Konten dari Pengguna

Perbaiki Gizi Negeri dengan Protein Hewani

26 Desember 2019 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ratnadewime tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbaiki Gizi Negeri dengan Protein Hewani
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sejak punya anak yang nggak terasa tumbuh kembangnya begitu pesat, nutrisi jadi isu penting buat saya. Apalagi saat ini anak saya, Aqsa masih masuk dalam 1000 hari periode emas pertumbuhannya. Sebagai anak yang selama 5 tahun dinantikan, tentunya saya pengen selalu memberikan yang terbaik pada Aqsa di masa pertumbuhannya. Enam bulan ASI eksklusif telah saya lewati alhamdulillah dengan lancar. Sekarang PR-nya adalah memberikan nutrisi lengkap di tengah drama GTM (Gerakan Tutup Mulut) yang masih up and down.
ADVERTISEMENT
Pemberian nutrisi pada anak khususnya di 1000 hari pertamanya nyatanya bukan jadi isu penting buat saya saja. Bahkan negeri ini pun. Sampai-sampai banyak forum edukasi untuk pemberian nutrisi yang baik pada anak semata-mata nggak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan dan nutrisinya, tetapi menghindari dari banyaknya kemungkinan buruk yang terjadi di tahun-tahun pertumbuhannya mendatang. Masalah yang sering muncul dan hingga saat ini masih jadi perhatian pemerintah itu adalah soal stunting dan gizi buruk.
Soal nutrisi ini ternyata juga jadi sesuatu yang penting untuk terus dibahas dan diedukasi oleh Frisian Flag khususnya pada kaum ibu sebagai garda terdepan pendamping tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, Frisian Flag bekerja sama dengan Kumparan Mom mengadakan acara yang bertajuk Moms Mingle: Belajar Seru tentang Gizi yang diadakan di Hotel Mercure, Cikini, Sabtu (21/12) sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2019 ini dengan menghadirkan narasumber yang kompeten yaitu dr Diana Suganda yang juga ahli gizi, Dr. Ir. Subandi Sardjoko, Msc (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan), Andrew F. Saputro (Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia), dan Chef Astrolem Putra.

Pentingnya Protein Hewani untuk Tubuh

Satu hal yang di-highlight dan jadi pembahasan inti pada acara tersebut adalah soal protein hewani. Betapa pentingnya protein hewani berperan dalam proses tumbuh kembang anak-anak khususnya di periode emas pertumbuhannya. Dr Diana F. Suganda mengatakan bahwa seluruh bagian tubuh manusia dibentuk oleh protein. Jadi betapa pentingnya fungsi protein pada tubuh kita. Salah satu protein yang penting sekali adalah protein hewani. Kenapa protein hewani? Karena protein ini memiliki asam amino yang lebih tinggi daripada protein nabati.
ADVERTISEMENT
Dr. Ir. Subandi Sardjoko, Msc sebagai pihak yang berasal dari pemerintah menyinggung hubungan protein hewani dengan angka stunting di Indonesia. Sebagai negara yang memiliki angka stunting cukup besar, isu ini memang nggak main-main untuk diatasi oleh pemerintah. Apalagi stunting bukan hanya menghambat pertumbuhan tubuh tetapi otak juga hingga usianya mencapai usia produktif.
Dr. Ir. Subandi Sardjoko, Msc
Angka dari Bappenas menyatakan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting. Angka ini merupakan angka yang cukup besar karena jika diprosentase angkanya 27,7 persen atau 7 juta anak Indonesia mengalami stunting. Stunting sendiri sebenarnya kalau diurut-urutkan bisa terjadi karena kemungkinan ibu sang bayi saat masih remaja mengalami anemia. Yup, sepanjang itu ternyata prosesnya kalau dirunut. Dan kita sendiri kadang nggak pernah sadar oleh bahaya yang ditimbulkan oleh anak-anak yang kita lahirkan nanti ketika saat muda terlalu cuek dengan apa yang namanya anemia dan kurang gizi pada calon ibu. Selain menghasilkan anak yang stunting, anemia pada remaja juga bisa mendorong kematian pada ibu atau bayi saat melahirkan. Oleh karena itu, Pak Subandi menyatakan ada pola pikir dan kebiasaan masyarakat khususnya di kalangan menengah ke bawah yang memang harus diubah untuk mengurangi angka stunting.
ADVERTISEMENT
Pencegahan stunting oleh pemerintah ini kini difokuskan dari kaum perempuan sebagai calon ibu pada masa remaja. Periode yang sangat jauh dari sebelum hamil dan menyusui. Mengapa dari masa remaja? Karena apabila seorang perempuan menderita ADB (anemia defisiensi besi) dalam jangka panjang fungsi sel darah merah yang mengandung hemoglobin (Hb) yang diibaratkan sebagai bus menjadi tidak optimal. Apalagi sel darah merah membawa nutrisi ke ovarium. Jika itu bertahun-tahun tidak maksimal, pada saat hamil dan menyusui nanti efek buruknya akan mulai kelihatan.
Dr Diana juga menggarisbawahi salah satu hal yang bisa membuat seorang anak ADB adalah habit makan. Selama ini di Indonesia masih dikenal dengan mindset makan asal kenyang. Kuantitas yang diutamakan, sementara kualitas diabaikan. Inilah yang harus diubah sekarang juga. Idealnya, dalam satu piring makan harus diperhatikan porsi antara karbohidrat, sayur, dan proteinnya. Protein yang terdiri dari protein hewani dan protein nabati ini harus lebih besar porsi protein hewaninya. Ada beberapa zat di protein hewani yang tidak bisa diperoleh di protein nabati, seperti vitamin D, AA, DHA, vitamin B12. zat besi heme, dan zync. Dr Diana juga membeberkan beberapa jenis makanan yang paling mudah diserap oleh tubuh. Dari beberapa makanan yang dijabarkan, protein hewani seperti keju, daging, susu, ikan, dan masih banyak lagi terbukti penyerapan asam aminonya lebih gampang daripada dari protein nabati.
dr Diana Suganda
Pentingnya protein hewani pada anak-anak ini berfungsi untuk tumbuh kembang anak-anak. Kekurangan protein hewani bisa menyebabkan stunting, kerdil, kurang konsentrasi, lambat penyembuhan saat luka, hingga rendahnya imunitas. Untuk itu, ibu harus memperhatikan betul tumbuh kembang anak. Bagi anak balita khususnya, tumbuh kembang itu bisa diperhatikan melalui kurva pertumbuhan. Oleh karena itu, edukasi soal protein hewani bagi ibu dari fase hamil, menyusui, hingga MPASI harus dilakukan. Apalagi selama ini banyak yang salah kaprah soal makanan ini karena lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitasnya.
ADVERTISEMENT

