Konten dari Pengguna

Mengupas ESBN Sebagai Alternatif ISBN Untuk Buku Pendidikan

Ratih Fatimah
Saya merupakan salah satu mahasiswi aktif dan sedang menempuh semester 7 di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta
10 Oktober 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratih Fatimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pict By Pixabay From Pexels: https://www.pexels.com/photo/red-opened-books-illustration-261806/
zoom-in-whitePerbesar
Pict By Pixabay From Pexels: https://www.pexels.com/photo/red-opened-books-illustration-261806/
ADVERTISEMENT
Bagi pecinta buku atau penulis buku tentunya sangat tidak asing dengan ISBN, kita bisa menemukannya pada novel ataupun buku-buku pendidikan yang sedang kita baca. ISBN (International Standard Book Number) yang dapat diartikan sebagai penomoran atau angka seri buku yang terdiri dari 13 digit sebagai identifikasi unik buku. Namun dengan banyaknya peminat buku dan penerbitan buku ber ISBN, permasalahan muncul dalam beberapa tahun terakhir ini khususnya pada tahun 2018-2023.Permasalahan tersebut menimbulkan suatu keadaan yang diasumsikan sebagai krisis ISBN.
ADVERTISEMENT
Krisis ISBN terjadi karena terbatasnya kuota ISBN di Indonesia. Hal tersebut bermula dari kecurigaan International ISBN Agency yang menduga bahwa ada ketidakwajaran dalam pengajuan ISBN Indonesia. Sehingga Indonesia mendapat teguran dari International ISBN Agency karena ketidakwajaran tersebut. Menurut Perpusnas, Indonesia mendapatkan block number dari International ISBN Agency sebanyak 1 juta dalam periode tertentu. De
ngan begitu maka dapat disimpuknan bahwa kuota ISBN itu jumlahnya terbatas. Karena banyaknya penerbitan buku ber ISBN, hal tersebut mengakibatkan pembatasan kuota pada penerbitan ISBN selanjutnya agar tidak mencapai batas kuota maksimum sebelum mendapatkan kuota baru dalam beberapa tahun kedepan.
Hal tersebut tentunya sangat berdampak untuk beberapa pihak termasuk guru dan dosen yang hendak menerbitkan buku dengan nomor ISBN. Maka dari itu, kami menyarankan untuk memakai ESBN sebagai alternatif ISBN, khususnya untuk buku pendidikan. ESBN menyediakan sistem standar dan universal yang dirancang khusus untuk buku pendidikan. Dengan menggunakan ESBN, penerbit dan penjual buku pendidikan dapat memastikan bahwa buku mereka mudah ditemukan dan diakses oleh para pendidik, siswa, dan orang tua di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Apa itu ESBN?
ESBN (Educational Serial Book Number) adalah sistem penomoran unik untuk buku pendidikan yang menyediakan cara standar dan sederhana untuk mengidentifikasi dan melacak buku di seluruh dunia. ESBN merupakan kode 13 digit yang terdiri dari tiga digit kode negara, tujuh digit nomor unik buku, dua digit tahun terbit, dan satu digit kode jenis buku. Setiap negara mempunyai kode awalan yang berbeda. Dengan format standarnya yang sederhana, ESBN mudah digunakan dan diintegrasikan ke dalam proses pengelolaan buku Anda yang sudah ada. Apakah Anda penerbit kecil atau lembaga pendidikan besar, ESBN dapat membantu Anda mengelola inventaris buku dengan lebih efektif, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kualitas materi pendidikan secara keseluruhan. Selain itu ESBN sudah digunakan dibeberapa negara seperti Belgia, Palestina, dsb. Tidak hanya itu, ESBN juga sudah mulai diterapkan di dalam negri yang salah satunya berkerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Seperti hal nya ISBN yang terdaftar di GS1 US, ESBN mulai 2023 telah terdaftar dan menjadi anggota GS1 US selaku otoritas Dunia dalam bidang Barcode dan Penomoran. ESBN terdaftar dengan nomor GTIN 197644309436 yaitu Global Trade International Number. Dengan No GTIN ini diperoleh no Company Prefix ESBN yaitu 197644 yang menjadi angka awal ESBN di setiap Negara. Cek keanggotaan GS1 US
ADVERTISEMENT
Asal Usul ESBN
Nomor ESBN di bawah konsorsium ESAA Project European Commission ID2021048 meliputi organisasi Nasional dan International seperti Oceans-Network European, Organisasi ESAA Eropa, Indonesian Literacy Association, Mata Garuda LPDP Kalbar, Ikatan Guru LPDP, Penerbit PGRI Kalbar dan Yudha English Gallery. Inisiator dan Penemu pengkodean ini adalah Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, sebagai koordinator dari Project Internasional ini.
