Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jejak Kali Sonto: Mahasiswi KKN Undip Angkat Cerita Legenda dalam Buku Bilingual
18 Agustus 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari ria putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertajuk "Membukukan Cerita Rakyat dalam Buku Bilingual" dilaksanakan di Kelurahan Jagalan, Kota Surakarta. Program ini digagas oleh Ria Putri Rahma Dewi, seorang mahasiswi Universitas Diponegoro jurusan Sastra Inggris dengan tujuan untuk menjaga dan memvalidasi cerita rakyat agar tidak hanya diwariskan dari mulut ke mulut yang rentan terdistorsi, tetapi juga terdokumentasikan dengan baik dalam bahasa indonesia maupun bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dimulai pada Rabu, 7 Agustus 2024, dengan wawancara bersama Mbah Lawu, seorang tokoh masyarakat yang sangat memahami sejarah dan legenda di Desa Jagalan. Mbah Lawu menjadi narasumber utama yang memberikan informasi mendalam mengenai cerita rakyat setempat. Setelah wawancara awal, Ria melanjutkan dengan menulis draf cerita dan mengadakan pertemuan lanjutan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, untuk meninjau kembali hasil penulisan bersama narasumber. Selain berbagi cerita, Mbah Lawu juga menciptakan sebuah tembang yang menceritakan kisah Kyai Sonto, menambah dimensi artistik dan budaya pada legenda tersebut.
Cerita yang dipilih untuk dibukukan adalah legenda "Kyai Sonto," yang sebelumnya pernah diangkat dalam drama kolosal Hajatan Ageng Jagalan (HAJ) 2024. Kyai Sonto, atau yang dikenal juga dengan nama Santa Darma, adalah seorang pemuda yang menjadi buronan Belanda pada masa perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta. Setelah melarikan diri, ia menetap di Jagalan dan mengabdikan hidupnya di sekitaran sana. Kisah pengabdiannya yang tak kenal lelah, seperti membantu orang menyeberangi sungai dan membersihkan sungai, membuat namanya diabadikan di sepanjang sungai Jagalan yang kini dikenal sebagai Kali Sonto
ADVERTISEMENT
Setelah proses penulisan dan revisi selesai, buku yang berisi cerita rakyat tersebut diserahkan kepada Perpustakaan Kampung Jagalan pada Selasa, 13 Agustus 2024. Buku ini disusun dalam format bilingual, memuat cerita dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas. Buku tersebut kemudian didonasikan kepada Perpustakaan Kampung Jagalan untuk memperkaya koleksi dan mendukung pelestarian budaya lokal. Diharapkan, dengan adanya dokumentasi ini, masyarakat tidak hanya dapat menjaga cerita rakyat mereka, tetapi juga memperkenalkannya kepada generasi mendatang dan masyarakat luas secara umum.