Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Limbah Budidaya Lele Disulap Menjadi Pupuk Organik di Desa Lawangaji, Batang
18 Agustus 2024 0:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Raynazza Anditra Khawarizmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lawangaji, Batang (29/07) – Inovasi berbasis lingkungan kembali hadir dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP). Tim KKN 2 Tahun 2024, dipimpin oleh Raynazza Anditra Khawarizmi, berhasil mengubah limbah budidaya lele di Desa Lawangaji, Kabupaten Batang, menjadi pupuk cair organik yang bermanfaat bagi pertanian setempat.
ADVERTISEMENT
Desa Lawangaji merupakan daerah yang cukup berkembang dalam budidaya lele. Namun, limbah budidaya yang dihasilkan, seperti air bekas kolam, sisa pakan, dan kotoran lele, sering kali menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air dan bau yang tidak sedap. Berangkat dari permasalahan ini, Raynazza dan tim KKN berupaya memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk cair organik yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Dalam program ini, limbah budidaya lele diproses melalui metode fermentasi menggunakan bahan tambahan seperti gula merah dan larutan EM4 (Effective Microorganisms). Hasil akhirnya adalah pupuk cair yang kaya nutrisi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki kualitas pertumbuhan tanaman.
“Kami ingin mengurangi dampak pencemaran dari limbah budidaya lele dan sekaligus memberikan solusi bagi petani lokal dalam mendapatkan pupuk yang lebih ekonomis,” ujar Raynazza. Menurutnya, pupuk cair organik ini memiliki keunggulan dalam memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan efisiensi serapan nutrisi oleh tanaman.
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi pupuk cair, tim KKN UNDIP juga memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Lawangaji mengenai cara pembuatan pupuk cair organik ini. Pelatihan tersebut diikuti oleh peternak lele lokal, yang antusias mempelajari metode pengolahan limbah yang praktis dan menguntungkan. Raynazza menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.
Keberhasilan program ini menandai pentingnya inovasi berbasis komunitas dalam menangani isu lingkungan. “Kami berharap program ini bisa menjadi solusi jangka panjang dan berkelanjutan untuk Desa Lawangaji, terutama dalam pengelolaan limbah budidaya lele yang lebih baik,” tutup Raynazza optimis.