Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sama-Sama Bertema Perselingkuhan, Ini Alasan Drakor VIP Kalah Populer dari TWOTM
Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN. Fokus kajiannya antara lain kajian media dan budaya pop. Email: [email protected].
24 Juni 2020 18:06 WIB
Tulisan dari Ranny Rastati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Ranny Rastati (Peneliti LIPI)
Beberapa waktu lalu, pecinta drama Korea (drakor) di Indonesia diramaikan oleh kepopuleran The World of the Married (TWOTM). Drakor yang memecahkan rekor sebagai drama dengan rating tertinggi itu pun ditayangkan di saluran televisi nasional, TransTV. Setelah berakhirnya TWOTM, TransTV menyediakan drakor pengganti berjudul VIP dengan tema serupa. Meskipun baru ditayangkan di televisi nasional Indonesia pada tahun 2020, VIP sejatinya telah dirilis pada 2019. Menempati slot prime time (jam utama) yang sama dengan TWOTM, VIP pun mulai menyapa pemirsa layar kaca Indonesia. Namun pada pertengahan cerita, penayangan VIP mendadak dihentikan karena disinyalir berating buruk .
ADVERTISEMENT
Sama-sama bertema perselingkuhan dan pelakor (perebut laki orang), namun VIP tidak sepopuler TWOTM di layar kaca Indonesia. Padahal, dua pemain utama VIP lebih banyak dikenal oleh penikmat drakor di Indonesia. Siapa yang tidak kenal Jang Nara (sebagai Na Jung Sun)? Sejak debut pada tahun 2011 sebagai penyanyi, ia juga merambah karirnya ke seni peran. Publik Indonesia mungkin mengingatnya melalui drakor My Love Pattzi yang tayang di Indosiar pada 2002 silam. Sementara itu, lawan mainnya Lee Sang Yoon (sebagai Park Sung Joon) juga dikenal melalui Angel Eyes (2014) dan On the Way to the Airport (2016).
Sebenarnya, VIP memiliki latar cerita yang menarik. Drakor ini menceritakan Jung Sun yang bekerja di Sungwoon Department Store. Sebagai anggota dari Tim VIP, ia bertugas menangani pelanggan VIP. Jung Sun menikah dengan Sung Joon yang merupakan kepala Tim VIP di tempat ia bekerja. Meskipun demikian, keduanya tetap profesional dan dapat mampu menempatkan diri ketika berperan sebagai atasan-bawahan dan suami-istri. Namun, rumah tangga mereka mulai goncang ketika Jung Sun mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan salah satu dari rekan kerja mereka di Tim VIP.
ADVERTISEMENT
Sesuai judulnya, VIP memberikan perspektif baru tentang profesi yang khusus menangani klien ‘very important person’ (VIP). Para klien VIP ini berasal dari kalangan jetset, terkenal, dan berpengaruh. Namun, menurut riset Kmiec (2015) , VIP dapat pula didefinisikan sebagai ‘very intimidating person’ karena menyebabkan penyedia layanan mengalami kecemasan saat melayani mereka. Dalam drakor VIP, tekanan kerja yang besar diperlihatkan melalui upaya yang dilakukan Jung Sun dan rekan-rekannya untuk memenuhi permintaan klien. Mulai dari latihan fashion show untuk meminimalisir kesalahan saat melayani klien hingga usaha mendapatkan produk yang bahkan belum rilis di Korea.
Dengan semua kekuatan yang dimiliki, mengapa VIP kurang populer di layar kaca Indonesia walaupun di Korea berhasil mendapatkan rating tinggi? Setidaknya ada empat alasan mengapa VIP tidak mendapatkan respon yang sama dengan TWOTM meski bertema serupa.
ADVERTISEMENT
Jenuh dengan Tema Pelakor
VIP yang tayang tepat setelah berakhirnya TWOTM sedikit banyak membuat penonton merasa jenuh dengan tema serupa. Ditambah lagi sisa rasa (aftertaste) yang dihasilkan dari TWOTM masih membekas sehingga membuat penonton sulit move on. Selain itu, penonton cenderung membutuhkan waktu untuk menata perasaan setelah menonton drakor yang mengobrak-abrik emosi dan menguras air mata.
