Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
6 Fakta Negatif di Balik Kepopuleran Sebuah Drama Korea
19 Juni 2020 15:51 WIB
Tulisan dari Review Drakor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Drama Korea dikenal dengan kepopuleran serta konsep kesempurnaannya. Disebut sempurna karena pihak produksi selalu berusaha keras untuk memproduksi drama Korea yang berkualitas dan tanpa cela demi menarik minat penonton.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah kamu di balik kesuksesan drama Korea, proses produksinya ternyata tak selamanya indah? Mulai dari lokasi syuting yang mirip medan perang hingga perseteruan antara pihak-pihak terkait sering terjadi.
Berikut ini enam fakta negatif di balik kepopuleran drama Korea.
1. Kecelakaan di lokasi syuting
Insiden kecelakaan di lokasi syuting drama Korea sudah sangat sering terjadi. Hal ini bisa menimpa siapa saja, termasuk kru produksi dan bintang pemeran.
Misalnya saja yang terjadi pada drama 'Hwayugi'. Pada saat proses persiapan syuting, seorang kru produksi terjatuh dari ketinggian lebih dari 3 meter. Kala itu ia dilaporkan sedang memasang lampu gantung atas permintaan seorang produser. Kru tersebut mengalami patah tulang punggung dan pinggul, juga mengalami tanda-tanda pendarahan otak.
Kecelakaan di lokasi syuting juga pernah dialami oleh Song Joong Ki saat melakukan adegan laga di drama 'Descendants of the Sun'. Ia mengalami luka di bagian lengan kanan yang patah karena ligamennya pecah. Akibatnya ia membutuhkan waktu 8 minggu untuk sembuh total.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2016 silam, Oh Ji Eun mengalami cidera pada pergelangan kaki yang cukup parah saat syuting drama 'Blow Breeze'. Akibatnya ia terpaksa meninggalkan produksi drama di tengah jalan dan menjalani operasi.
2. Durasi kerja yang ekstrem
Pada tahun 2018, industri hiburan Korea dikejutkan dengan meninggalnya seorang kru produksi drama 'Still 17'. Kru yang tak diketahui namanya itu ditemukan meninggal di rumahnya. Kabarnya, ia meninggal efek terlalu lelah akibat panjangnya jam kerja serta cuaca panas ekstrem yang sedang melanda Korea Selatan. Namun belakangan diungkapkan kalau kru produksi tersebut meninggal karena sakit yang sudah lama dideritanya.
Masalah akibat jam kerja yang ekstrem juga dialami oleh seorang staf drama 'Drinking Solo'. Lee han Bit, seorang asisten produser untuk drama 'Drinking Solo', ditemukan tewas akibat gantung diri. Enam bulan usai kepergian Lee Han Bit, adiknya Lee Han Sol pun mengungkapkan isi pesan terakhirnya.
Dalam suratnya Lee Han Bit menulis bahwa ia dipaksa bekerja tanpa henti selama 55 hari dengan waktu libur hanya 2 hari saja. Ia harus memaksa dirinya untuk bekerja 20 jam per hari, tidur 2-3 jam lalu bekerja lagi. Lee Han Bit juga harus menahan rasa lelah untuk membuat hasil yang diinginkan perusahaan. Meski begitu, pihak CJ E&M selaku pihak perusahaan produksi menyangkal semua tudingan itu.
ADVERTISEMENT
3. Pemeran yang jatuh sakit akibat kelelahan
Keadaan lokasi syuting drakor layaknya medan perang bagi para pemain dan kru untuk menyelesaikan syuting yang diburu waktu. Rasa lelah akibat syuting yang panjang bukan hanya dirasakan oleh kru tetapi juga para bintang pemeran.
Di balik kepopuleran drama 'Crash Landing on You', ternyata ada pengalaman pahit yang dirasakan oleh sang tokoh utama, Son Ye Jin. Ia sempat dilarikan ke unit gawat darurat. Ia mengalami kelelahan karena jadwal syuting yang padat dan terlalu banyak bekerja.
