Konten dari Pengguna

Generasi Milenial adalah Rahasia di Balik Kesuksesan Film Disney

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
5 Agustus 2019 14:09 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi Disney Castle Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Disney Castle Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Milenial adalah nama umum di Eropa dan Amerika Serikat. Yang setara dengan apa yang sering kita sebut pasca-80-an dan pasca-90-an. Nostalgia generasi milenial adalah rahasia di balik keuntungan besar bagi Disney.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, pembuatan ulang film Disney 'Beauty and the Beast' ditayangkan. Pada saat itu, kekuatan utama audiensi adalah anak-anak milenial. Yang berusia 26 hingga 34 tahun. Dengan kata lain, sebagian besar orang yang membeli tiket untuk film ini adalah kaum milenial atau anak-anak mereka. Anggaran pembuatan film sekitar USD 160 juta, dan box office global terakhir mencapai USD 1,26 miliar.
Jadi, mengapa milenial sangat menyukai film-film itu?
Di era pertumbuhan mereka, dari akhir 1980-an hingga 1990-an, film animasi Disney memasuki era terbaik. Setiap film yang dirilis selalu berhasil, seperti 'Beauty and the Beast', 'Aladdin', 'Lion King', dan 'Little Mermaid'.
Pada masa itu, generasi milenial masih anak-anak. Film animasi klasik menjadi kenangan indah saat mereka masih kecil. Sekarang, pembuatan ulang film Disney memungkinkan mereka menyatukan anak-anak mereka untuk mengenang dan menghidupkan kembali cerita yang mereka sukai. Perasaan nostalgia itulah yang telah menjadi jaminan kesuksesan box office Disney.
ADVERTISEMENT
Hal ini berkaitan dengan munculnya teknologi baru saat itu, yaitu rekaman video. Yang tidak hanya ditampilkan di bioskop, tetapi juga di rumah. Banyak kartun yang dirilis di bioskop juga dirilis dalam kaset video, memungkinkan generasi milenial menonton film klasik itu berulang-ulang di rumah. Menyanyikan lagu-lagu dan menghafal slogan atau perkataan klasik di dalam film. Dengan penayangan yang berulang-ulang, karya-karya klasik itu dicetak dengan jelas dalam ingatan mereka.
Pembuatan ulang film Disney klasik bukan karena mereka kekurangan inovasi. Melainkan, mereka sangat mengerti di mana tambang emas itu berada.
Ekonomi Nostalgia
'Beauty and the Beast' adalah salah satu International Program (IP) klasik terlaris dari Disney.
Metode pertama, mengulang produksi pengalaman masa lalu ke zaman now. Pembuatan ulang film-film versi nyata Disney adalah contoh terbaik. Mereka menggunakan bintang film terpopuler saat ini dibantu teknologi produksi 3D paling canggih untuk mereproduksi kisah-kisah klasik masa lalu. Ini setara dengan mengulangi penayangan waktu itu dengan elemen-elemen terbaru.
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
Cara kedua adalah menggunakan desain lama dalam barang-barang baru. Praktik ini sangat populer dalam industri fesyen. Misalnya, barang-barang mewah kelas atas, menggunakan elemen antik, atau vintage elements. Mereka menggunakan perasaan nostalgia ini untuk menciptakan model baru.
ADVERTISEMENT
Just like grandma says, generasi milenial adalah generasi yang menghubungkan masa lalu dan masa kini. Lingkungan pertumbuhan khusus merekalah yang melahirkan ekonomi nostalgia saat ini. Generasi milenial adalah era yang mudah dibuat klasik. Justru karena perasaan nostalgia generasi ini menjadikan 'jendela' peluang bagi para pengusaha bisnis.