Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Politik Bitcoin
20 Oktober 2022 21:23 WIB
Tulisan dari Realino Nurza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Harga Bitcoin satu tahun terakhir tidaklah mengutungkan, banyak investor spekulan menyesal dengan tergerusnya nilai Bitcoin sampai dengan 68%. Sebuah situasi yang menyakitkan karena membeli pada sa'at harga sedang dipuncak. Lalu apakah layak dana yang sudah masuk ditarik kembali. Dengan menanggung kerugian kehilangan lebih dari setengah nilai ketika membeli. Bagi investor yang masuk dan berinvestasi pada bitcoin tanpa pendalaman yang cukup mungkin tulisan pendek ini bisa membantu menambah referensi ramalan masa depan tentang akan seperti apa Bitcoin dalam kehidupan umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, artikel ini bukanlah nasihat keuangan atau saran investasi. Semata mata opini penulis dari pengamatan 2 tahun bergaul dan mengikuti komunitas dan perorangan yang meyakini Bitcoin sebagai anti tesa dari ketidak seimbangan ekonomi dunia. Penulis tidak mau mengatakan ini adalah bagian dari wawasan penulis membaca keadaan, tetapi lebih pada upaya menangkap tanda tanda alam, serta narasi di ruang publik.
Penulis ingin sedikit mengutip bagaimana mata uang negara di dunia menderita oleh dominasi dolar. Dan keterpurukan mata uang kita juga adalah catatan penting dalam membaca fenomena ini. Pertanyaan sederhana dan patut untuk dipikirkan ulang , jarak nilai tukar yang makin parah adalah tanda tanda Rupiah tidak punya daya tawar yang cukup menghadapi Dolar. Dan kenyataan tersebut adalah bentuk relasi kuasa yang tidak biasa, dan hanya bisa dipahami oleh kita yang aktif melihat interaksi antar bangsa dan sedikit bumbu politik dalam hubungan tersebut. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi pada Euro, Yen dan Pound. Mata uang yang sejatinya adalah aliansi Dolar. Namun kenyataannya, Dolar sebagai mata uang aliansi negaranegara besar tersebut tidak pandang bulu ketika dominasinya terganggu. Sehingga penguatan Dolar secara politik bertujuan untuk menstabilkan Inflasi di negeri paman sam tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan mengorbankan aliansi dan non aliansi. Tentu akan mengutungkan para pemegang dolar baik warga negara maupun bukan. Kenikmatan yang hanya bisa dirasakan jika anda atau saya hidup dengan Dolar dan bertransaksi menggunakannya. Ini adalah persenjataan yang tidak pernah kita sadari. Karena paman sam sebagai negara, lebih dahulu memahami bahwa mata uang bisa sebagai alat untuk menundukan negara lain. Dan menjadikan seluruh warga negaranya dengan label Dolar bisa merepresentasikan kekuatan tersebut. Sederhana tetapi dalam 3 tahun ke depan akan menjadi derita bagi negara yang tidak cukup mampu melihat strategi relasi kuasa ini.
Lalu apa hubungannya dengan Bitcoin?. Tentu saja ada, jika Dolar tergantikan oleh Bitcoin sebagai Aset Cadangan, maka dolar akan loyo, serta kehilangan kuasanya. Dan pada sa'at ini terjadi, pemegang Bitcoin akan sangat diuntungkan karena tanpa ada kemungkinan dikendalikan oleh otoritas sebuah negara atau sekelompok orang. Serta dengan jumlah yang tetap, menjadikan Bitcoin sebagai senjata moneter bagi pemegangnya. Dengan kemampuan serta nilai tumbuh yang tidak terbatas. Dan tentu menjadi alat tukar yang paling netral bagi negaranegara yang sedang menghadapi perselisihan politik dan keamanan. Selain mendorong pasar bebas sebagai mekanisme yang terbuka bagi siapa pun. Karena dunia digital dengan koneksi internet tidak terhindarkan. Kegagalan banyak negara dalam menciptakan inklusi keuangan diselesaikan oleh Bitcoin. Sehingga keterbelakangan yang datang dari kegagalan perbankan dan moneter berbalik arah menjadi sebuah keunggulan yang tercipta dari keadaan.
ADVERTISEMENT
Bitcoin berpolitik bukan karena dorongan para exchange atau investor. tetapi karena indikator negara masa depan berbasis digital menjadikan Bitcoin berada dalam posisi yang unggul.