Konten dari Pengguna

Manfaat Artificial Intelligence terhadap Perilaku Konsumen yang Wajib Kamu Tahu!

Richard Goenawan
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia
7 Agustus 2021 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Richard Goenawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Artificial Intelligence. Sumber: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Artificial Intelligence. Sumber: Canva

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia.

ADVERTISEMENT
Menurut Mcleod dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, AI merupakan sistem komputer yang bisa melakukan pekerjaan yang umumnya membutuhkan tenaga manusia atau kecerdasan manusia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pun halnya manusia, AI merupakan teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan pengetahuannya. AI membutuhkan pengalaman dan data supaya kecerdasannya bisa menjadi lebih baik lagi.
Artificial Intelligence sebagai salah satu cabang dari ilmu komputer juga menekankan untuk penciptaan mesin cerdas yang dapat berpikir atau berperilaku layaknya otak manusia. AI sendiri telah menjadi bagian yang sangat penting dalam sejarah teknologi dan bagian yang sangat terkenal dalam industri teknologi. Singkatnya, AI adalah algoritma komputer yang didesain untuk membuat keputusan dan dibuat dengan meniru cara kerja otak manusia.
Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning dan self-correction. AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh manusia. Hal yang cukup menarik dari AI adalah ia mampu melakukan self-correction atau mengoreksi diri sendiri. Hal yang lazim diungkapkan mengenai AI antara lain adalah “Jika aku tidak pernah menang, maka setidaknya aku tidak boleh kalah”. Betul, AI memang diprogram untuk terus belajar dan membenahi diri sendiri dari kesalahan yang pernah dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan era digital yang begitu pesat berdampak pada hampir sebagian besar kehidupan, termasuk pada perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. Kesesuaian produk saat pemakaian menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Tak jarang, mesti sudah ada contoh foto penggunaan produk, tetap dapat mengecoh konsumen, dan seringkali produk yang dipesan tidak sesuai dengan foto produknya.
Namun tentunya ditemukan solusi untuk masalah ini, melalui penggunaan AI di industri e-Commerce, khususnya di bidang fashion, AI dapat membantu konsumen bereksperimen, dan mencoba produk sebelum mereka membeli produk tersebut. Konsumen juga dapat memadukan gaya berpakaian yang cocok. AI akan mengenali gaya pakaian mana yang cocok untuk para konsumen, sehingga mengambil keputusan pembelian yang lebih cepat.
Menurut eMarketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang pada 2018. Kondisi ini juga diyakini semakin bertambah seiring dengan Pandemi yang melanda hingga saat ini, dimana aktivitas yang dilakukan menggunakan smartphone meningkat drastis. Maka dari itu, bukan tidak mungkin bila nantinya seluruh kegiatan e-Commerce mulai beradaptasi dengan penggunaan AI yang bertujuan untuk membantu konsumen dalam menikmati kegiatan konsumsinya lebih lagi. Apalagi, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan AI sangat membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan kepuasan konsumen serta menjaga loyalitas konsumen.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, tujuan AI adalah untuk memberikan kemampuan untuk mengolah input dan menjelaskan output pada perangkat lunak. AI akan menyediakan interaksi yang mirip manusia dengan perangkat lunak dan menawarkan dukungan keputusan untuk tugas tertentu.