Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
‘Love Happens’, Self-Healing dari Trauma Masa Lalu
17 September 2020 15:08 WIB
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trauma akan sesuatu yang buruk di masa lalu adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang. Tidak hanya menakutkan di masa itu, saat kejadian tersebut terjadi, namun juga menakutkan di masa kini. Mengapa menakutkan? Karena walau hal buruk tersebut terjadi di masa lalu, namun hal itu tetap menghantui. Dan saat ini, jika kita masih merasa bersalah, tertekan dan takut, sebetulnya kesedihan itu tidak pernah kemana-mana.
Burke Ryan (Aaron Eckhart), seorang self-help guru dan juga penulis buku, menemukan bahwa ia masih terjebak dalam kesedihan dan perasaan bersalah atas kematian istrinya. Walau ia telah sukses memberikan nasihat melalui bukunya yang terjual laris di seluruh negeri dan workshop di berbagai kota, ia masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Ia merasakan hal tersebut saat ia harus memberikan workshop di Seattle, kota asal istrinya.
Di Seattle, saat tengah menjalani workshop, Burke bertemu dengan Eloise (Jennifer Aniston), seorang pemilik toko bunga yang tengah mengirimkan bunga untuk hotel, tempat Burke menginap. Burke mengajaknya makan malam. Sejak saat itu, keduanya semakin dekat dan Burke tidak menyangka, kehadiran Eloise mampu membuatnya berdamai dengan kematian istrinya.
ADVERTISEMENT
Love Happens disutradarai oleh Brandon Camp dan rilis pada 2009. Film dengan genre drama sukses mencuri perhatian dengan deretan aktor yang memerankan tokohnya. Sebut saja Aaron Eckhart (The Dark Knight, No Reservations), Jennifer Aniston (Friends, He’s Just Not That Into You), Judy Greer (13 Going on 30, 27 Dresses) dan Dan Fogler (Fantastic Beasts and Where To Find Them).
Namun untuk ukuran film drama romantis, film ini tidak dapat menyuguhkan chemistry antara Burke dan Eloise. Hanya gestur-gestur kecil yang dilakukan, baik Burke maupun Eloise, namun tidak ada ‘gong’ yang membuat penonton merasakan adanya hubungan yang riil di antara keduanya.
Demikian pula dengan proses penyembuhan diri sendiri yang Burke lakukan atas dirinya. Meskipun ia sukses membantu banyak orang mengatasi kesedihan akan kehilangan orang yang tercinta melalui buku bestsellernya, ia masih belum bisa menerapkannya pada diri sendiri. Penonton diberikan fakta bahwa ia adalah penulis sukses yang mengubah hidup banyak orang melalui bukunya. Namun, penonton tak mendapatkan isi dan gambara mengenai buku tersebut. Hanya disebutkan sedikit, saat Burke menjalani sesi foto dan fotografer meminta alkohol untuk Burke, ia menolak karena tertulis di bab 12, “Alcohol’s no more cure all than a Band-Aid in a bullet wound.” Hanya sedikit penonton diberikan petunjuk soal isi buka Burke, sehingga proses penyembuhan ini terasa kurang ‘dalam’.
Namun jalan cerita serta pesan moral yang ingi disampaikan oleh Love Happens dapat tersampaikan, bahwa setiap orang pasti punya pengalaman yang tidak menyenangkan. Ada kesedihan, ada kekecewaan, dan ada trauma. Namun itulah hidup. Burke mengajarkan kita bahwa sesulit apapun keadaannya, kita harus tetap move on dan melanjutkan hidup. Jangan biarkan diri kita ‘mati’ saat kita menghadapi kematian orang yang kita cintai.
ADVERTISEMENT
Untuk Anda pencinta film drama romantis, Love Happens bisa jadi salah satu pilihan yang tepat untuk disaksikan bersama dengan orag terkasih. Film ini dapat Anda saksikan di Netflix.