Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Momen Idul Fitri yang Terasa Singkat
2 Juni 2022 21:32 WIB
Tulisan dari Rian Herdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lebaran hari kemarin memang menjadi hari yang sangat spesial bagi seluruh umat muslim di dunia tak terkecuali bagi penulis sendiri. Lebaran kali ini menjadi sangat spesial karena penulis untuk pertama kalinya merasakan salat sunnat idul fitri di kampung halaman. Tidak terasa sebulan penuh kita menjalani puasa dan sekarang kita sudah kembali memasuki bulan Syawal. Rasanya baru kemarin bulan Ramadhan datang.
ADVERTISEMENT
Seperti biasa tradisi lebaran pun dijalani oleh semua warga di kampung halaman penulis. Seperti saling bersalam-salaman dan memaafkan selepas salat sunnat idul fitri, dan berkunjung ke makam untuk mendoakan sodara-sodara yang sudah meninggal. Saling berkumpul di rumah nenek pun menjadi tradisis paling wajib untuk dilakukan karena semua keluarga berkumpul di satu rumah. Saling memaafkan dan bertanya kabar satu sama lain. Memakan makanan khas lebaran seperti opor ayam, ketupat, kue nastar, dan aneka makanan khas lebaran lainnya.
Berkumpulnya semua keluarga dirumah menjadikan suasana rumah menjadi lebih hidup. Tidak hanya berkumpul di satu rumah. Berkunjung ke rumah sodara yang jauh pun menjadi tradisi sendiri setiap lebaran. Mudik bersama keluarga menjadi hal yang sangat diingat oleh penulis bersama-sama mengunjungi sodara yang jauh hanya untuk saling memaafkan. Namun yang menjadikan hal spesial adalah cerita di perjalanan mudiknya. Banyak sekali cerita ketika mudik, seperti terjebak macet dan hal-hal lain yang tidak terduga.
ADVERTISEMENT
Meski begitu entah kenapa penulis merasakan lebaran kali ini berlangsung sangat singkat sekali. Dan ternyata penulis merasakan hal itu tidak sendirian banyak teman-teman yang merasakannya juga. Euforia lebaran yang terasa begitu singkat, entah apa yang menjadi penyebab lebaran kali ini terasa singkat. Mungkin lebaran kali ini terasa singkat itu karena umur penulis yang terus bertambah dan kesibukan yang terus datang pada saat lebaran menjadikan penyebab lebaran kali ini terasa sangat cepat sekali.
Tidak seperti sewaktu kita kecil, lebaran menjadi terasa sangat spesial dan euforia begitu terasa sekali. Beranjak dewasa hal itu pun hilang, lebaran menjadi terasa sangat singkat sekali dan hal-hal yang begitu spesial sewaktu kecil tidak didapatkan semenjak dewasa. Ya contohnya saja adalah uang thr. Sewaktu kecil kita banyak mendapatkan uang thr dari sodara-sodara yang memberi, beranjak dewasa malah kebalikannya, kita yang dituntut harus memberi uang thr kepada keponakan-keponakan yang ada. Hal ini pun menjadi sangat berat bagi kita yang belum mempunyai penghasilan.
ADVERTISEMENT
Lebaran yang singkat tidak boleh menjadi alasan kita tidak berubah. Kita harus bisa berubah dari semenjak bulan Ramadhan. Menjadi dewasa bukan hal yang patut kita sesali, lebaran yang singkat ini pun harus kita syukuri dan ambil hikmahnya. Pertinggi rasa syukur kita, jadikan lebaran kemarin cerminan untuk diri kita menjadi lebih baik.