Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Review Aksesibilitas Website Kumparan demi Peningkatan Akses Pembaca Tunanetra
5 Februari 2022 13:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rifka Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak masuk ke dunia kegelapan alias menjadi tunanetra tiga tahun silam, hobi membaca koran dan buku pun saya tinggalkan. Untuk memenuhi hasrat membaca dan update informasi terkini, saya lebih sering mengakses portal berita online, salah satunya adalah kumparan. Alasannya karena konten dan informasi yang disajikan padat berisi tanpa banyak basa-basi. Selain itu, satu judul berita disajikan di satu halaman tanpa harus klik sana-sini karena beritanya bersambung seperti portal berita lain.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pilar excellence in technology sebagai landasan pembaruan Kumparan masih perlu ditingkatkan kembali. Hal ini terkait tingkat aksesibilitas website bagi pembaca tunanetra seperti saya. nah, di momen hari jadi Kumparan yang kelima, saya mau kasih review Kumparan dari sudut pembaca tunanetra. ini sebagai bentuk cinta kepada Kumparan dan berharap Kumparan mampu diakses dengan baik oleh pembaca tunanetra.
Apa itu aksesibilitas website?
Aksesibilitas website merupakan suatu kemudahan dalam mengakses sarana, konten dan teknologi website oleh pengguna. Hal ini berlaku secara universal dengan memperhatikan ragam kebutuhan dan hambatan, bahkan bagi penyandang disabilitas. Dengan kata lain, sebuah website dikatakan aksesibel apabila penyandang disabilitas mampu bernavigasi, mempersepsikan, memahami, berinteraksi, dan berkontribusi dengan website tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengapa aksesibilitas website penting?
Aksesibilitas website memiliki manfaat yang sangat besar bagi Kumparan. Jika kumparan memiliki website yang aksesibel, maka tentu saja akan meningkatkan kredibilitas Kumparan di mata masyarakaat sebagai media online yang perduli kepada penyandang disabilitas. Selain itu, Kumparan juga telah mewujudkan hak kemudahan mengakses informasi bagi penyandang disabilitas yang tercantum pada pasal 9 pada konvensi PBB mengenai hak-hak penyandang disabilitas. Serta yang diamanatkan pada pasal 24 Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Gimana, keren kan?
Sedangkan bagi penyandang disabilitas, aksesibilitas website yang tinggi akan memudahkan dalam hal mengakses informasi. Semakin mudah sebuah informasi untuk diakses, tentu saja dapat meningkatkan pengetahuan bagi disabilitas. Hal ini akan menunjang di berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan,ekonomi, ketenagakerjaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
Pedoman Global Aksesibilitas Website
Aksesibilitas website telah menjadi isu dan fokus para web developer dan designer di seluruh dunia. World Wide Web Consortium (W3C) merupakan organisasi internasional yang menyediakan panduan dalam pengelolaan sebuah website yang telah diakui secara internasional. W3C sebagai Web Accesibility Initiative (WAI) berupaya mewujudkan aksesibilitas website dengan membuat sebuah pedoman aksesibilitas konten web atau web content accesibility guidelines (WCAG) 2.0.
Review aksesibilitas website Kumparan
Sebagai seorang tunanetra, saya terbiasa mengakses website Kumparan dengan menggunakan laptop. Eh jangan kaget gitu donk, tunanetra masih bisa koq menggunakan laptop. Laptop yang saya gunakan memiliki aplikasi pembaca layar. Aplikasi tersebut mampu mengeluarkan suara dan membacakan seluruh elemen yang ada pada layar. Sedangkan untuk bernavigasi dan menggerakkan kursor, saya menggunakan tombol-tombol pada keyboard, alih-alih menggunakan mouse. Dengan begitu, saya bisa memaksimalkan pendengaran untuk menggunakan laptop meskipun memiliki hambatan penglihatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalaman saya mengakses website Kumparan, setidaknya terdapat dua hal yang perlu diperhatikan demi menigkatkan aksesibilitas website. Pertama, perlu menetapkan struktur heading. Sebaiknya, Kumparan mulai memanfaatkan struktur heading untuk memudahkan tunanetra bernavigasi. Misalnya, gunakan heading satu (H1) pada judul berita, sehingga ketika tunanetra menekan tombol “h” pada keyboard akan langsung membacakan judul-judul berita yang ada.
Hal tersebut tentu saja akan memudahkan navigasi dan meningkatkan efisiensi waktu menelusuri website. Saat ini, untuk membaca semua judul berita di Kumparan, saya harus bernavigasi secara manual dengan menjelajahi menu-menu yang ada satu per satu. Proses ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan menggunakan shortcut keyboard.
Kedua, maksimalkan fitur alt-text untuk mendeskripsikan elemen visual. Pasalnya, aplikasi pembaca layar tidak mampu mendefinisikan elemen visual baik yang berupa foto, infografis, ilustrasi, icon, maupun tombol. Fitur alternative text yang tersedia dapat digunakan untuk mendeskripsikan elemen visual sehingga tunanetra dapat memahami informasi yang terdapat di dalamnya. Saat ini, beberapa elemen visual yang ada di website Kumparan telah dideskripsikan dengan baik. Tetapi ada beberapa elemen visual yang belum terdefinisi sehingga saya tidak tahu informasi yang ada pada gambar tersebut.
ADVERTISEMENT
Harapan saya sebagai pembaca tunanetra sangat besar kepada Kumparan. lima tahun melayani beragam pembaca dari berbagai latar belakang membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Untuk itu, semoga Kumparan di usia lima tahun ini semakin matang dan terus berinovasi untuk menjadi media berita yang peduli akan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Akhirnya, sebagai pembaca setia, mari dukung Kumparan dengan menonton #Super5tars pada 29 Januari 2022. Perayaan hari jadi Kumparan ini bertabur bintang dan pastinya seru. Yuk, tonton dan rasakan keseruannya!