Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Seni Tari Mencintai Diri Sendiri dan Film Kucumbu Tubuh Indahku
18 Mei 2022 21:24 WIB
Tulisan dari Reynald Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Lengger Banyumas adalah salah satu kebudayaan lintas gender Asli Banyumas yang awalnya sebagai bentuk rasa syukur dalam sebuah acara setelah panen raya rakyat agraris Banyumas, Tari Lengger Lanang Banyumas diiringi dengan musik gamelan tradisional yang disebut dengan calung. Alat musik utama gamelan calung terbuat dari bambu wulung (ungu kehitaman), kenong, gambaniih ng, gong, kedang dan beberapa alat musik tradisional lainnya
ADVERTISEMENT
Tarian ini dibawakan oleh laki – laki yang berdandan seperti perempuan sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen dibagian pinggang serta dilengkapi pula dengan selendang yang dipakau untuk menari, “kata Lengger terdiri dari leng dan jengger yang memiliki arti disangka perempuan ternyata seorang laki-laki,” Ucap Rianto (pelaku seni Tari Lengger Lanang Banyumas)
Seni Tari Lengger Banyumas tak hanya menari, Sang penari juga menyampaikan pesan mengenai mencintai diri sendiri untuk memahami apa yang tubuh sang penari inginkan dan merasa syukur atas dirinya. Cerita Rianto (sang penari ) yang sangat menarikdikulik ini menjadikan Sutradara Film Besar mengangkatnya sebagai premise atau ide untuk dijadikan Film “Kucumbu Tubuh Indahku”
ADVERTISEMENT
Film Kucumbu Tubuh Indahku memiliki sinopsis Kisah perjalanan hidup Juno, sejak kecil hingga dewasa menjadi penari, di sebuah desa di Jawa, yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki - laki. Kehidupan Juno kecil adalah kehidupan peleburan tubuh maskulin dan feminin yang terbentuk alami oleh kehidupan desa dan keluarganya, namun perjalanan hidupnya selanjutnya adalah perjalanan kehidupan penuh trauma kekerasan tubuh. Trauma kekerasan politk yang dialami Ayahnya menjadikan Juno hidup sendiri . Kehidupan masa kecil Juno serba sendiri di desa miskin menjadikan dirinya menjadi ibu dan bapak bagi kehidupannya. Juno dalam kesendirian melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya
Ceritakan pencarian jati diri sang penari film ini berhasil mendapatkan 8 penghargaan Piala Citra tahun 2019, masuk dalam kategori Best International Feature Film dan 11 Nominasi FFI
ADVERTISEMENT