Keunggulan dan Keuntungan ESBN
ESBN memiliki beberapa keunggulan:
1. ESBN merupakan sistem standar dan universal untuk mengidentifikasi dan membuat katalog buku pendidikan. Ini membantu menghindari kebingungan dan kesalahan saat mencari, memesan, dan membeli buku pendidikan.
2. ESBN dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik komunitas pendidikan. ESBN ditetapkan untuk buku pendidikan berdasarkan kriteria tertentu, seperti pokok bahasan, tingkat pendidikan, dan tahun penerbitan. Ini memudahkan para pendidik, siswa, dan orang tua untuk menemukan dan menggunakan buku yang mereka butuhkan untuk pembelajaran dan penelitian.
ADVERTISEMENT
3. ESBN lebih fleksibel daripada ISBN. ESBN dapat ditetapkan untuk semua jenis buku pendidikan, termasuk buku elektronik, buku audio, dan buku cetak sesuai permintaan. Fleksibilitas ini penting untuk pendidikan dan penjualan buku masa kini, di mana banyak buku diterbitkan dalam berbagai format.
4. ESBN lebih terjangkau. ESBN dapat dibuat dan ditetapkan secara elektronik, sehingga tidak perlu lagi produk fisik untuk diproduksi dan didistribusikan. Hal ini menghemat waktu dan uang bagi penerbit dan penjual buku.
Selain itu adapun keuntungan ESBN:
1. Menjadi Mitra ESBN tidak dikenakan biaya apapun (gratis)
2. Dapat mudah dikenali Jenis Karya Pendidikan dari digit terakhir Kode ESBN
3. Dapat di cek secara realtime di http://esbn-international.com/ESBN-checker nama penulis, judul buku, tahun terbit, jenis karya pendidikan dan negara asal terbitan
ADVERTISEMENT
4. Bukan hanya menerbitkan buku, ESBN dapat menerbitkan nomor untuk lagu pendidikan, film dan konten digital pendidikan
Buku pendidikan apa saja yang dapat diterbitkan di ESBN?
Ada berbagai jenis buku ataupun konten pendidikan yang dapat diterbitkan seperti:
1. Buku Teks (Textbook)
2. Buku Pengayaan (Enrichment book)
3. Buku Referensi (Reference Book)
4. Lembar kerja siswa/guru (Student / Teacher Work)
5. Laporan pendidikan / Koleksi praktik terbaik dalam pendidikan (Education Report / Best Practice Collection in Education)
6. Modul/e-modul-- (Module/E-Modul) Monografi/Laporan penelitian (Monographs / Research Report)
8. Buku panduan/tutorial -- (Guidebooks / Tutorials)
9. Buku terjemahan dari buku pendidikan (Translation Book of Educational Book)
10. Produk pendidikan seperti (film, media, dan Lagu) (Others Education Movie, Song, or Media)
ADVERTISEMENT
Siapakah yang bisa mendaftar di ESBN?
Bagi pihak terkait yang berminat untuk mendaftar di ESBN, tidak dikenakan biaya apapun (gratis) dan yang dapat mendaftar di ESBN antara lain:
1. Badan Nasional: Jika ada badan nasional, maka penerbit lokal akan menghubungi badan nasional untuk penerbitan. Badan nasional ini bertanggung jawab terhadap pendidikan.
2. University Press: Penerbit yang bekerjasama dengan suatu universitas. Biasanya banyak karya yang dipublikasikan di universiti pers ini yang ditulis oleh anggota fakultas
3. Fakultas Press atau Department Press: Penerbit dari organisasi manapun baik negri maupun swasta yang memusatkan perhatian pada penerbitan materi dari fakultas atau departemen.
4. School Press:Tidak jauh berbeda dengan University Press, Scholl Press ini menerbitkan karya buatan guru dan siswa.
ADVERTISEMENT
5. Penerbit Pendidikan Lokal: Perusahaan swasta ataupun organisasi masyarakat yang memfokuskan diri untuk menyiapkan dan mengelola pendistribusian buku.
Dengan hadirnya ESBN ini diharapkan masyarakat luas dapat menggunakannya sebagai alternatif dari ISBN. Selain memiliki definisi yang cukup mirip, ESBN dan ISBN juga sama-sama berstandar Internasional dan sudah diakui dimata dunia. Proses pendaftaran untuk menjadi mitra dari ESBN ini juga tidak sulit dan bisa dilakukan secara daring dengan menghubungi:
b. CP: Indonesia - 08114091984 (Whatsapp)
c. IG: https://www.instagram.com/esbn international/
Tunggu apa lagi, mari bergabung dengan kami di ESBN dan hasilkan karya-karya luar biasa untuk memajukan pendidikan Bangsa Indonesia.