Peran Pemerintah terhadap Perbaikan Gizi dan Nutrisi Anak

Sementara itu Pak Subandi menyatakan bahwa stunting secara lebih luas akan mengakibatkan kerugian ekonomi di jangka panjangnya, apalagi saat-saat usia produktif. Stunting merupakan puncak dari akibat kekurangan gizi, yang sudah dalam tahap kronis. Oleh karena itu, pemerintah ingin mengurangi angka stunting dari bagian hulu yaitu melalui perbaikan gizi secara menyeluruh dengan cara menurunkan tingkat anemia, perhatian pada BBLR, menggalakkan ASI eksklusif, pengurangan kasus diare, penyediaan sanitasi air bersih, mengurangi kasus cacingan, hingga mengurangi kasus gizi buruk. Sedangkan untuk mengatasi semua itu, pemerintah secara langsung menggalakkan beberapa program seperti pemberian tablet tambah darah, zync, suplementasi kalsium, pemberian obat cacing, promosi dan konseling menyusui, hingga tata laksana gizi buruk. Sementara itu, program tidak langsungnya yang dilakukan pemerintah adalah perbaikan sanitasi hingga bantuan langsung nontunai berupa voucher untuk pembelian beras dan telur.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga menganggap parenting menjadi hal yang sangat penting di keluarga. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini beberapa kementerian bersinergi untuk memperbaiki taraf hidup keluarga. Yang paling mendasar adalah kerjasama yang dilakukan dengan Kementrian Agama untuk melakukan konseling atau kursus sebelum menikah untuk mempersiapkan bukan hanya sebagai pasangan, tetapi juga orang tua. Di dalam konseling itu, ada beberapa poin penting seperti pemberian kasih sayang, bagaimana memberikan nutrisi bagi anak, serta bagaimana menjauhkan diri dari kekerasan (KDRT). Pemerintah sangat concern dengan adanya perubahan perilaku yang ingin dilakukan pada masyarakat, diawali dengan pendidikan soal pengasuhan anak yang diterapkan sejak saat seorang pasangan mendaftarkan diri sebagai calon pengantin di KUA atau catatan sipil.
ADVERTISEMENT
Selain perubahan perilaku dan perbaikan secara langsung pada masalah-masalah kesehatan, pemerintah juga menitikberatkan ketahanan pangan yaitu kemudahan bahan-bahan pangan yang bergizi untuk diakses oleh masyarakat. Sementara itu, langkah yang terakhir adalah pemantauan dan pengawasan terhadap rencana dan program yang akan dan telah dilakukan di lapangan pada masyarakat.

Peran Frisian Flag terhadap Gizi dan Nutrisi

Tingginya angka stunting itu juga disadari betul oleh Frisian Flag sebagai salah satu produsen susu yang merupakan sumber protein hewani. Menurut Andrew F. Saputro (Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia), program pemerintah yang terus berusaha untuk memperkecil angka stunting ini sejalan dengan visi dan misi Frisian Flag.
Andrew F. Saputro
Selain itu, sebagai sebuah perusahaan yang juga mempekerjakan perempuan di dalamnya, Frisian Flag memang ingin berkomitmen langsung pada perempuan yang juga calon ibu untuk memberikan yang terbaik pada buah hati yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa. Pak Andrew mengatakan, salah satu langkah konkretnya adalah memberikan cuti melahirkan selama enam bulan penuh pada ibu sehingga bisa mendukung program ASI eksklusif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Frisian Flag juga menyediakan ruangan khusus untuk menyusui yang memadai di setiap lantai. Nggak cuma itu, sebagai sebuah perusahaan yang menjamin fasilitas kesehatan, Frisian Flag menanggung pekerja perempuan, suami, serta anak-anaknya dalam asuransi kesehatan yang diberikan oleh kantor.
Chef Astrolem Putra
Local Lasagna
Selain memberikan edukasi soal protein hewani, di acara tersebut juga dilakukan demo masak yang mengusung menu kaya protein hewani yaitu Local Lasagna dengan Terong. Cara masaknya pun seperti biasanya memasak lasagna, hanya saja cukup mengganti lapisan lasagna dengan irisan terong yang tipis. Ini berguna juga untuk menambahkan unsur sayuran pada makanan. Sementara bahan-bahan yang lain kaya protein hewani seperti susu putih plain, keju, dan daging giling. Local Lasagna dengan Terong ini menurut Chef Astrolem Putra bisa dinikmati oleh keluarga, lho!
ADVERTISEMENT
#kumparanMOMxFrisianFlag #kebaikansusuFrisianFlag #BelajarSeruTentangGizi