Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Temujin dan Peluang Dominasi Indonesia
8 Februari 2021 4:37 WIB
Tulisan dari Rayhan Naufal Hibatullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kita berpikir, apa yang bisa kita raih dalam 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, bahkan 100 tahun ke depan? Kebanyakan dari kita terobsesi untuk membuat resolusi baru setiap tahun baru, tapi meremehkan apa yang bisa kita lakukan dalam 10 tahun.
Ketika mati nanti, kita akan dikenang sebagai apa? Siapa yang akan mengenang kita? Akankah nama kita abadi 200 tahun dari sekarang? Atau kita hanya satu angka dari 7 miliar yang akan dilupakan begitu saja?
ADVERTISEMENT
Sejarah manusia adalah sejarah bertahan hidup, sejarah mangsa dan memangsa, berperang dan diperangi. Membunuh atau di bunuh.
Apakah hari ini kita mengenal Alexander the Great? Ya, tentu saja kita mengenal dia meskipun dia sudah meninggal berabad-abad lamanya. Tahukah kita bahwa Alexander hanya hidup selama 33 tahun?
Pada hari ini saya akan sedikit bercerita, tapi bukan mengenai Alexander the Great
Tahukah kita siapa itu Temujin? Seseorang yang membuat empire seluas benua Afrika. Yang kekuasaannya jika ia hidup hari ini mencakup 3 miliar orang. China dan Rusia pun derivative dari kekuasaannya zaman dahulu kala. Kerjanya selama 25 tahun mengalahkan progress yang dilakukan oleh Roman Empire selama 400 tahun. Seseorang yang dicintai rakyatnya hingga akhir kematiannya, walaupun di cap jelek lawan-lawannya.
ADVERTISEMENT
Temujin lahir dari sebuah keluarga yang sangat susah. Hidup sebagai suku nomaden, ayahnya diracun mati sehingga keluarga nya dikeluarkan dari suku dan harus bertahan hidup di kerasnya alam. Temujin kecil juga takut anjing dan kalah dari adiknya dalam urusan berkuda dan berkelahi. Tapi dalam usia 11 tahun ia membunuh kakak tirinya yang akan menikahi ibunya.
Dia menjadi tahanan dan dijadikan budak. Tuhan memang merencanakan sesuatu yang besar untuk Temujin kecil. Ia berhasil kabur dan langsung datang untuk menikahi perempuan yang sudah dijodohkan dengannya sejak kecil. Ia berharap setidaknya punya waktu untuk hidup tenang. Tapi waktu yang diberikan hanya 3 bulan saja sebelum suku lain menculik istrinya. Dengan kondisinya yang seorang kriminal dan tidak punya tentara, dia punya dua pilihan, menyelamatkan istrinya, walaupun itu misi mustahil atau menyerah pada keadaan. Temujin muda memilih pilihan pertama dan berhasil menyelamatkan istrinya di kegelapan malam dan membantai suku yang menculik istrinya.
Setelah pertemuan kembali dengan istrinya, Temujin dihadapkan pada tantangan-tantangan lain yang tidak kalah mustahilnya hingga akhirnya dia menjadi penguasa di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Di saat dia tidak menemukan musuh untuk dikalahkan lagi, dia pun memulai perjalanan militer untuk menaklukkan negara-negara di sekitarnya. Kemampuannya untuk menginspirasi rakyatnya dan belajar terus menerus dari daerah-daerah yang ditaklukkannya membuatnya tidak terkalahkan. Dia menghubungkan penambang dari jerman dan seniman dari cina untuk membuat canon pertama. Dia lah yang membuat sistem pengiriman surat dan paket seperti yang kita kenal hari ini. Dia juga memperkenalkan konsep nasionalisme, sebuah wilayah yang tidak dihuni hanya dari orang-orang dengan agama tertentu atau keluarga tertentu, yang tidak diatur hanya oleh segelintir orang dan aristokrat, tapi sebuah wilayah yang diatur dengan hukum. Hukum yang bahkan berada di atas dirinya sebagai emperor. Sangat kontras dengan yang terjadi di eropa masa itu, yang menempatkan raja di atas hukum. Dia menghapuskan strata-strata sosial tidak adil yang ada di masyarakat. Menghubungkan manusia dari segala agama, suku, dan bahasa.
ADVERTISEMENT
Dengan latar belakang dari suku nomaden yang selalu hidup di atas kuda, dia membangun pasukan hanya dengan kekuatan kavaleri tanpa infanteri. Tentaranya berhasil mendisrupsi cara perang pada masanya dan mengakhiri perang dengan menggunakan benteng sebagai alat pertahanan utama.
Setelah menguasai bumi seluas itu, ia mendidik penerusnya, bagaimana meneruskan legacy yang akan ia tinggalkan. Empire-nya pun bertahan selama 7 abad berikutnya. Namanya abadi dan disakralkan para pengikutnya. Ketika dia mati, dia tidak ingin dimakamkan secara mewah, hanya tanda kecil, tidak ada emas atau harta yang dibawa mati. Selama 800 tahun lokasi makamnya dijaga ketat dan tidak ada yang tau persis di mana dia dikebumikan.
Namanya yang harum tersebut perlahan-perlahan dikotori oleh musuh-musuhnya, terutama dari bagian barat bumi ini. Musuhnya di barat kecewa karena setelah Temujin mengalahkan mereka, ia bahkan tidak melirik kekayaan alam yang ada di sana. Setelah ditaklukkan, daerah tersebut bahkan tidak dijarah kekayaannya.
ADVERTISEMENT
Ya, orang-orang eropa hari ini yang kita liat sok berkuasa, dahulu kala adalah bangsa super miskin yang tidak punya apa-apa.