Kejadian serupa juga pernah dialami oleh Do Ji Won. Aktris ini mengalami iskemik yaitu adanya penyumbatan di saluran pembuluh darah yang diakibatkan karena terlalu lelah saat syuting drama ‘My Daughter, Geum Sa Wol’. Kejadian ini membuat sang aktris harus menjalani perawatan sehingga jadwal syuting ‘My Daughter, Geum Sa Wol’ diteruskan setelah ia keluar dari rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, Kim Jung Hyun sempat membuat kehebohan. Proses syuting yang melelahkan saat membintangi drama 'Time' membuat sleeping and eating disorder yang dialaminya memburuk. Demi mendapatkan perawatan yang lebih baik, ia pun hengkang dari 'Time' yang saat itu masih on-going.
4. Tekanan kerja yang berat
Han Ye Seul pernah melarikan diri ke Los Angeles tanpa memberi tahu siapa pun di tengah-tengah proses produksi drama 'Spy Myung-ol'. Padahal saat itu ia merupakan pemeran utama dari drama yang tayang di tahun 2011 itu.
Namun tak sampai 48 jam, Han Ye Seul kembali ke Korea dengan pakaian yang sama saat ia pergi ke Los Angeles. Kepada media, aktris 28 tahun ini mengaku merasa kelelahan karena kondisi kerja yang sangat ekstrem. Ia dilaporkan harus bekerja berjam-jam dan syuting sepanjang malam. Tekanan kerja yang dialaminya membuat fisik dan mentalnya kelelahan.
ADVERTISEMENT
5. Perselisihan pemeran utama dengan sutradara
Untuk menghasilkan sebuah drama yang sempurna tentu diperlukan kerja sama di antara semua pihak-pihak terlibat. Akan terjadi sebuah kekacauan bila tak ada kerja sama yang baik, terutama di antara sutradara dan pemeran utama.
Kejadian ini pernah dialami oleh Park Hae Jin saat membintangi drama 'Cheese in The Trap'. Sebuah rumor menyebutkan kalau ia dan sutradara tak akur sehingga porsi kemunculannya dalam drama itu mulai sedikit di episode-episode akhir. Bukan hanya itu, ia yang merupakan pemeran utama tak ditampilkan di adegan terakhir 'Cheese in The Trap'. Namun hingga kini belum ada kejelasan terkait rumor ini.
Aktris Go Hyun Jung juga pernah terlibat pertengkaran dengan sutradara drama 'Return' saat proses syuting sedang berlangsung. Insiden ini membuat Go Hyun Jung hengkang dari produksi drama. Padahal ia adalah pemeran utama dan drama baru tayang 14 dari total 34 episode.
ADVERTISEMENT
6. Gaji yang tak dibayar
Tak selamanya semua orang yang terlibat dalam sebuah produksi drama akan dibayar ontime. Dalam beberapa kasus banyak rumah produksi yang telat membayar para karyawannya bahkan para pemeran utamanya.
Pada akhir 20017, Go Hye Sun menuntut sebuah perusahaan karena gajinya tak kunjung diberikan. Ia seharusnya menerima 260 juta won (sekitar Rp 3,2 miliar) dari perusahaan produksi usai memerankan tokoh utama dalam sebuah drama yang tayang pada 2011. Pengadilan telah mengeluarkan perintah agar perusahaan terkait membayar utang tersebut, namun gagal selama 6 tahun terakhir.
Ada juga kasus yang terjadi pada drama 'Four Man'. Proses syuting yang berlangsung pada Juli 2018 terpaksa dihentikan karena para staf produksi mogok kerja. Demo ini merupakan buntut dari protes yang dilakukan kru drama karena belum menerima gaji. Perusahaan Victory Contents Co. selaku pihak produksi tak kunjung membayarkan gaji para kru drama selama empat bulan masa proses syuting.
ADVERTISEMENT
Untuk menyelesaikan masalah ini, sang produser sempat menggunakan uang pribadi untuk membayar para kru selama tiga bulan. Akibat dari persoalan ini, 'Four Man' tak kunjung diproduksi hingga saat ini.