Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Kenaikan Harga Minyak Goreng Serta Cara Penghematannya
25 Juni 2022 6:25 WIB
Tulisan dari Raynoor Wachyudin Abel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara berkembang yang menjadikan minyak goreng sebagai salah satu komoditas yang paling diandalkan dari bahan pokok lainnya. Minyak goreng memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Minyak goreng yang sering dihasilkan oleh Indonesia merupakan minyak goreng yang berbahan dasar kelapa sawit. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa kelapa sawit juga memiliki pengaruh yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, harga crude palm oil (CPO) di mata dunia sedang naik-naiknya. Kenaikan harga CPO di dunia juga turut serta mempengaruhi harga di lokal. Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi meningkatnya harga minyak nabati lainnya dikarenakan gangguan pasokan akibat konflik antara Rusia-Ukraina. Selain itu, diberlakukannya kebijakan larangan sementara ekspor kelapa sawit oleh Indonesia ikut mempengaruhi peningkatan harga CPO.
Harga CPO untuk kontrak Juli 2022 naik 0,02% menjadi MYR 4.689 per ton. Selama sepekan terakhir, harga komoditas ini anjlok hingga 17,49%. Kenaikan yang sama terjadi pada harga CPO kontrak Agustus 2022 yang naik 1,12% menjadi MYR 4.617 per ton. Lalu, untuk kontrak bulan September 2022 harganya naik 1,64% menjadi MYR 4.573 per ton.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak pihak yang terdampak akibat kenaikan harga ini, mulai dari pedagang hingga ibu rumah tangga. Dari sisi pedagang, khususnya pedagang yang menekuni usaha kuliner, tentu akan menaikkan harga makanannya pula. Sebab, saat ini minyak adalah salah satu kebutuhan primer dalam kegiatan masak-memasak. Misalnya adalah pedagang yang memproduksi kerupuk yang berlokasi di wilayah Bekasi.
Berdasarkan data Desember 2021 saja, minyak goreng di Bekasi sudah mencapai kenaikan hingga 41,5% per kilogramnya. Tentu harganya semakin meningkat dari hari ke hari. Tidak hanya pedagang, ibu rumah tangga pun juga turut terkena imbasnya. Ibu rumah tangga perlu pelit terhadap minyak yang akan digunakan, karena harga minyak yang mahal tersebut. Beberapa ibu rumah tangga bahkan menggunakan minyak goreng berkali-kali bahkan sesedikit mungkin agar dapat mengirit jumlah minyak goreng yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Inflasi dan kenaikan harga barang, khususnya minyak goreng ini semakin lama semakin menggerogoti rakyat. Oleh sebab itu, sembari pemerintah berbenah dan menyelesaikan masalah ini, rakyat juga harus mulai bisa melakukan penghematan dan mengurangi penggunaan minyak goreng di kehidupan sehari-hari.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga minyak ini adalah dengan menggunakan minyak goreng terbaik. Selalu ingat bahwa terbaik tidak selalu mahal. Kemudian, masyarakat juga dapat mulai menggunakan minyak sesuai kebutuhan, sehingga tidak ada lagi minyak yang terbuang dengan jumlah yang banyak. Masyarakat juga dapat menggunakan minyak yang telah dipakai lagi, namun dengan syarat-syarat tertentu. Terakhir, para rakyat juga dapat mulai memerhatikan suhu minyak yang digoreng, sebab suhu dapat mempengaruhi jumlah minyak yang terserap dalam makanan. Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut, maka rakyat juga dapat menghemat selagi pemerintah memperbaiki apa yang mereka bisa perbaiki.
ADVERTISEMENT