Orang-orang eropa yang sangat miskin itu tersebut lalu belajar banyak dari peradaban yang dibangun oleh Temujin. Mereka belajar bagaimana Temujin dan rakyatnya membangun kerangka berpikir, yang pada hari ini mereka namai sebagai kerangka berpikir scientific. Mereka bahkan mengambil kata hurray, sebuah kata dari bahasa yang dipakai Temujin untuk menutup doanya pada Tuhannya. Hurray di bahasa Temujin berarti amin. Hurray inilah yang kemudian kita kenal sebagai hore dalam bahasa Indonesia.
Setelah mereka belajar dari Temujin, orang-orang eropa ini lalu menjelekkan nama Temujin, mengatainya sebagai bapak dari bangsa barbar. Sungguh kurang ajar. Mereka tidak mengakui pernah belajar dari Temujin, bahkan menjelek-jelekan dan mendiskriminasi keturunan Temujin.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, nama Temujin merupakan salah satu sumber inspirasi bagi yang mempelajari kebenaran dari kisah hidupnya. Namanya tetap abadi bahkan setelah 8 abad lamanya.
Inginkah nama kita juga abadi seperti Temujin? Apakah kita yang disibukkan dengan kegiatan harian, baik itu kuliah , kerja, bisnis bisa seperti Temujin? Kita yang kehilangan bird view dan gambaran besar bisa seperti Temujin?
Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberi kabar bahagia bahwa kita sedang diberi kesempatan untuk menuliskan nama kita di buku sejarah dunia.
Saya percaya bahwa sejarah itu selalu berulang dan kekuasaan itu selalu dipergilirkan di antara umat manusia.
Hari ini kita mengenal mesin hybrid sebagai mesin kombinasi antara combustion engine dengan electric motor. Tahukah kita bahwa term hybrid sudah ada sejak 100 tahun lalu. Waktu itu yang dihibridisasi adalah mesin uap dan dan combustion engine. Combustion engine dinilai sebagai masa depan menggantikan mesin uap. Dengan demikian berakhirlah dominasi Inggris sebagai negara penguasa digantikan oleh negara yang punya reserve oil banyak. Lalu muncul lah sosok-sosok seperti Rockefeller dan membuat dolar AS menjadi dominan, mengalahkan Sterling yang sudah lama berkuasa.
ADVERTISEMENT
Rockefeller masa itu seperti Musk pada hari ini. Dia mengadvokasi transisi dari uap ke oil, seperti Musk mengadvokasi dari oil ke listrik. Ternyata sejarah memang selalu berulang. Amerika memenangkan tender sebagai negara Adidaya berikutnya menggantikan Inggris karena punya oil yang banyak.
Lalu bagaimana dengan sekarang? Dengan Listrik, yang paling penting adalah cara untuk menyimpan listrik yang sudah dihasilkan. Di sini peran nikel menjadi sangat krusial. Nikel akan seperti oil di awal abad ke 20. Indonesia kali ini diberikan kesempatan untuk bisa naik di panggung percaturan kekuasaan dunia yang lebih serius. Ditambah dengan bonus demografi, infrastruktur yang terus digenjot dan diaspora yang mulai balik ke Indonesia untuk membangun negara, Indonesia kini menjadi contender kuat untuk mendominasi dunia.
ADVERTISEMENT
Setiap bangsa punya satu kali slot kesempatan untuk menjadi negara maju. Di Jepang ada restorasi meiji, Jerman ada wirtschaftswunder, Korea ada keajaiban Sungai Han. Negara-negara tersebut sukses mengeksekusi kesempatan sekali seumur hidup dengan sangat baik dan menjadi pemenang. Kini kita sedang diberikan kesempatan tersebut. Hanya untuk kita, ya yang hidup pada hari ini, generasi kita. Inilah kesempatan kita bisa menuliskan nama kita dengan tinta emas pena sejarah. Mari kita bangun negara kita sebagai negara baterai dan semikonduktor!
Lalu bagaimana nasib rupiah? Dolar yang kini berumur lebih dari 80 tahun lambat laun mulai kehilangan keperkasaannya. Banyak negara mulai mencoba untuk menggunakan mata uang sendiri dalam perdagangan, walaupun tentu saja CIA tidak akan tinggal diam. Indonesia sudah mulai berdagang tanpa dolar dengan China.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, kalau begitu bukankah renminbi yang akan menang tender menjadi mata uang dunia selanjutnya? Menurut saya setelah kejatuhan dolar akan ada status quo. Di situlah kesempatan Rupiah bisa mencuri kesempatan. Panggil saya sebagai orang yang sangat optimis dan setengah berkhayal tapi saya yakin dengan peluang negara kita.
Siapa yang percaya bahwa bukhara, tempat asalnya Imam bukhari ditaklukkan bukan oleh barat tapi oleh kerajaannya Temujin? Temujin yang bahkan diremehkan oleh orang muslim pada saat itu karena hanya dianggap suku bar-bar, bisa mengambil alih wilayah yang dikuasai oleh militer muslim, militer terkuat di zamannya. Seperti ini lah saya melihat peluang rupiah menjadi mata uang dunia selanjutnya.
Sebagai penumpang pesawat saat take off, kita tidak bisa melihat seberapa hebatnya pesawat kita. Bayangkan, burung besi yang bisa terbang menukik ke udara. Sebagai penumpang pada saat take off, kita justru merasakan tekanan di telinga yang tidak nyaman. Seperti itulah posisi kita sekarang pada percaturan dunia. Take off adalah masa kritis dalam dunia penerbangan, kalau take off nya gagal, kecelakaan tak terelakkan. Ingat, dalam satu penerbangan, hanya ada satu kali take off.
ADVERTISEMENT
Salam Jembatan.