Dikutip dari Klikdokter , Psikolog Zarra Dwi Monica menjelaskan dampak yang ditimbulkan setelah menonton tayangan bertema perselingkuhan, salah satunya adalah cenderung menjadi insecure atau tidak aman dan gelisah. Seseorang yang memiliki masalah kepercayaan pun akan tervalidasi sehingga membuatnya menjadi semakin posesif dan curiga terhadap pasangan. Tak pelak, penikmat drakor mencari genre lain sebelum kembali menonton tema perselingkuhan dan pelakor.
ADVERTISEMENT
Alur Cerita Diulur-Ulur
Drakor yang memiliki kemiripan tema tentunya akan saling dibandingkan satu sama lain. Alur cerita TWOTM yang sangat cepat membuat penonton berekspektasi yang sama ketika menyaksikan VIP. Namun yang terjadi, VIP tidak memiliki kecepatan alur yang sama. Pengungkapan siapa sebenarnya sosok pelakor bahkan terjadi di episode 8. Sepanjang proses itu, emosi penonton dipermainkan dengan rasa curiga dari ambiguitas dari berbagai plot yang ditunjukkan. Beberapa kali penonton dikecoh oleh misteri siapa pelakor dalam hubungan Jung Sun dan Sung Joon.
Berbagai konflik, misteri, dan alur cerita yang terasa diulur-ulur pada akhinya membuat penonton lelah. Riset Tirto (2017) terhadap perilaku penonton drakor menunjukkan sebanyak 80.61 persen penggemar drakor menyukai alur cerita yang menarik dan tidak bertele-tele. Adanya tarik ulur dalam pengungkapan siapa pelakor sesungguhnya membuat penonton kehilangan minat.
ADVERTISEMENT
Fokus Cerita Terpecah
Selain menampilkan kisah Jung Sun dan Sung Joon, drakor ini juga memunculkan banyak karakter pendukung seperti On Yoori (diperankan oleh Pyo Ye Jin ), Lee Hyeon Ah (diperankan oleh Lee Chung Ah ), dan Song Mina (diperankan oleh Kwak Sun Young ), dan Ma Sang Woo (diperankan oleh Shin Jae Ha ). Tidak sekedar menjadi pelengkap cerita, eksplorasi karakter para pemain pendukung cukup detil hingga membuat fokus cerita terpecah.
Sebagai contoh, karakter Mina yang dijabarkan dengan terperinci mengenai perjuangannya sebagai seorang ibu bekerja. Meskipun telah bekerja selama 6 tahun di Tim VIP, Mina kehilangan beberapa kali kesempatan promosi jabatan karena cuti melahirkan. Konflik kemudian muncul ketika Mina mengetahui bahwa dirinya tengah hamil lagi. Terlalu banyak konflik yang terjadi dalam setiap karakter pendukung membuat penonton sulit berkonsentrasi pada kisah tokoh utama.
ADVERTISEMENT
Masa PSBB Berakhir
Penayangan TWOTM pada Mei 2020 terjadi selama implementasi work from home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) . Hal ini menjadi salah satu alasan kesuksesan drakor TWOTM yang rilis di tengah pandemi COVID-19. Pandemi yang membuat orang tetap di rumah ternyata berhasil mendongkrak jumlah penonton televisi. Menurut Nielsen Television Audience Measurement , rata-rata jumlah penonton meningkat dengan penambahan sekitar 1 juta pemirsa. Berdasarkan pantauan di 11 kota di Indonesia, serial dan berita adalah program televisi yang banyak ditonton.
Sementara itu, VIP yang tayang perdana pada 4 Juni 2020 ternyata berbarengan dengan berakhirnya PSBB sekaligus dimulainya PSBB Transisi Jakarta pada 5 Juni 2020. Masyarakat yang tadinya tinggal di rumah perlahan mulai beraktivitas dan kembali bekerja di kantor. Aktivitas menonton televisi yang tadinya menjadi kegiatan rutin tampaknya berkurang intensitasnya di era normal baru. Imbasnya, kepopuleran VIP pun turut melaju turun.
ADVERTISEMENT
Referensi
Kmiec, Julie. 2015. Very Important Person Syndrome in Patients with Substance Use Disorders. Journal of Alcoholism & Drug Dependence, Vol 3, 1 Jan 2015, https://www.researchgate.net/publication/276510902_Very_Important_Person_Syndrome_in_Patients_with_Substance_Use_Disorders