak untuk dicoba dan diterapkan di semua kalangan, terutama pelajar yang masih dalam peralihan sekolah daring menuju sekolah luring agar fokus belajar tetap bisa penuh 100% dan kesehatan mata juga terjaga. Selain itu, selain digunakan dalam proses belajar, teknik pomodoro juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi durasi bermain gadget di luar belajar, seperti saat bermain sosial media.
Tentang penulis. Penulis adalah mahasiswi S1 Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.